Jumat, 17 Desember 2010

Semangat Untuk Berlomba

Pagi itu, beberapa murid 6A sedang membicarakan pertandingan antara Indonesia dan Filipina. Indonesia dapat mengalahkan Filipina dengan skor 1-0. Loh? Malah ngomongin Piala AFF ya? Oke, oke. Kita lanjut cerita tentang 6A lagi ya. Akhirnya jam setengah delapan pun tiba dan...
"Ayo baris!" kata Hantika.
"Langsung ke lapangan saja!" kata Bu Nia.
6A lebih memilih berbaris. Karena semua kelas berbaris. Masa 6A tidak berbaris?

6A turun ke lapangan. Sedari tadi suporter 6A sibuk mencari tempat untuk menyaksikan pertandingan futsal.
"Mana ya suporter 6D?" tanya Sahira.
"Itu." tunjuk Salsa.
"Ooo... Gak keliatan sih. Dihalangin yang disana."

Selesai menyanyikan lagu Mars SDIT Ummul Quro, pertandingan dimulai.
"Go 6A! Go go semangat!" yel-yel untuk 6A sedikt berubah.
Suporter 6A makin semangat melihat 6D memasukan bola ke gawang. Tepuk tangan pun terdengar.
"Ayo! Semangat!"

"Pak Yuhdi! Pak Reza!" kata Nindi, Safira, dan Syamila.
"Hah?" suporter kebingungan.
"Hahaha."

Sejak itu Adi (sang kiper) mulai berhati-hati. Dengan cekatan, Adi menahan bola yang datang menghadang.
"Ye!!! Adi hebat!" kata suporter melihat Adi berhasil menahan bola.

"Gol gol gol!" teriak suporter senang.
"Alhamdulillah!"
Kembali para pemain berjabat tangan dan saling tos. Sama seperti suporter.

PRITT!
Bunyi pluit itu bertanda pertandingan berakhir. Skornya 2-1 untuk 6A. Alhamdulillah...

"Nilai kamu berapa?" tanya Karima.
"95." jawab Rizka.
"Wah! Bagus banget!" puji Karima.
Soal ulangan bertumpuk di meja kelas. Ada juga yang tercecer. Tiba-tiba Hasna dan Husna datang.
"Ini dari Pak Fauzi." Hasna memberikan sebuah amplop coklat besar.
"UAS ya?" tanya Hana.
"Nggak. Campur-campur." jawab Husna.
"Makasih ya." kata seseorang.
"Sama-sama." jawab Hasna dan Husna.

6A terlalu asyik melihat hasil ulangan mereka. Sampai-sampai mereka lupa akan lomba Ranking 1 Tahfidz. Untung saja Bu Tia datang.
"Ayo! 6A gak ada perwakilannya loh!" Bu Tia mengingatkan.
6A langsung berjalan menuju aula yayasan.

"Ranking 1." kata Bu Tia.
"Aku pasti bisa." jawab level 6 kompak.
"Yang baru datang segera ambil kertasnya dan silahkan duduk." ucap Bu Tia.

Nomor 1. Wah wah... Banyak yang gugur. Mereka lupa dengan tajwidnya. Bahkan ada yang terkecoh. Sampai akhirnya tersisa Salma dan Zaky dari 6D seta Kiki dari 6A. Kiki satu-satunya harapan untuk 6A.
"Zakyki! Zakyki!" seru ikhwan. Saat itu Salma sudah gugur.
"Baik. Surat apakah ini?" tanya Bu Tia.
"Emmm..." Zaky dan Kiki berfikir sejenak.
"Sudah? Coba lihat?" Bu Tia melihat hasil jawaban.
"Ranking 1-nya adalha... Zaky!" kata Bu Tia. Pendukung Zaky pun bertepuk tangan.

Alhamdulilla Kiki bisa menjadi harapan 6A. Untung saja ada Kiki.

Di kelas, semua sudah bersiap pulang. Bahkan ada yng pulang duluan tanpa sebab. Ada juga yang pulang duluan karena ada acara. Beakhirlah kegiatan 6A di semester ganjil ini. Semoga di semester selanjutnya bisa lebih baik lagi dan mendapat nilai rapor yang bagus. Amin...

Kamis, 16 Desember 2010

AKRAB (Ajang Kreatifitas dan Berperstasi)

"Ayo baris dulu!" seru Bu Dwi.
"Nggak ke bawah Bu?" tanya Rizka.
"Sudah, baris saja." kata Bu Dwi.

Usai baris,
"Disiapkan." kata Bu Dwi.
"Bersikap! Sikap berdo'a!" komando Kakang.
"Tangannya diangkat. Kepala ditundukan. Berdo'a dimulai!"

"Semuanya ke bawah ya!" kata Bu Dwi lagi.
"Iya Bu..." jawab 6a dan bergegas ke bawah.

"Gerimis!" kata Salsa.
"Kaya salju ya?" Alya mengangkat tangannya.
"Iya."
"Yah... Nambah gede." Pipit melihat ke atas.
"Iya nih. Berteduh yuk!" ajak Nadira.
Beberapa anak langsung ke pinggir.
"Semuanya silahkan berteduh ya!" kata Pak Yudhi.
Segera saja yang ada di lapangan menuju ke pinggir. Lapangan pun menjadi kosong. Hanya ada genangan air.

Pembukaan dimulai. Bu Entin menendang bola. Kipernya adik kelas yang bernama Sultan.

Seluruh level 6 segera berjalan menuju aula yayasan. Disana sudah berkumpul banyak anak. Seluruh level 6 akan mengikuti lomba Ranking 1.

Ditengah lomba, beberapa anak sudah mulai gugur. Dan saat bereksperimen, banyak sekali yang gugur dan tersisa sang ranking 1. Dialah Fauzi dari kelas 6b. Namun, akhirnya Bu Riska memperbolehkan yang tadi gugur di eksperimen untuk kembali bermain.

Tersisa Icha dan Syifa (6b). Namun disebuah pertanyaan, Syifa bisa menjawab dan Hudiya akhirnya menjadi ranking 3. Yang pasti Syifa menjadi ranking 2.

"Ayo 6a. Ikhwan sedang bertanding futsal!" seru Bu Dwi.
Langsung saja beberapa akhwat turun ke lapangan dan menyemangati ikhwan yang bermain futsal.

"Gol!"
"Eh. Obsite!" kata Karima.
"Ooo..."
"Skornya berapa?" tanya Sahira.
"1-0." jawab Karima. "6c unggul."
"Ayo kita beri semangat. Giamana kalau 'Go 6a! Go go 6a!' yang kaya Brandon." usul seseorang.
"Ayo. 1, 2, 3,.. Go 6a! Go go 6a!" suporter memberi semangat.

"Ayo dikit lagi!"
"Gol!"
"Hore!!!" beberapa anak menloncat kegirangan. Ikhwannya saling berjabat tangan dan 'tos'.
"Siapa yang jebolin?" tanya Nadira.
"Kakang." jawab seseorang.
"Alhamdulillah. Bisa jebolin juga ya." 6a bersyukur.

"Au..." Adi meringis. Sikutnya terpentok lapangan.
"Aaauuuu...." akhwat iba.
"Ayo! Tetap semangat!"

Pertandingan berakhir. Alhamdulillah 6a bisa menang. 6a bersyukur karena telah bisa mesuk ke final. Alhamdulillah...

Beberapa anak memilih menonton bola. Baik 6b melawan 6d, 2a melawan 2b, dan 2c melawan 2d. Saat pukul 11 tepat, 6a kembali ke kelas untuk berdo'a dan pulang.

Jumat, 10 Desember 2010

Kakang!

Tak sekacau hari sebelumnya. Kali ini 6A bisa lebih tertib. Namun dibelakang cukup berisik. Kakang!
"Diem...!" protes beberapa anak.
"Kakang! Diam!" kata Bu Heni tegas.
Kakang belum jera juga.
"Kakang! Diam!" keli ini hampir seisi kelas protes.

Pantas dari tadi Kakang diomeli. Dia membaca soal dengan suara yang cukup lantang. Akhirnya beberapa anak merasa terganggu. Tak lama Kakang berhenti bersuara.

Dua jam diisi dengan UAS penuh. IPA dan PAI. Lagi-lagi soal yang aneh muncul. Beberapa anak yang sudah selesai terpaksa harus menunggu.

Istirahat. Sepi sekali. Tampak beberapa ikhwan sedang asyik-asyiknya bermain bola. Kali ini seluruh kelas 6 istirahat setengah sepuluh. Tak seperti level 1, 2, 3, 4, dan 5 yang istirahatnya jam sembilan.

"Ayo ke aula!" ajak Pipit.
"Ayo!" Hana berjalan bersam Pipit.

"Ayo Al!" ajak Salsa.
"Ada 6A gak?" tanya Alya.
"Ada." jawab Nadira.

Di aula sudah banyak yang datang. 6a yang lebih dahulu datang.

*Setelah pembukaan oleh Bu Entin, Pak Fauzi melanjutkannya.
"6A ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi.
"30!" jawab 6a serempak.
"6B ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi lagi.
"28!" jawab 6b serempak pula.
"6C ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi lagi.
"30!" jawab 6c serempak pula.
"6D ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi yang terakhir kalinya.
"31!" jawab 6d serempak pula.
"Kalau Pak Fauzi bilang '30', Maka 6A dan 6C bilang 'Oke'. Kalau Pak Fauzi bilang '28', maka 6B bilang 'Oke'. Kalau Pak Fauzi bilang '31', maka 6D bilang 'Oke'." kata Pak Fauzi.
"30!" kata Pak Fauzi.
"Oke!" jawab 6A dan 6C.
"28!" kata Pak Fauzi.
"Oke!" jawab 6B.
"31!" kata Pak Fauzi.
"Oke!" jawab 6D.

Kemudian beberapa anak yang nilai TOnya diatas rata-rata (24), dipanggil namanya dan diberikan hadiah.

Dari kelas 6A yang nilai TO 3 tertinggi adalah Kiki, Zaenab, dan Ariq. Dari kelas 6B yang nilai TO 3 tertinggi adalah Syifa, Shofriz, dan Alifa. Dari kelas 6C yang nilai TO 3 tertinggi adalah Husna, Hanifah, dan Salsa. Dari kelas 6D yang nilai TO 3 tertinggi adalah Dzikri, Salma, dan Zaky.

Dilanjutkan oleh Pak Fauzi kembali dan penutup.*

*Sumber: Angkatan 13 SDITUQB

Kamis, 09 Desember 2010

UAS Ketiga

"Woy! Baris!" teriak Fauzan dari jendela.
"Iyaa..."

Murid 6A berjalan menuju kelas. Kali ini pengawasnya adalah Bu Heni.
"Ayo. Tidak ada yang mengobrol lagi ya. Isi lembar jawabannya. Nama, nomor, tanggal lahir, mata pelajaran, kelas, tanggal, tanda tangan." kata Bu Heni.
"Iya Bu.". jawab murid 6A.

"Ko nomor 15 dan 20 sama soalnya?" tanya Sahira.
"Sudah kerjakan saja." jawab Bu Heni.
"Nomor 9 aneh Bu." kata Rizka.
"Yang mendekati." jawab Bu Heni.
"Ini yang kemarin suratnya?" tanya Ariq.
"Iya. Hari Rabu kemarin." jawab Bu Heni lagi.

Istirahat dan UAS PKn.
"Nomor 22 gak ada gambarnya Bu!"
"Nanti tunggu Pak Fauzi datang." Bu Heni menjawab pertanyaan yang sedari tadi diucapkan terus.

Bu Anis datang.
"Bu nomor 22!" kata Haidar.
"Bu Anis hanya menyampaikan jadual besok." Bu Anis menulis di papan tulis jaudal besok. Nanti level 6 akan dikumpulkan di aula untuk dibagikan NEM TO yang pertama.
"Ooo."

Pak Fauzi datang.
"Pak nomor 22!"
"Nomor 21!"
"Nomor 3!"
"Iya iya. Sebentar. Untuk nomor 3, itu Moh. Yamin. Nomor 22 itu gambarnya..." kata Pak Fauzi.
"Yang bagus Pak!" seru Haidar.
"Nah, makanya itu. Perhatikan. Nah ini lapangan. Ada kotak, meja, pulpen. Ini meja. Ada kotaknya. Orang ada yang jaga." Pak Fauzi menyimpan spidol yang sudah digunakan.
"Itu bilik Pak!" kata Oci.
"Bilik kanan bilik kiri!" tambah Sahira.
"Serambi kanan serambi kiri!" Rizki ikutan.
"Hahaha."

Rabu, 08 Desember 2010

Pagi Yang Kacau dan Ricuh

Pagi itu diwarnai dengan kekecauan dan kericuhan. Dari mulai baris sampai berdo'a.

"Impas!" kata Pipit usai mencolek Rizka.
"Ihh... Apaan? Impas, impas, impas!" Rizka tak mau kalah.
"Aku cuma satu kali!" Pipit mencolek lagi.
"Ihh... Impas!" Rizka juga sebliknya.
"Impas!"
"Impas!"
"Impas!"
"Impas!"
"Sudah diam!" kata Bu Dwi tegas.
"Pipit duduk. Rizka juga. Ko' jadi jalan-jalan?" kata Bu Dwi lagi.
"Mau bantuin Hana Bu." jawab Pipit sambil bergegas menuju tempat duduk.
"Ayo disiapkan." perintah Bu Dwi.

Kacau! Banyak yang telat baca do'anya. Ada yang kecepetan. Kelas pun menjadi berisik. Bu Dwi hanya bisa menggelengkan kepala.

Usai dibagikan, semua murid 6A langsung menekuni kertas yang telah dibagikan. Murid 6A tidak mau mengeluh lagi (baca: Keluhan 6A)

"Gak keliatan Bu nomor 5!"
"Bentar ya. Ini gambarnya." kata Bu Dwi.
"Loh? Kenapa gak ada garis batasnya?" tanya Hantika.
"Nanti kalian malah tau." jawab Bu Dwi.
"Biasanya juga ada Bu." kata seseorang.

"Assalamu'alaikum." sapa Bu Emil.
"Wa'alaikumsalam." jawab seisi kelas.
"Nomor 5 Bu!"
"Nomor 9 Bu!"
"Nomor 13 Bu!"
"Iya. Ini gambarnya. Silahkan dilihat." kata Bu Emil sambil menempel gambar peta dan memberi tanda nomor.
"Assalamu'alaikum." Bu Emil melangkah kearah pintu kelas 6A.
"Wa'alaikumsalam." jawab murid 6A dan bergegas kearah papan tulis.

Usai istirahat, saatnya UAS B. Inggris dengan Bu Nia.
"Kalau ngobrol terus tidak usah menerjakan!" kata Bu Nia tegas.
Seketika saja seisi kelas terdiam.
"Yang sudah jangan ngobrol! Periksa kembali!" kata Bu Nia lagi dengan nada yang tegas juga. Bu Nia tidak marah. Hanya saja ingin membuat 6A mendapat nilai yang baik.

"Nomor 21 gambar apa itu Bu?" tanya Salsa.
"Bu Nia tanya dulu." Bu Nia segera mencari Bu Sari.

"Gambar perangko." kata Bu Nia.
"Ooo."

UAS B. Inggris tuntas dikerjakan. Setelah berdo'a, murid 6A berhamburan keluar kelas.

Senin, 06 Desember 2010

Keluhan 6A

Pagi itu usai berbaris, murid 6A langsung berdo'a dan mulai mengerjakan soal matematika.
"Kenapa harus pake lembar jawaban?" tanya Rizka.
"Supaya terbiasa nanti di UASBN." jawab Bu Nia.
"Yahh..." keluh murid 6A.
"Kasian Kakang. Belum pernah nyobain kan?" kata Bu Nia.
Semua langsung melihat muka Kakang.

"Bu! Aku lupa nomor induknya!" kata Adi.
"Bentar ya. Gantian." kata Bu Nia sambil memberikan rekap shalat yang memang ada nomor induknya kepada Sahira.
"Udahh..." kata Sahira yakin.
"Nih Adi." Bu Nia memberikan rekap shalat.

"Semuanya perhatikan. Kalau enggak, nanti bakalan ada yang bilang, 'Bu Nia ko gak kasih tau dari tadi?'. Makanya perhatikan ya. Nomor 21." kata Bu Nia.
Usai Bu Nia menjelaskan beberapa nomor, murid 6A langsung mengerjakan soal.

Ditengah UAS matematika..,
"Haahhhh... Hahahhaaahhh..." Kakang jahil.
"Ihhh! Diem!" bebrapa anak mengeluh.
"Piiiwwwww!" kata Kakang lagi.
"KAKANG!!!" murid 6A mulai emosi.

"Hehhh (kaya kaget)..."
"Hehhh (nambah kaget)!!!"
"Sahira!" tegur Rizka kepada Sahira yang sedari tadi 'heh heh' terus.
"Heh (kebingungan)?!"
"Hahaha"

Istirahat dan tarjamah.
"Yahhhh..." keluh murid 6A lagi.
"Kenapa mengeluh! Ini kan buat kalian juga. Kita nanti harus terbiasa mengisi seperti ini!" tegur Bu Nia.
Murid 6A hanya terdiam. Mereka pun mulai mengisi lembar jawaban.

"Udah jam setengah sebelas Bu!" seru Ama.
"Hah???"
"Bu Dwi kasih waktu 15 menit lagi. Ayo cepat kerjakan. Jangan ngobrol." kata Bu Dwi.
Beberapa murid yang belum selesai panik.

"Susah banget!" kata Salsa.
Beberapa anak mengiyakan.
"Gampang gini!" timpal Fauzan.
"Iya tuhhh..." tambah Adi.

Usai UAS tarjamah, pulang deh.

Jumat, 03 Desember 2010

Hari Berfoto

Sebelum bel berbunyi, 6A memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Belajar IPS. Sampai akhirnya bel berbunyi.

MM kali ini dimanfaatkan untuk berfoto dengan piala. Wah... Senangnya... Alhamdulillah Barakah...

IPS pun dimulai. Membahas soal sebetulnya adalah riview. Kemudian mereka mengerjakan soal ulangan IPS.
"Apa sihh???" beberapa anak bingung mengerjakan sebuah soal.
"Ada berapa kata?" tanya Alya.
"Dua. Yang satu depannya T." jawab Nadira.
"Huruf kedua?" sambung Sahira.
"Gak mau ah.." tolak Nadira.
"Aku kan gak nanya kata pertama." kata Sahira.

PJK. Pak Yuhdi sedang tidak fit. Jadi tak ada pemanasan. Langsung berlari keliling UQ sendiri-sendiri. Usai itu...,
"Pak boleh beli minum?" tanya Rizka.
"Tidak." jawab Pak Yuhdi.
"Hmmm..." semua anak tampak haus.
"Boleh ambil minum." kata Pak Yuhdi.
"Capek Pak keatasnya. Habis lari-lari pula." kata seseorang.

Kemudian olahraga bebas. Ada yang nonton bola, main basket, main bola, dan istirahat melepas leleh.

Istirahat dan IPA.
"Kita bagi-bagi agenda IPA kali ini ya. Riview berapa menit?" tanya Pak Fauzi.
"Berapa aja..."

Saat ulangan.
"Yang udah ambil ulangan selanjutnya sampai 3 kali." kata Pak Fauzi.
"Kenapa gak langsung?" tanya seseorang.
"Nggak apa-apa." jawab Pak Fauzi.

Keputrian membuat boneka dari kok atau botol kecil. Karena membutuhkan waktu yang banyak, maka shalat dibagi menjadi dua gelombang.
"Airnya habis." kata Ama.
"Di kamar mandi ikhwan yuk!" ajak Naura.

"Ihhh... Adi sama Amirul tengok-tengok!"
"Iya tuh!"
"Bilangin ke Bu Nia."
Jangan ditiru ya... Shalat gak boleh nengok-nengok. Oke?

Matematika, Tarjamah, shalat ashar, dan pulang.

Ini dia foto bersama piala K3...

Kamis, 02 Desember 2010

JAM TIGA!!!!!

Hari ini sahabat 6A ada yang baru sembuh. Sudah berpekan-pekan Kakang tidak masuk.

Perdebatan terjadi. Tentang apa ya?
"Kan tadi pagi ada tulisannya."
"Iya. Jadi semuanya di kelas."
"Tapi kata Bu Nina yang ditulis aja namanya." kata Bu Nia.
6A sedang bingung. Kata murid 6A SBKnya nanyi. Semua murid 6A kan belum tes nyanyi Hymne Guru. Namun kata Bu Nia, hanya yang ditulis namanya saja.
"Nah, itu Bu Nina."
"Semuanya tetap di kelas tes nyanyi." kat Bu Nina.
"Oh yasudah. Tolong panggilkan yang di perpus silahkan ke kelas lagi." ujar Bu Nia akhirnya.

"Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak Guru...."
"Tuk pengabdianmu...."
Ributnya 6A saat itu. Rizki sampai-sampai tak kuat menyanyikan nada tinggi. Ada juga yang temponya kecepetan.

Matematika.
"Kita bahas soal kemarin ya. Nomor satu. Wah... Gampang sekali ya. Jawabannya 4!" kata Bu Nia.
Sampai dipertengahan, Bu Nia melihat jam tangan monol (hehe... promosi) milik Alya sudah menunjukan pukul 09.45.
"Waktunya sebentar lagi. Bu Nia kasih tau jawabannya saja. Nanti kita bahas besok. Sekarang kerjakan tugas didepan." ujar Bu Nia sambil menulis di papan tulis.
"Iyaaa..." jawab 6A.

Istirahat, Bahasa Indonesia.
"Kita bahas soal latihan UAS dulu ya." kata Bu Anis.
"Iya Bu." jawab 6A.

"Dapet yang ikhwan!" kata Salsa.
"Sama..." Sahira ikutan.
"Sudah... Ini kertasnya. Bukan orangnya. Jangan GR." papar Bu Anis.

Usai membahas soal,
"Kan udah Bu. Yang ini. Saya 97!" kata Karima.
"Iya Bu!" tambah Oci.
"Bu Anis tidak mau memasukan nilai atas mau kalian. Bu Anis ikutin daftar nilai Bu Eha." Bu Anis memberi penjelasan.
Murid 6A mengalah. Segera dibuka buku tulis mereka masing-masing dan mempelajari sinonim-antonim.

Istirahat dan komputer.
"Loh ko gak bisa internet. Mau buka Blog 6A nih..." kata seseorang.
"Speadynya nihh. Eror." Pak Asep menjelaskan.
"Yahhhh...."

PAI.
Ulangan dua bab. Untung ada kesempatan belajar. Usai belajar, Pak Muslim membagikan kertas ulangan. Ada 19 soal. Tanggung bangetkan?

"Baru jam setengah dua nih..." kata Pak Muslim sambil melihat jam 6A yang eror.
"Jam 3 Pak. Jamnya eror." kata Alya.
Beberapa anak memperlihatkan jamnya pada Pak Muslim.
"Enggak ah... Jam setengah dua." kata Pak Muslim.
"JAM TIGA BAPAK!!!" kata Syafiq..
"Udah. Diemin aja. Pak Muslim lagi kerjain kita." bisik Hantika.
"Jam setengah dua kan?" Pak Muslim menggoda lagi.
"..."
"Emangnya cuma kalian yang punya jam? Nih bapak juga..." Pak Muslim memperlihatkan handphonenya.
"Sombongg..." kata Haidar.
"Hahaha"

Tuing!
"Siapa?!" tanya Sahira merasa ada yang melemparkan sebuah benda dari belakang.
"Kakang!" kata Adi cepat.
"Oh."

Tuing!
Kali ini akhwat yang jahil. Ada yan lempar segel tutup botol, kertas, dan karet.

Rabu, 01 Desember 2010

Bau Asem

MM kali ini 6A harus mandiri. Tidak ada guru yang mendampingi. Usai membaca do'a, 6A langsung murajaah Ad-Dhuha (surat yang dipilih, jadi bukan yang sesuai dengan jadualnya. Hehehe).
"AsGu siapa?" tanya Rizki.
"Alya sama Salsa." jawab Adi.
"Ayo Ca!" ajak Alya.
"Yok!" Salsa berdiri.

Bu Dwi datang.
"Assalamu'alaikum..." Bu Dwi memberi salam.
"Wa'alaikumsalam..." jawab 6A.
"Udah baca do'a?" tanya Bu Dwi.
"Udahh."
"Sudah tilawah?" tanya Bu Dwi lagi.
"Kan kemarin tilawahnya." jawab seseorang.
"Murajaah?" tanya Bu Dwi yang ketiga kalinya.
"Udah. Ad-Dhuha."
"Kata Bu Nia ulangi lagi dari An-Naba." kata Bu Dwi.
"Udah Bu. Lebih!" kata Salsa.
"Hargailah Bu..." kata Haidar.
"Yasudah. Sekarang Bu Dwi mau kenalan dulu. Ibu belum hafal nama-namanya." kata Bu Dwi.

T2Q dan IPA!
"Gak bawa alatnya Pak!" kata Saniyyah dan Sahira.
"Gimana dong?" Pak Fauzi ikut bingung.
"..."

"Sekarang kita bagi-bagi waktu dulu ya." kata Pak Fauzi.
"Iyaa."

Saat percobaan,
"Ukhh... Baunya!" keluh beberapa orang.
"Tanganku ikut bau deh." kata Nisa.
"Huhu... Gak kuat!"
"Awas tumpah!" kata seseorang.
"Hampir aja..."

Istirahat, Bahasa Indonesia, istirahat, dan IPS.
"Kita quiz ya. Mau ditanya sendiri-sendiri apa perkelompok?" tanya Bu Emil.
"Perkelompok!!!"
"Sendiri-sendiri!!!"
"Lebih banyak perkelompok. Jadi perkelompok saja." kata Bu Emil.

Ditengah quiz,
"Curang!!!"
"Apa?" kelompok A kebingungan.
"Masa kelompok mereka terus Bu?" protes beberapa anak.

"Indonesia sebagian besar terdiri dari..." omongan Bu Emil terputus.
"PERAIRAN!" kata Rizki cepat.
"Bu Emil belum selesai ngomong. Kurangi 100." kata Bu Emil.
"Hore!!!" kelompok lain bersorak senang.
"Indonesia sebagian besar terdiri dari perairan, sehingga disebut...?" tanya Bu Emil.
"C!" seru Nadira.
"Maritim." jawab Nadira.
"Ya. Benar. 100 poin." kata Bu Emil.
"Hore!!!" kelompok C senang.

PKn.
"Kita main 29 lawan 1." kata Pak Fauzi.
"Ranking 1 Pak!" ralat Rizka.
"Iya. Rangking 1." Pak Fauzi mengalah.
"Yang jawabannnya salah dibawah. Boleh naik kalau udah 5 jawaban benar." terang Pak Fauzi.

"Ya deh. Saya mah salah." kata Haidar dan segera duduk dibawah.
"Jangan pesimis gitu dong!" Pak Fauzi mengingatkan.
"Yah kena!" Haidar tiba-tiba nggak nyambung.
"Hahaha...." semua tertawa terbahak-bahak. Pak Fauzi ikut tertawa.
"Ahh. Cuka!"
"Hahaha..."
Mau tau kenapa? Ada aja...

Selasa, 30 November 2010

Selasa di Kelas 6A :)

MM,
"Ganti tempat duduknya dong Bu!" kata seseorang.
"Jangan dong Bu! Udah enak nih!" kata Salsa.
"Jarang-jarang loh Bu saya bisa didepan. Kalau nggak dibelakang pasti mojok." tambah Sahira.
Beberapa anak ada yang minta ganti tempat duduk, ada juga yang minta tetap. Bu Nia jadi pusing tujuh keliling. Akhirnya disetujui untuk tidak mengganti tempat duduk. Hanya beberapa meja dimundurkan saja.

T2Q, Basa Sunda.
"Sudah kerjakan PRnya?" tanya Bu Nia.
Ada yang mengangguk ada yang diam saja.
"Lupakan PRnya sebentar. Kita buka halaman 108." kata Bu Nia.

Matematika.
"Latihan UAS. Sebelumnya ada yel-yel UAS dulu." kata Bu Nia.
Setelah itu...
"Ada 19 soal." kata Bu Nia.
"Tanggung Bu!" kata seseorang.
"Bu Nia suka yang ganjil." ujar Bu Nia sambil tersenyum.

Mentoring bersama Pak Asep.
"Kenapa sama Pak Asep?" tanya Nadira dan Salsa.
"Jadualnya memang begitu..." jawab Bu Nia.
"Oooo...."

"Silahkan siapkan Al-Ma'tsuratnya." kata Pak Asep.
"Gak bawa!"
"Bareng dengan teman yang bawa." jawab Pak Asep.
Membaca Al-Ma'tsuratnya agak macet-macet. Karena kebanyakan tidak membawa Al-Ma'tsurat. Kemudian Pak Asep menceritakan 4 anak nekat.

Bahasa Inggris.
"How are you today?" tanya Bu Sari.
"I'm fine thank you. And you?" jawab 6A kompak kemudian bertanya lagi.
"I don't fine." jawab Bu Sari lesu.
"Why?"
"..."

Latihan UAS dinas. 40 soal. Namun yang dibahas hanya PGnya saja. 20 soal PGnya. Kemudian shalat ashar yang petugasnya adalah 6B.

Senin, 29 November 2010

Nomor Surat

Alhamdulillah... 6A pulang ke kelas dengan membawa bungkusan besar berkertas kado biru dan sebuah piala berpita hijau putih. Kali ini 6A menang K3 Award. Tak henti-hentinya 6A mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT.

SBK dimulai. Dengan ketelitian murid 6A akan membuat sebuah ikan empuk (yang pasti boongan. Kan dari pita.) yang diisi kapas. Hasilnya? Lumayan...

Bahasa Indonesia. Bu Anis akan mengambil ikan yang telah dibuat jika masiih disentuh. Saat itu memang harus fokus ke bahasa Indonesia dulu.
"Di surat itu ada apa saja?" tanya Bu Anis.
"Tulisan SDIT Ummul Quro Bogor!"
"Tanggal!"
"Nomor surat!"
"Perihal!"
"Lambang UQ!"
"Sudah sudah. Pasti banyak hal lainnya. Kali ini kita akan membahas nomor surat. Ada yang bisa memberi contoh?" tanya Bu Anis lagi.
"Saya!" seru Rizki. "0124...."
"Panjang banget?" Bu Anis heran.
"Ngasal Bu!" Rizki mengaku.
"Jiahhh..."
"Ada yang lain?" tanya Bu Anis.
"Saya!" beberapa anak yang mojok mangangkat tangan.
"54/A/SDIT-UQ/11/2010!" jawab yang lagi mojok.
"Yakin nih? Ko ada A-nya ya? Nanti Bu Anis tanya." kata Bu Anis.
"54 apa?"

Matematika dimulai usai istirahat.
"Nilai TOnya ada dua yang nilainya sempurna loh!" kata Bu Nia.
"Ariq pasti." kata Haidar.
"Pasti itu!" tambah Fauzan.
"Nggak..." kata Ariq.
"Yang mendapat nilai sempurna adalah... Rifqi Abdul Jabbar!" seru Bu Nia.
"Wess..." kata tersebut diiringi tepuk tangan.
"Yang kedua. Bentar dulu. Bu Nia cari. Mana ya? Nah ini dia. Yang mendapat nilai sempurna selanjutnya... Ariq Naufal Satria!" kata Bu Nia.
"Tuh kan betul dugaan ku!" beberapa ikhwan mengatakan hal yang sama.

"Masih ada 1,2... Mmm... 11 lagi bengbengnya. Yang nilai TOnya diatas 8 dikasih bengbeng." kata Bu Nia.
"Bu Nia kasih yang ulangan pengolahan data dulu ya. Naura!" lanjut Bu Nia.

"Sekarang yang TO ya. Silahkan yang dipanggil boleh ambil hasilnya." kata Bu Nia usai membagikan hasil UK pengolahan data.
"Nyaisss..."
"Hampir aja!"
Beberapa anak mengomentari hasil TOnya masing-masing.

T2Q kali ini adalah UAS Al-Qur'an. Tidak bersama dengan pendamping T2Qnya. Namun dengan guru yang lainnya. Mudah-mudahan nilinnya bagus-bagus. Aminn...

PAI, IPA, dan ashar. Adzannya dikumandangkan Amirul. Sementara dzikir dan do'a dipimpin Rizki dan Fauzan.

Jumat, 26 November 2010

Ranking 1

Usai mengoreksi latihan lembar jawaban TO. Kemudian IPS.
"Bu Emil kasih waktu 15 menit untuk menyelesaikan soal yang belum di kerjakan." kata Bu Emil mengawali IPS.
"Eh ayo cepat. Cuma 15 menit nih..."

Setelah 15 menit...
"Yang Austarlia. Silahkan kelompok pertama yang selesai duluan." ujar Bu Emil.
"Oh iya. Nanti latihan peta tapi gak liat buku atau kerja sama." sambung Bu Emil.
"Yahhh..."

PJK kali ini presentasi.
"Makalahnya sudah dibagikan kan?" tanya Pak Yuhdi.
"Ko makalah saya gak ada?" tanya beberapa anak yang mengaku makalanya belum dibagikan. Padahal sudah dikumpulkan.
"Memang di pilih sebagian aja." jawab Nadira.
"Oooo..."

"Gambreng ya." usul Pak Yuhdi.
"Gambreng!" kata beberapa anak yang menjadi perwakilan kelompoknya.
"Pertama!" kata wakil kelompok 1.

Istirahat kemudian IPA.
"Jawab ya atau tidak. Kemudian angkat bukunya. Apakah...." tanya Pak Fauzi.
"Ya, tidak, ya, tidak? Aaa... Pusing!"
"Angkat bukunya." kata Pak Fauzi.
"Jawabannya Ya. Yang jawabannya tidak silahkan duduk. Tapi kalau yang di bawah bisa jawab tiga pertanyaan berturut turut, boleh ke atas." kata Pak Fauzi lagi usai melihat jawaban murid 6A.

Babak kedua.
"Sekarang kalau udah dibawah gak bisa keatas." kata Pak Fauzi membuat aturan baru.
"Wahhh..." murid 6A mulai hati-hati. Kata Pak Fauzi yang menang dapat hadiah ke Merapi. Nah loh?
"Jawab Ya atau tidak. Apakah..." kata Pak Fauzi.
"Jawabannya Ya." jawab Pak Fauzi.
"Loh ko ya? Kan tidak. Carger kan listrik tapi panas." protes beberapa anak.
"Tapi kan yang benda panas. Bukan benda listrik. Nih, besi panas tapi gak ke setrum." terang Pak Fauzi.
"Yaudah. Terserah Pak Fauzi aja deh." murid 6A mengalah dengan jawaban Pak Fauzi.

Matematika diakhiri dengan usaha luar biasa 6A. Bu Nia memang baik mau kasih tau caranya. Makasih ya Bu Nia...

Kamis, 25 November 2010

Hari Guru

Pagi-pagi begini, sudah banyak korban bedak Hantika. Namun tak lama akhwat merencanakan sesuatu yang telah di tunggu-tunggu. Apa ya?

Dengan meminta bantuan Rizal, akhwat memberi tahu hal penting. Sementara akhwat berdiskusi.
"Ya Allah!" seru Nisa.
"Assalamu'alaikum Bu!" sapa akhwat yang ada di kelas sambil senyum-senyum.
"Wa'alaikumsalam." Bu Nia membalas senyuman akhwat.

"Kali ini kita harus berhati-hati ya!" kata Zaenab.
"Iya. Eh, kita harus buat Bu Nia terlibat dalam sebuah omongan serius. Nanti kita siap siap." usul Karima.
"Tapi apa?" tanya Nadira.
"Bagaimana kalau tentang gak bawa pin?"
"Atau pengunduran jadi TPDS?"
"Seleksi lomba juz 30?"
"Apa aja deh. Yang penting okeh." jawab Pipit.

Beberapa kali melakukan kesalahan. Namun di coba lagi.
"Assalamu'alaikum." kata Bu Nia.
"Wa'alaikumsalam." jawab murid 6A.
"Satu dua tiga." bisik Sahira memberi aba-aba.
"SELAMAT HARI GURU!!!" serempak murid 6A mengucapkannya.
"Ini kue untuk Bu Nia." Karima memberikan kue moka.
"Terimakasih ya. Bu Nia aja gak tau hari ini Hari Guru. Pantesan dari tadi gerak-geriknya mencurigakan." kata Bu Nia sambil menerima kue tersebut dan meyimpannya di atas meja.

Kemudian Bu Nia bercerita sedikit tentang hari guru kurang lebih selama 5 menit. Kemudian T2Q dan matematika.

"Latihan UKnya gak usah pake soal. Jawaban dan caranya saja. Boleh kerja sama dan lihat buku. Tapi gak boleh nyontek." ujar Bu Nia.
"Baik Bu..."

Istirahat kemudian bahasa Indonesia.
"Bu! Jangan pake spidol yang itu! Gak bisa di hapus!"
"Haduh... Maaf ya. Yasudah... Penghapus papan tulis tolong ya." kata Bu Anis.

"Bu! Jangan pake spidol yang itu! Gak bisa di hapus!"
"Oh iya. Maaf. Bu Anis lupa." kata Bu Anis kembali meminta maaf.

Istirahat dan komputer.
"Sekarang buka Invir dan Test Inggris." kata Pak Doni.

Usai mengerjakan, beberapa anak membuka blog ini. Alhamdulillah banyak yang komentar.

PAI.
"Pak! Jangan pake spidol yang itu! Gak bisa di hapus!" kembali kata-kata itu terucap.
"Pake yang mana dong?" tanya Pak Muslim.
"Yang merah."

"Hei kamu! Jangan tidur. Bangun dong!" tegur Pak Muslim.
"Iya Pak..." kawab Rizki.
"Kamu juga! Bangun bangun! Ko pada tidur sih?" tegur Pak Muslim lagi.
"Iya Pak. Ini gak tidur." kata Rizal.
"Hahaha"

Rabu, 24 November 2010

Kata Presiden Versi 6A

MM kali ini bersama Bu Dwi. Guru yang menggantikan Bu Eha kalau MM mau pun shalat dzuhur akhwat. MMnya belajar mengisi lembar jawaban Try Out nanti. Lalu T2Q kemudian IPA.

Untuk ulangan bab ekosistem ini, Pak Fauzi meminta mengisi jawaban di di lembar jawaban UASBN seperti saat MM. Kata Pak Fauzi untuk melatih kita supaya terbiasa mengisi Try Out atau pun soal UASBN nanti.

Bahasa Indoonesia di mulai. Melanjutkan pribahasa kemarin. Kemudian mengisi LKS ungkapan.

Saatnya shalat dzuhur. Namun tak di sangka, shalat dzuhur kali ini kacau. Ck ck ck...

IPS mengerjakan latihan seperti kemarin.
"Kita latihan sendiri sendiri ya!" ujar Bu Emil.
"Ngehafal dulu ya." pinta Karima.
"Langsung saja ya. Nanti kita juga mau kerjakan LKS lain." jawab Bu Emil sambil membagikan soal.


Usai membahas soal, sekarang saatnya mengerjakan soal peta. Dibagi menjadi 7 kelompok. Ya kelompok masing masing meja.
"Bu ko aneh sih yang ini?" tanya Hantika.
"Oh iya. Itu huruf J ya." kata Bu Emil.

PKn.
"Games dong Pak." pinta Rizka.
"Baiklah. Duduk duduk." kata Pak Fauzi.

"Tepuk Kuku."
"Prok prok prok... Kuku kuku... Prok prok..." dan seterusnya.
"Sekarang ala Rhoma Irama. Tepuk Kuku." ngomongnya kaya Rhoma Irama.

"Sekarang tebak gambar lagi ya." kata Pak Fauzi. "Ahhh ahaa haa..." Pak Fauzi menanyakan gambar itu.

"Sekarang kalian bentuk 3 kelompok. Terus pilih presiden, gubernur, walikota, dan lainnya." kata Pak Fauzi.
"Siapa yang jadi presiden?"
"Siapa yang jadi gubernur?"

Setelah siap semua...
"Yang presiden kesini." kata Pak Fauzi.
"Ini nih. Kalian kasih tau ini ya." tunujuk Pak Fauzi di sebuah kertas kecil.
"Baikk... Mulai!"
"Bla bla....." semua anak mulai membisikan pesan dari DPR Pak Fauzi (Boong boongan. Hehe...).

Tak terasa waktu PKn sebentar lagi habis. Akhirnya permainan terakhir di berikan Pak Fauzi.
"Kali ini harus bilang, 'Kata Presiden ini, bla bla bla. Terus kata Pak Presiden ini dan gubernur itu, bla bla bla. Dan seterusnya. Ok?" tantang Pak Fauzi.
"Oke!" jawab murid 6A serempak.
"Kata Presiden... Bla bla bla." bisik murid 6A yang tamapak begitu antusias.

"Pak Fauzi!" Hantika mengangkat tangan. Kemudian di susul yang lainnya.
"Apa?" tanya Pak Fauzi.
"Kata presiden Nisa dan gubernur Salsa dan walikota Sahira dan lurah Nadira kita harus suka bergaul dengan teman." jawab Hantika.
"Naura!" kata Pak Fauzi dan seterusnya.

Nah itulah Kata Presiden Versi 6A. Bagaimana dengan kelasmu?

Selasa, 23 November 2010

Kelas Bedak

Pagi pagi begini pasti masih rapi dan bersih kelasnya. Namun beberapa anak mukanya terlihat di penuhi bedak yang di bawa Nadira.
"Ahhh... Muka ku!" kata seseorang yang menenjadi korban.
"Hahaha... Cemong cemong." Rizka tertawa.
"Kasian Cece kerudungnya jadi putih." Hantika membantu membersihkan bedak di jilbab Salsa yang kini akrab di sapa Cece.

"Eh, ada Alya! Cepet siap siap!" kata Nadira setengah berteriak.
"Selamat ulang tahun Al!" beberapa anak yang mendapat bedak dari Nadira mulai mencoreng moreng muka Alya.
"Ih... Apa apaan sih?" Alya tampak bingung namun tak marah.
"Hahaha."

MM kali ini membahas persiapan Try Out hingga LKS mentoring. Kemudian T2Q, Bahasa Sunda, istirahat, matematika.

"Uhhh... Bau!" kata Karima.
"Bedak." jawab Naura.
"Bukan bau gosong." kata Karima lagi.
"Oooo" mulut Naura berbentuk 'O'.

"Bau!" kata Fauzan.
"Iya. Bau bedak!" tambah Adi.
"Akhwat sii..." salah seorang ikhwan menyalahkan.
Akhwat cuek. Lebih memilih memperhatikan Bu Nia.

Istirahat dan mentoring. Kali ini semua kelompok mentoring 6A bergabung. Untuk mengerjakan LKS mentoring.

Bahasa Inggris. Selagi Bu Sari belum datang, akhwat 6A masih sempat sempatnya main bedak. Ck ck ck...
"Bu Sari datang!" seru Saniyyah.
Akhwat yang tadi main bedak segera duduk sambil mengelap mukanya.
"Nadira kenapa?" tanya Bu Sari terheran heran melihat muka Nadira yang belum dielap.
"Main bedak Bu." jawab Nadira tenang.
"Ya Allah..." Bu Sari menggelengkan kepala.

Shalat ashar dan pulang.

Senin, 22 November 2010

Burung Nyasar


Upacara kemudian murid 6A masuk kelasnya. Tak seperti biasanya, Bu Nia selalu hadir usai upacara menemani 6A dalam peljaran matematika. Namun karena Bu Eha cuti, jadual di ubah. Bu Anis yang pertama masuk saat itu.
"Loh? Bukannya SBK ya Bu?" tanya seorang ikhwan.
"Tidak. Bahasa Indonesia dulu." jawab Bu Anis.

"Pribahasa. Kita akan menambah 10 pribahasa baru. Nanti kita games." kata Bu Anis.
"Kita mengulang dulu pribahasa yang sudah di pelajari." kata Bu Anis lagi.
"Iya..."

SBK
"Karena kita telah ketinggalan banyak pelajaran SBK, maka kali ini serius, tidak ada yang bercanda. Kita harus menyusul ketinggalan kita." kata Bu Nina tegas.
"Bu! Katanya hari ini tes nanyi?" tanya seseorang.
"Kan kita sudah telat SBKnya. Jadi minggu depan bersamaan dengan pengambilan nilai yang masih kosong." jawab Bu Nina.

Istirahat kemudian matematika
"Kita belajar mudus dan median. Kelompok Rizki, Karima, dan Ariq satu kelompok. Kelompok Ama dan Amirul satu kelompok. Kelompok Sarah dan Pipit satu kelompok. Kelompok Rizki bilang AAAA... Sementara kelompok Ama III... Dan terakhir kelompok Sarah EEE..." terang Bu Nia panjang lebar.
Murid 6a hanya membentuk mulatnya seperti 'O'.
"AAAAA..."
"IIIII..."
"EEEEE..."
"EEEEE..."
"AAAAA..."
"IIIII..."

Usai mengerti apa itu modus, Bu Nia bermain games lagi.
"Bu Nia akan memilih beberapa akhwat untuk maju ke depan. Hantika, Ulil,..." beberapa anak. Yang pasti yang di panggil.
"Urutkan dari tinggi yang paling tinggi hingga rendah." kata Bu Nia.
Yang di depan sibuk mengurutkan tinggi badan.
"Udah!"
"Oke oke. Nah yang ada di tengah maju. Dan inilah Mediannya...!" kata Bu Nia.
"Hore!!!"

Istirahat, T2Q, dan langsung IPA. Tidak ada PAI.

Usai IPA tiba tiba berita menghebohkan datang!
"Burung!"
"Burung!"
Beberapa anak mengucapkan kata yang sama.

Malangnya nasib seekor burung hitam mungil yang tertimpa box data milik Bu Nia. Tampak sangat lemah dan tak berdaya.
"Serbuu!!!" seru ikhwan.
"Ehh.. Jangan!" cegah akhwat.
"Pak Fauzi. Ada burung nyasar jatuh tak berdaya!" kata Hantika.
Pak Fauzi menghampiri kerumunan murid 6A.
"Wah kasihan. Dia lagi pusing. Taruh di sini saja. Biar dia terbang sendiri." kata Pak Fauzi bijak.

Saat di perjalanan menuju masjid, beberapa anak menemukan burung yang tadi nyasar di 6A. Hampir tergilas mobil. Oh malangnya burung 'nyasar' itu.

Jumat, 19 November 2010

Tepuk Kuku


MM kali ini, Bu Nia meminta murid 6A untuk membuat pantun yang berisi tentang murid 6A bila lulus nanti mau ke SMP mana.
"Ada yang sudah selesai loh teman kalian." kata Bu Nia usai melihat hasil pantun Nadira.
"Ihh... Nadira. Gimana sih?" beberapa akhwat mulai mendekati Nadira.

IPS
"Latihan Bab Benua perkelompok meja." kata Bu Emil.
"Boleh liat buku gak Bu?" tanya Hantika.
"Boleh nggak ya?" Bu Emil bingung.
"Gak usah Bu. Gak seru!" kata Haidar cepat.
"Boleh dong Bu..." akhwat meminta.
"Boleh. Tapi 20 menit harus sudah selesai." kata Bu Emil akhirnya.
"Baik Bu!"

PJK
Seluruh ikhwan telat. Akhirnya diberi hukuman jongkok berdiri. Setelah itu baru boleh mengikuti pelajaran PJK.

Setelah latihan 3 gerakan, Pak Yuhdi memutar lagu Manuk Dadali. Kemudian latihan dengan musik. Barulah latihan tanpa menggunakan musik. Beberapa akhwat mendekat ke arah laptop Pak Yuhdi. Kemudian Pak Yuhdi memutar lagu anak anak.

"Baik. Ikhwan berbaris." kata Pak Yuhdi.
"Loh? kata Pak Yuhdi kemaren akhwat duluan?" tanya Rizka memastikan.
"Akhwat bikin barisan." kata Pak Yudhi.
"Gak bisa gitu Pak!" protes Haidar.
"Iya Pak! Harusnya ikhwan duluan!" tambah Adi.
"Akhwat siap ya. Lima enam tujuh delapan. Mulai!" Pak Yuhdi memberi aba aba.
"Yahhh..." ikhwan kecewa.

Istirahat, IPA
"Coku coku? Poku Poku? Coku Poku?" murid 6A bingung.
"Ini adalah tepuk KUKU. Begini ya. Tepuk kuku..." terang Pak Fauzi. Pak Fauzi juga mempraktekan tepuk kuku.

"Weeek! Hahhaa...." murid 6A tertawa karena ada bagian yang mempraktekan gerakan bebek mengepakan sayap.

Matematika, tarjamah, shalat ashar dan pulang...

Kamis, 18 November 2010

Pelajaran SMA


"MM kali ini ganti posisi tempat duduk," kata Bu Nia.
"Horeee!!!" murid 6A bersorak senang.
"Kali ini di kocok. Tempat duduk boleh milih sendiri. Empat empat seperti ini ya," terang Bu Nia.
Ikhawan mendapat giliran pertama mengambil kocokan. Kemudian akhwat.
"Dua dua dua..."
"Satu satu satu..."
Murid 6A sibuk mencari teman yang nomor kocokannya sama.
"Eh eh... Tiga disini ya!"
"Satu disini ya!"
"Bu, akhwat kayanya mojok mulu!" beberapa akhwat protes.
"Ikhwan geser ya..." ujar Bu Nia.
"Tidak bisa Bu. Tidak bisa di ganggu gugat!" jawab Haidar.
"Bukan kelompok Haidar. Kelompok Fauzan geser ke belakang. Kelompok Amirul geser ke belakang." jelas Bu Nia.
Usai memilih tempat duduk..
"Bosen Bu disini terus..." kata Rizka.
"Iya Bu. Mojok muluu... Udah tiga kali Bu." tambah Sahira.
"Sudah. Terima saja." hibur Bu Nia.
"Sabarrr..."

"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh." Bu Nia memulai Matematika usai T2Q.
"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh." jawab 6A.
"Siapa yang bawa busur?" tanya Bu Nia.
Beberapa anak mengangkat tangan.
"Bu, saya gak masuk!" kata Oci.
"Gaul dong. SMS Bu Nia. Bu, besok bawa apa?" kata Bu Nia. "Kalau begitu besok saja. Sekarang kita belajar mengubah jumlah ke persen lalu di gambar."

Istirahat kemudian Bahasa Indonesia.
"Jangan ada yang buka buku tulis dulu ya. Siapa yang ingat kita sudah belajar apa?" tanya Bu Anis.
"Ungkapan!"
"Kata taransitif dan intransitif!"
"Wahh... Masih pada ingat ya. Sekarang kita belajar macam macam keterangan." kata Bu Anis.
"Ini keterangan apa?" tanya Bu Anis.
"Objek!" jawab seseorang.
"Salah..." ujar Bu Anis.
"Alat!" seru Ariq.
"Ya. Benar." puji Bu Anis.

Istirahat, Komputer.
"Pak Asep menitipkan pesan. Silahkan buka invir.com kemudian latihan." kata seorang guru SMP.

"Eh, liat dong! Kita 100 loh nilai IPSnya!" kata Karima dan Rizka.
"Ihh... Keren." puji seseorang.
"Eh kita coba SMA yuk!" ajak seseorang.

"Horeee! Nilainya 62!" kata Nadira dan Sahira.
"Ihh.. Keren. Kan pelajaran SMA." puji seseorang.
"Iya dong. Liat jawaban."
"Hahaha"

PAI
"Panggil Pak Muslim yuk!" ajak Haidar.
"Ihhh... Jangan!" protes akhwat.
"Tuh Pak Muslim."
"Pak! Riview dulu ya!" pinta akhwat.
"Iya iya." jawab Pak Muslim
"Yesss!"

"Nomor 6 tau gak?"
"Nomor 11 tau gak?"
"Nomor 15 tau gak?"
Beberapa anak mulai tanya tanya.

Shalat ashar dan pulang.

Jumat, 12 November 2010

Untuk Sebuah Bola


MM, IPS. Oh ya, di jadual edisi cuti Bu Eha hari Jumat 6A Tarjamahnya tidak dua kali. Sebagai gantinya, ya IPS.
"Nah, sekarang kita presentasi ya. Eropa akhwat dulu ya." kata Bu Emil usai benyanyi lagu tentang Eropa.
"Horee!!!" tepuk tangan dari murid 6A akhwat terdengar jelas.
"Eropa. Eropa terletak di..."

PJK
"Pak Yuhdi mana ya?" tanya Hana.
"Eh eh. Katanya PJKnya di aula yang tempat administrasi!" jawab Hantika.
"Ayo kita kesana!" ajak Pipit dengan semangat.
"Ayo!!!"

"Aku takut. Katanya tangga ini tempat Pak Rokib jatuh. Inget gak cerita Bu Nia?" kata Zaenab dan Sahira tampak tegang.
"Iya. Ngeri..." tambah Sahira.
"Udah gak apa apa." hibur Saniyyah.
"Pak Yuhdi mana?" tanya Icha mengintip ke dalam aula.
"Iya nih."
"Nah itu Pak Yuhdi. Ayo Pak masuk. Ini gimana bukanya?" tampak Rizka berusaha membuka pintu.
"Sini!" kata Pak Yuhdi.
"Yahhh... Susah susah ngebuka." kata beberapa akhwat.

"Baik. Olahraga kali ini pemanasan dan peregangan. Tempo hitungan pemanasan lebih lambat sementara peregangan lebih cepat." terang Pak Yuhdi.
"Kita mulai ya. Satu dua tiga..."

Usai PJK ikhwan bergegas menuju lapangan untuk bermain bola. Tapi beberapa ikhwan lain bermain sepeda. Entah sepeda dari mana itu. Sementara akhwat ada yang mengambil minum dan menonton bola.
"Ckckck... Ngerelain buat jatoh cuma untuk bola butut itu aja." Nadira geleng-geleng kepala.
"Hahaha"

Isirahat, IPA, keputrian, istirahat, Matematika.
"Sekarang kita belajar diagram lingkaran ya." kata Bu Nia.
"Nah, di kelas 45% anak hobinya futsal,.." dan seterusnya.

Tarjamah.
"Kita riview dulu ya." ujar Pak Musyafa.
"Horee!!!"
"Kita baca dulu tulisan arabnya baru artinya." jelas Pak Musyafa

Shalat ashar dan pulang.

Kamis, 11 November 2010

Hari Kedua Pasca Bu Eha Cuti


MM, T2Q, matematika
"Kita harus bisa ngebut ya. Kelas kita sudah ketinggalan jauh. Kelas lain sudah diagram lingkaran." kata Bu Nia memberi semangat.
"Iya bu."
"Tabel ini bisa diubah menjadi tabel frekuensi..." Bu Nia mulai menjelaskan.

"Rizki mengerti ya?" tanya Bu Nia yang melihat Rizki sibuk mengerjakan soal susulan.
"Oh iya Bu." jawab Rizki.
Sementara Haidar bengong melihat tulisan di papan tulis. Tapi tetap mengerti.

Istirahat, Bahasa Indonesia.
"Kita main tebak kata ya. Bu Anis bagikan kertas berisi ungkapan. Lalu buatlah gambar yang sesuai. Nanti di tebak ungkapan apakah itu." jelas Bu Anis.
"Berapa orang yang gambar Bu?" tanya seseorang.
"Tiga orang" jawab Bu Anis.

Istirahat, Komputer.
"Sekarang cari ya kumpulan soal latiha UASBN. Di save ya." Pak Asep memberi tugas baru.
"Hahaha." beberapa anak tertawa. Tapi buakan mentertawakan tugas. Melainkan background salah satu komputer.

PAI
"Yang tidak remed boleh ke perpus baca bab selanjutnya." kata Pak Muslim.
"Horee!!!"

Beberapa menit kemudian,
"Eh, udah disuruh ke kelas" ujar Hantika dan Nadira.
"Yahhh." semua anak 6A yang di perpustakaan segera menutup buku yang dibaca.

Shalat ashar dan pulang.

Rabu, 10 November 2010

Selasa dan Rabu Dari Kelas Semangat


Selasa, 9 November 2010 (IPA tanpa Pak Fauzi)

MM, T2Q, Basa Sunda.
"Melanjutkan Biantara!" kata Bu Nia.
"Terakhir siapa? Silahkan mengocok." kata Bu Nia lagi.

Istirahat, PAI
"Jadi yang remed jangan lupa." Pak Muslim mengingatkan.
"Udah IPA pak." seru seseorang.
"Baik IPA kali ini tentang keseimbangan ekosistem..." ujar Pak Muslim.
"Yahhh. Dengan Pak Muslim."

"Sekarang kerjakan ini ya." Pak Muslim memberi tugas.
"Buku tulisnya dikumpulin." ujar Hana.
"Cari sendiri dong." Pak Muslim sibuk menulis sampai lupa dengan anak didiknya.
"Ihh. Bapak. Buku IPAnya kan dikumpulin!"
"Oh iya. Ambil di meja Pak Fauzi." kata Pak Muslim akhirnya.
"Nah gitu dong!" murid 6A mulai tak kesal. Walau masih sedikit.
"Hahaha."

Istirahat, Mentoring, Bahasa Indonesia, shalat ashar, dan pulang.


Rabu, 10 November 2010 (Hari Pahlawan)
"Jadi, kalau shalat jenazah, jenazah yang akan di shalatkan ada dihadapan kita. Kalau shalat gaib jenazahnya tidak ada di hadapan kita," jelas Bu Nia. "Kita juga shalat gaib untuk saudara saudara kita yang ada di Mentawai, Wasior, Merapi, dan pahlawan-pahlawan muslim."
"Palestina juga kan Bu." tambah Ariq.
"Pasti." Bu Nia mengancungkan jempol.

Usai simulasi shalat gaib, murid level 6 T2Q. IPA tidak ada. Karena ada peringatan Hari Pahlawan.

Berbondong-bondong seluruh warga SDIT Ummul Quro ke lapangan. Dengan pembawa acara Pak Yuhdi. Di lanjutkan pembukaan tilawah Al-Qur'an. Setelah itu sambutan dari kapsek SDITUQ. Yaitu Bu Entin. Beberapa anak juga menyisihkan uangnya untuk di berikan kepada korban bencana alam. Ada juga puisi yan dibawakan adik kelas 2.

Istirahat, Bahasa Indonesia dengan Bu Anis. Memang jadual cuti Bu Eha telah berlaku. Bu Eha akan melahirkan seorang bayi. Do'akan ya untuk Bu Eha. Semoga anaknya shaleh/salehah. Amin.

"Sudah sampai mana Bahasa Indonesianya?" tanya Bu Anis.
"Presentasi masih ada yang belum. Hana, Ica, Ulil, dan Saniyyah!" seru Karima.
"Baikla. Sudah siap?" tanya Bu Anis kepada yang belum presentasi.
"Belum Bu."
"Kalau begitu kita ke materi hari ini dulu ya." ujar Bu Anis.

Istirahat, IPS bersama Bu Emil. Lagi-lagi presentasi. Kali ini tentang mading.
"Silahkan ambil kocokannya." kata Bu Emil.
"Siapa yang satu?" tanya Bu Emil.
"Kelompok kita Bu. Tapi ada kelmpok yang sama. Kelompok Chocolate Friendship sama kelompok Viking Australia. Kelompok Kacamata sama kelompok KRAN Eropa." terang Rizki.
"Kalau begitu barengan. Bukan dua kelompok langsung. Misalnnya kelompok Australia ikhwan sudah presentasi. Baru kelompok Australia akhwat." jelas Bu Emil.
"Baiklah."

PKn, shalat ashar, pulang.

Senin, 08 November 2010

Latihan Khotmil Qur'an


Matematika dimulai setelah upacara selesai.
"Kita sekarang belajar pengolahan data," ujar Bu Nia. "Nanti kalian bertanya pada teman ikhwan mau pun akhwat berapa nomor sepatunya."
"Akhwat sama ikhwan?" tanya Nadira tak percaya.
Bu Nia mengangguk mantap.
"Silahkan. Mulai!" seru Bu Nia.
"Kamu nomor sepatunya berapa?"
"38. Kamu?"
"37."
"Kamu berapa?"
"Aku cuma satulah."
"Hahaha"

Bahasa Indonesia, istirahat, dan Bahasa Inggris.
"Tomi and mother." kata Bu Sari.
"Loh ko? Nama bapak saya di pakai?" tanya Rizki.
"Rizki, nama Tomi tidak hanya ada satu. Tapi banyak." papar Bu Sari.

T2Q kali ini di gabung. Karena akan latihan khotmil Qur'an.
Usai T2Q...
"Hanya satu pintaku... (lagu wali)" Rizki bernyanyi.
"Heyyy... Jangan berisik!" protes Hantika.
"Iya nih." tambah Nadira.
"Gak ada receh!" seru Sahira.
"Tak gendong kemana mana. Tak gendong... (lagu Mbah Surip)" yang lain ikutan bernyanyi diiringi pukulan galon.
"Heyyy!!!" beberapa anak mulai terganggu.
Tak lama pelajaran dimulai dan akhirnya acara "ngeband" itu selesai.

IPS.
Tanpa di komando, murid 6A dengan cepat mempersiapkan karton, gambar peta, keterangan benua yang telah dipilih, dan lainnya. Tak lama membuat mading pun dimulai. Kertas kertas mulai berceceran. Tapi murid 6A tak mau kelasnya tampak kotor. Jadi usai membuat mading, sampah sampah yang berserakan di buang.

Jumat, 05 November 2010

Rebutan


MM selesai. Tarjamah di mulai.
"Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh." Pak Musyafa memberi salam.
"Wa'alaikumsalam warohmatullah wabarokatuh." jawab murid 6A.
"Kita main Bapak Berkata ya." ajak Pak Musyafa.
"Boleh."

Usai bermain Bapak Berkata, akhwat dan ikhwan lomba menyusun kata dari surat Al-Kautsar. Kemudian latihan munulis surat Al-Kautsar huruf arab dan artinya.

PJK.
"Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh." Pak Yuhdi memberi salam.
"Wa'alaikumsalam warohmatullah wabarokatuh." jawab seseorang. Pak Yuhdi memberi jempol karena telah menjawab salam Pak Yudhi.
"Kita pereganagan dan pemanasan dulu ya. Satu dua tiga empat..." Pak Yuhdi memulai peregangan.

Setelah keliling lapangan dua kali, Pak Yuhdi memulai materi.

Istirahat, IPA sekaligus PKn.
"Yang tidak remedial keluar. Ambil soal. Yang tadi disebutkan namanya silahkan kerjakan tugasnya. Yang remed ambil soal remednya." ujar Pak Fauzi.
"Bapak hari senin aja ya ngumpulin biodata pahlawannya." kata Nadira dan Sahira memberi alasan.
"Tidak boleh!" jawab Pak Fauzi tegas.
"Hahh... Yasudahlah."

Keputrian, shalat dzuhur (akhwat) dan shalat jumat (ikhwan).

Matematika.
Ulangan bab koordinat. 25 menit digunakan untuk ulangan. Murid 6A meminta izin kepada Bu Eha untuk meminjam waktu IPS sebentar.

IPS.
"Membuat mading tentang suatu benua." papar Bu Eha.
"Eropa!" seru kelompok KRAN.
"Afrika!" teriak kelompok Bolu Tiramisu Black Forest (dulu SHIN).
"Asia!" kali ini kelompok PACH.
"Australia!" Chocolate Friendship tak mau kalah.
"Eropa!!!!" rebut kelompok Kacamata (dulu The Jak), Viking, dan Big Bang.
"DDDIIIAAAMMM!!!" teriak Karima, Rizka, Sahira, Nadira, Ama, Naura, Pipit, Zaenab, dan hampir seluruh akhwat.
"..." tak lama suasana hening.

Akhirnya suasana yang bisa di kontrol itu menjadi lebih baik dan mendapat tugas sesuai benua yang mereka pilih.

Shalat ashar dan pulang.

Kamis, 04 November 2010

Kamis...


MM, T2Q, SBK
"Kita ulang sama sama ya. Satu dua mulai." Bu Nina memberi aba aba.
"Sol do..." dan seterusnya siswa 6A memaikan pianika dengan lancar. Sebab hari ini penilaian.

Istirahat, Matematika latihan UK, istirahat, Komputer.
"Jadi di buatnya seperti ini ya." ujar Pak Asep
"Yah... Saya udah buat 33 halaman Pak" teriak seseorang.
"Tidak apa apa. Tunjukan besok hasilnya. Di print ya." Pak Asep menghibur salah seorang murid 6A.

PAI kemudian shalat ashar dan pulang.

Rabu, 03 November 2010

Pelajaran Basa Sunda 15 Menit


Usai berbaris Bu Nia meminta pada Bu Eha untuk menggunakan MM sebagai pengambilan nilai biantara (pidato) Basa Sunda.
"Siapa yang kemarin membersihkan papan tulis? Sekarang Tilawahnya ayat berapa?" tanya Bu Nia.
"Ayata 44 terakhir Bu." dengan cepat Hantika memberi jawaban.
"Bagus. Sekarang berarti ayat 44? Iya kan." Bu Nia memastikan.
"Iya Bu."
"Pipit tadi tidak menyiapkan. Jadi sekarang Pipit pimpin ya Tilawahnya. Bilangnya teman teman mari kita tilawah. 1, 2, 3. Begitu ya." Bu Nia memberi tugas pada Pipit untuk memimpin tilawah.
"Teman teman, eh. Jii. Apa Bu?" Pipit tampak bingung.
"Ehmm..." Bu Nia menggelengkan kepala. "Teman teman mari kita tilawah. 1, 2, 3."
"Ohhh... Teman teman mari kita tilawah. 1, 2, 3." Pipit mulai memimpin.

Setelah tilawah, Bu Nia mulai mengocok nomor. Caranya Bu Nia mengeluarkan kertas yang ada didalam kotak yang berlubang, lalu di lihat nomor absen siapa.
"Baiklah yang pertama adalah..." Bu Nia meminta Rizki melanjutkan.
"Nggak ada bu." jawab Rizki.
"Ohh ya. Salah ya. Baik sekarang nomor berapa?" tanya Bu Nia.
"10." Rizki menyebutkan nomornya.
"Hana!!!"
"Horeee! Tepuk tangan yang meriah." sambut Bu Nia.
Tanpa ragu Hana maju ke depan.
"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh." Hana memulai.
"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh." jawab seisi kelas 6A serempak.
"Amma ba'du. Langkung ti payun..." Hana membacakan pidato.
Di akhir...
"Bagus!!!" puji siisi kelas lagi.
"Hana silahkan." Bu Nia mengocok dan Hana membukanya.
"23." suara Hana keras.
"Sahira!!!"
"Aku?" tanyanya bingung.
"Iya."
"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh."
"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh."
"Amma ba'du. Langkung ti... Apa ini? Eh? Ti payun sim kuring..." Sahira berpidato agak macet macet.
"Sahira silahkan bacakan." Bu Nia memberi kertas kocokan.
"12."
"Hudiya!!!"
"Hudiya silahkan pidato."
"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh." Hudiya memulai.
"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh" jawab seisi kelas 6a serempak.
"Amma ba'du. Langkung ti payun..." Hudiya membacakan pidato sama lancarnya dengan Hana.
"Oke. Karena waktunya habis, dilanjutkan kapan kapan. Silahkan T2Q." ujar Bu Nia sambil membereskan daftar nilai. Berakhirlah pelajaran Basa Sunda 15 menit.

T2Q, UK IPA, istirahat, Bahasa Indonesia
"Membaca cepat." kata Bu Eha.
"Yahhh..."
"Tapi kita koreksi dulu. Nilai latihan membaca cepat kemarin ditambah jumlah betul jawaban soal di kali lima." Bu Eha memberi pengarahan untuk penilaian.
"Nomor satu jawabannya..."
"Nomor satu adalah..." jawab beberapa murid.

"Lakukan yang terbaik." Bu Eha mengingatkan akan di masukan nilai membaca cepat kali ini.
"Baik bu..."

Istirahat, Matematika, PKn.
"Bapak akan meriview ya untuk kuis nanti." kata Pak Fauzi. "Setiap omongan bapak nanti ada soalnya. Jadi perhatikan."
"Iya Pak."

"Silahkan ya. Berdua berdua." Pak Fauzi mengakhiri riview.
"Kan siswa 6A ganjil." kata seseorang.
"Yasudah bertiga bertiga."

"Udah selesai Pak." kata beberapa akhwat menuju Pak Fauzi.
"Periksa sendiri. Nih jawabannya" ujar Pak Fauzi sambil mengoreksi UK IPA.
"Bapak dari tadi meriksa sendiri sendiri terus."
"Nggak apa apa. Biar mandiri." jawab Pak Fauzi tenang.

Shalat ashar dan pulang.

Selasa, 02 November 2010

Papan Tulis Gigi Putih


Saatnya MM yang di tunggu tunggu akhwat 6A. Apalagi kalau bukan pindah formasi. Usai berdo'a dan murojaah, Bu Nia memulai peraturan pindah formasi.

NGGGIIITTTT...
Suara ngilu itu terdengar dari kelas 6A. Semua telah memilih tempat duduknya di mana dengan pilihan sendiri. Namun harus daftar dahulu.

Kelompok pertama ikhwan ada Farhan, Amirul, Syauqi, dan Haidar. Kelompok kedua ikhwan ada Ariq, Kiki, Adi, dan Rizki. Kelompok ketiga ikhwan Syafiq, Fauzan, Kakang, dan Oci. Sementara di akhwat kelompok pertama ada Karima, Rizka, Ama, dan Naura yang lebih akrab di panggil KRAN. Kelompok kedua ada Zaenab, Sarah, Hantika, Saniyyah, dan Ulil. Di kelompok yang paling ujung ada Pipit, Alya, Caca (Salsa), dan Hana yang juga akrab di paggil PACH. Kelompok terakhir ada Nadira, Nisa, Hudiya, dan Sahira.

Bu Nia membacakan tata tertib dengan posisi empat empat. Kemudian T2Q.

Basa Sunda.
Bu Nia memulai materi membacakan pidato. Mulanya Bu Nia mencontohkannya. Kemudian Bu Nia meminta menyalin teks pidato di papan tulis. Sambil menunggu, Bu Nia memanggil nama siswa yang belum tes baca cepat.

Istirahat dan saatnya SelaSih.
"Silahkan ke tempat bekerja masing masing." ujar Bu Nia.
Bu Eha hanya mengawasi saja. Bu Eha bulan ini akan melahirkan. Jadi hanya membuang samaph besar saja seperti sampah makanan.

Di kelas.
"Eh, papan tulisnya juga di bersihin biar kinclong." kata Hantika.
"Kipas anginnya juga. Udah mulai berdebu." tambah Nadira.
"Hahaha."

Di kamar mandi.
Di kamar mandi tampak semua bekerja dengan baik.

Di teras.
"Sini biar aku bantu." Ariq meraih sapu dari tangan Oci.
"Boleh boleh." Oci memberikan sapu.

Di lapangan.
Semua tampak ribut. Ada juga anterian panjang. Ada apa ya? Wah wah. Hampir seluruh anak mengantri untuk mendapat es jeruk.

PAI tidak ada. Sebab ada SelaSih. Kemudian IPA berlangsung dengan percobaan ala pak Fauzi.
"Jika odol ini di jadikan pembersih, maka lihat. Akan bersih sekali kan." pak Fauzi praktek membersihkan papan tulis. Siswa 6A tampak antusias.
"Wahhh... Hebat."

Akhwat beinisiatif membersihkan papan tulis. Sedikit yang tertarik dengan es jeruk di depan kelas.
"Kaya gigi putih ya?" kata Naura yang ikut membersihkan papan tulis.
"Iya." akhwat 6A tampak puas dengan kerja kerasnya.
"Sayang nih kalau di coret." ujar Hantika.
"Hehehe." Sahira menulis titik kecil di papan tulis.
"Hahaha."

Mentoring, Bahasa Indonesia.
"Membaca cepat ya." kata bu Eha.
"Tadi Bahasa Sunda udah. Hari membaca." seru Nadira.
"Iya..."

Shalat Ashar dan pulang.

Senin, 01 November 2010

"Ingin Pindah Posisi..."


Usai upacara matematika di mulai dengan kata "Bu ganti formasi" oleh akhwat. Memang kacau posisi sekarang. Tempat duduk akhwat bersatu dengan ikhwan. 6A memang mempunyai ciri khas yaitu meja yang berlapis kertas kado.
"Kalau mau besok ketika MM. Nanti setiap Matematika masa hanya habis untuk mengubah formasi saja." ujar bu Nia.
Tak lama Matematika di mulai. Bu Nia membagikan kertas berpetak. Lalu memulai belajar hal baru tentang koordinat.

Bahasa Indonesia, istirahat, Bahasa Inggris.
"Kerjakan halaman 36-40," kata Bu Sari. "Yang remed tetap disini. Yang tidak di luar."
"Bu boleh ke perpus?" tanya Salma.
"Iya." jawab bu Sari.
"Yesss!"

Istirahat, T2Q, IPS.
"Jujur ya. Jangan buka halaman lain selain halaman yang tadi. Mau di ambil nilai." kata bu Eha.
"Iya Bu." jawab murid 6a serempak.
"Saya udah di kerjain Bu." kata Rizka sambil mengangkat tangan.
"Tidak apa apa." jawab Bu Eha.

Shalat ashar mengakhiri aktifitas murid 6A di sekolah.

Jumat, 29 Oktober 2010

Tour de Batavia


Tepat pukul 6. Level 6 telah berkumpul. Kebanyakan menggunakan jaket. Usai di beri nomor bis, level 6 masuk ke dalam bis maing masing. Bis pun melaju dengan tenang. Level 6 di beri pizza dan susu sebagai sarapan. Akhirnya bis sampai di tol. Berjam jam masih di tol. Tapi masih sedikit tersendat saat di Jakarta.

Akhirnya sampai di Gedung MPR dan DPR. Bis tidak masuk dari pintu depan, melainkan pintu belakang. Beberapa guru dari bis turun untuk meminta izin kepada satpam untuk masuk dan memberi tahu bahwa ada kunjungan dari SDIT Ummul Quro. Pak Fauzi masuk ke dalam bis. Bukan bis 2 melainkan bis 1. Bis pun terparkir. Level 6 turun dari bis. Setelah di beri pengarahan, level 6 berjalan menuju gedung DPR. Level 6 tak masuk duluan ke dalam gedung, tapi pergi menuju toilet dahulu. Barulah saat semua beres level 6 di bawa ke Ruang Rapat PARIPURNA. Semua kagum. Ada yang tegang karena baru masuk pertama kali, ada yang senang kegirangan. Namun semua tetap tenang. Saat masuk, level 6 di sambut ribuan kursi. Ada yang diatas dan dibawah. Yang tak kalah hebatnya lagi, ukiran kayu burung garuda lambang Indonesia terpajang dengan ukuran raksasa. Setelah di beri penjelasan, level 6 berfoto. Guru guru pun tak mau kalah. Guru juga ikut berfoto. Namun tidak diperkenankan duduk di kursi presiden berwarna cokelat muda. Kemudian level 6 dibawa ke Ruang Operation. Terpajang piala dan penghargaan di sana. Akhwat 6C sudah bersiap menggunakan baju tari saman. Nanti mereka akan tampil. Usai di beri sambutan, akhwat 6C maju ke depan dan membuat formasi tari saman. Tepuk tangan pun riuh di Ruang Operation. Akhirnya tari saman usai dengan tepuk tangan lagi. Mbak Indah kini menjelaskan apa iti DPR, fungsi DPR, wewenang DPR, dan lainnya tentang DPR. Setelah selesai, ada tanya jawab. Yang bertanya adalah Salsa 6C, Sarah 6A, Oci 6A, dan Amirul 6A. Mereka juga mendapat hadiah berupa buku tentang DPR. Haidar dan Rizki juga karena telah menyatakan pendapatnya. Lalu menuju bis dan makan siang.


Di perjalanan menuju Museum Proklamasi, ada rumah dinas wakil presiden. Pak Budiono. Akhirnya sampai juga di Museum Proklamasi. Terlebih dahulu 6A dan 6B menonton film pengantar bersama Pak Jaka. 6C dan 6D melihat isi museum bersama Pak Imran. Yang melihat isi museum boleh mengisi buku tamu, melihat ruang bawah tanah, dan ke atas. Ada juga piano tua yang masih dapat di gunakan. Suaranya masih sangat bagus. Ada juga patung peraga seperti patung saat mengetik teks proklamasi dan perbincangan memembuat teks proklamasi. Ada juga tulisan Pak Soekarno yang di ubah oleh Pak Sayuti Melik. Setelah 6A dan 6B menonton, bergantian dengan 6C dan 6D yang sudah melihat museum.

Guru di setiap bis membagikan makanan ringan. Kemudian bis melaju menuju Planetarium. Tak sampai 30 menit bis level 6 sampai. Ada bis rombongan sekolah lainnya yang parkir di depan Planetarium. Usai shalat ashar jama' akhir dengan dzuhur, guru guru dan beberapa anak mengantri untuk membeli tiket. Sekitar 30 menit sampai 60 menit menunggu. Setelah membeli tiket, level 6 boleh melihat museum kecil di sebuah ruangan. Ada bola dunia besar yang bergerak, ada batu Meteorid Pasuruan, dan lainnya. Bisa juga menonton film yang sedang di putar. Setelah melihat lihat, level 6 kembali menunggu di depan tangga. Lalu para guru membagikan tiket berwarna kuning. Setelah 30 menit, sekolah lain berdiri dengan terburu buru. Sementara level 6 SDIT Ummul Quro tetap tertib. Itu adalah budaya Ummul Quro. Saat sampai diatas, level 6 menuju tempat pertunjukan. Sebelum mulai pertunjukan boleh foto foto dulu. Tempat pertunjukan menjadi gelap. Tidak boleh berfoto lagi. Pertunjukan yang cukup menakjubkan dengan efek 3D itu membuat level 6 takjub. Usai pertunjukan beberapa anak ke kamar mandi dan ada yang membeli souvenir. Bis pun berangkat ke Bogor dengan adanya kemacetan karena ada demo. Saat di tol, banyaak anak di bis satu ingin ke kamar mandi. Jadi ke TI Cibubur Squere dulu. Sementara bis lain tidak. Kemudian berjalan lagi. Kini bis 1 bergabung ke TI bis 2 dan bis 3. Level 6 pun shalat maghrib jama' isya. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kampus UQ tercinta. Sampailah di UQ jam 9 malam. Semua anak turun dari bis mencari ayah, ibu, atau orang yang menjemputnya. Itu penghujung acara Tour de Batavia level 6 angkatan 13 SDIT Ummul Quro Bogor. Mohon maaf bila ada salah penulisan nama atau kata.

*level 6: seluruh murid level 6 dan guru guru level 6

Sumber: Angkatan 13 SDIT Ummul Quro Bogor

Rabu, 27 Oktober 2010

Menanti PLK


"T2Qnya di kelas." ujar Bu Anis memberi tahu murid 6A.
"Horeee!!!" murid 6A senang.

MM, T2Q bersama Pak Wartono.
"Kalau pas akhwat baca ada yang salah, boleh ikhwan tegur. Nanti di ulang lagi." kata Pak Wartono.
"Curang!" akhwat perotes.
"Ikhwan juga sebaliknya." Pak Wartono menenangkan.
"Yesss!" akhwat 6A puas.

IPA.
"Jadi pertama individu, komunitas, populasi, ekosistem, dan habitat." Pak Fauzi menerangkan.
"Terbalik pak! populasi dulu baru komunitas." Ariq meralat.
"Iya iya. Jadi di balik ya." Pak Fauzi memberi tanda pada tulisan di papan tulis.

Istirahat, Bahasa Indonesia.
Bu Eha tidak menerangkan apa pun. Sebab ini adalah parafrase yang sering diulang-ulang. Jadi Bu Eha langsung memberi tugas.

Istirahat.
"Eh, 6C lagi tari saman. Liat yuk!" ajak Pipit.
"Ikut ikut!" akhwat mengikuti Pipit.
Sampai di sana,
"Huufff... Untung baru mulai" Salma mengatur nafas.
"A... Ckiiii... U" akhwat 6C memulai tari saman. Penonton bertepuk tangan. Memang saat itu cukup banyak penontonnya.
"Bagus!" komentar Naura di akhir tari saman.
"Bisaan ya?" tambah Rizka.
"Mereka kan sering latihan. Keren." Sahira juga berkomentar.

Matematika.
"Bu Nia telah memeriksa pertanyaan kalian. Bagus, cuma harus di perbaiki lagi..." dan sterusnya. Bu Nia membagikan kertas berisi pertanyaan yang beraneka ragam.
"Nah, nanti pas PLK..." Bu Nia memberi informasi lagi tentang PLK. Sebab besok PLK akan di mulai.
"Bu! Bawa uangnya berapa?" Syauqi mengangkat tangan.
"Maksimal 20.000." jawab bu Nia.
"Aku Bu!" Hana mengangkat tangan juga.
"Iya Hana." Bu Nia menunjuk Hana.
"Shalat Asharnya gimana?" tanya Hana.
"Subhanallah. Pertanyaan yang bagus Hana." puji Bu Nia.
"Wsss... Bu Haji." seru Rizka. Hana memang sering di juluki 'Bu Haji'.
"Sholehah Hana!" tambah Zaenab.
"Jadi disatukan dengan Dzuhur. Dua dua. Kata Rasullah jika ada yang lebih mudah, kenapa tidak di ambil?" Bu Nia akhirnya menjawab pertanyaan Hana.
"Baik, Bu Nia tutup PLKnya. Sekarang Matematika. Yang tidak remedial boleh ke perpustakaan. Eittt. Belum. Satu, dua, tiga. Silahkan." Bu Nia menutup pintu karena semua sudah ke perpustakaan.

PKn.
"Pak Fauzi belum sempat koreksi. Jadi kita bahas sama sama. Siapa yang setuju di koreksi sama sama?" tanaya Pak Fauzi.
Seluruh akhwat mengangkat tangan. Ada 14. Karena Hana dan Salma susulan. Sementara Salsa absen.
"Yang belajar?" tanya Pak Fauzi lagi.
Ikhwan mengangkat tangan. Ada 13.
"Lebih banyak yang membahas sama sama. Jadi kita bahas sama sama." Pak Fauzi membuat keputusan.

Shalat Ashar lalu pulang.

Selasa, 26 Oktober 2010

Masih Hujan


“Langsung saja ya, kelompok bis 1. Karima, Salma, Zaenab. Sekelompok ya. Terus Hantika…” Bu Nia membuat kelompok untuk PLK. “Jadi, nanti kalian siapkan 10 pertanyaan untuk DPR. Terus laporan pengamatan di Museum Proklamasi, dan yang terakhir membuat kliping tentang Planetarium. Minimal ada 4 foto di keliping tersebut.” jelas Bu Nia panjang lebar.
"Oh. Yaya." Icha mengangguk.
"Nah sekarang kamera. Untuk kamera boleh di diskusikan untuk kelompoknya. Ingat! Tidak ada yang menitip ke Bu Nia sedetik pun." Bu Nia menjelaskan kembali.
"Mending satu kelompok satu kamera." usul Syafiq.
"Bu Nia setuju dengan Syafiq. Jadi begitu ya. Silahkan T2Q." Bu Nia mengakhiri.

T2Q, Bahasa Sunda.
"Perwakilan akhwat ikhwan." Bu Nia menyiapkan kertas.
"Aku aja ya." ujar Adi kepada ikhwan.
"Iya."
"Aku aja ya." ujar Saniyyah. "Eh gak jadi deh."
"Aku ya?" tanya Nisa.
"Boleh boleh."

"Sudah dapatkan kertasnya? Sekarang baca terus garis bawahi kata kata yang penting. Minimal 10. Kata ya bukan kalimat." Bu Nia memberi tugas.
"Diartiin dulu Bu. Gak ngerti." Sahira mengangkat tangan.
"Boleh. Tapi disimak ya. Pada zaman dahulu..." Bu Nia mengartikan.
"Sekarang silahkan garis bawahi kata yang penting." kata Bu Nia.
"Iya."

Istirahat, PAI, IPA.
"Nomor satu." kata Pak Fauzi tiba tiba.
"Ih... Apa Pak?"
"Siapkan bukunya. Bapak akan beri pertanyaan." jawab Pak Fauzi.
"Bukunya dukumpulin." kata Hantika.
"Pake kertas apa saja. Nomor satu." Pak Fauzi mulai lagi.

"Nah ulangan pubertas sama perkembangbiakan hewan dan tumbuhan hari Jumat." Pak Fauzi menulis di info 6A.
"Kan libur." kata Rizka.
"5 November." Nadira mengingatkan.

Istirahat, Mentoring.
"Akhwat di gabung dengan Bu Eha ya. Bu Nia lagi ke tempat pemesanan kaos PLK." kata bu Eha.
"Iyyaa."

Bahasa Indonesia.
"Yang tidak remed buat 10 pertanyaan untuk DPR." mulai Bu Eha.
"Udah." jawab Zaenab.
"Yasudah."

Shalat Ashar dan pulang dengan hujan lagi.

Senin, 25 Oktober 2010

Persiapan PLK


Upacara, Matematika.
"Ganti posisi Bu!" Pipit mengusulkan.
"Meja makan Bu!" tambah Nadira.
"Iya! Meja makan!" seru Sahira.
"Iya iya. Kaya gini ya?" tanya Bu Nia sambil menggambar di papan tulis.
"BETUL!!!" akhwat setuju.
"Ini mah formasi meeting. Pikirannya makan mulu 6A mah." Bu Nia menggelengkan kepala.
"Hahaha."
"Tapi cepet ya. Nanti waktunya cepat akan habis." Bu Nia mengingatkan.
"Iyaa..."

Usai mengubah formasi, Bu Nia memberi informasi.
"Ini suratnya. Simpan dan tidak boleh hilang." Bu Nia mengingatkan.
"Loh? Disini ko tulisannya gak boleh bawa kamera?" tanya Syauqi.
"Boleh. Kan untuk pengamatan." jawab Bu Nia.
"Handycam?" kali ini Haidar yang bertanya.
"Tidak. Karena sudah di fasilitasi kamera. Tapi Bu Nia tidak menerima penitipan sedetik pun." kata Bu Nia.
"Iyaa..."
"Bu, busnya dikasih tau kapan?" Sahira bertanya.
"Tepat jam 9 Bu Nia tempel diluar." jawab Bu Nia menunjuk ke arah luar.
Akhirnya Bu Nia memulai pelajaran. Yaitu koordinat.

"Bagiin bu UTSnya!" kata Alya semangat.
"Tapi masih seperti IPS yang remedial." ujar Bu Eha.
"Oohhh. Tidak."
"Semuanya duduk dulu. Bu Eha bagikan ya." Bu Eha menenangkan suasana yang tidak terkontrol itu.
"Ariq..." Bu Eha mulai membagikan.

"Kamu berapa?" tanya seseorang.
"Hhmmm." menggelengkan kepala.
"Sekarang kita bahas." Bu Eha menenangkan kembali.

Istirahat, Bahasa Inggris.
"She." murid 6A berkata.
Bu Sari mengangguk.
"Shells." murid 6A berkata lagi.
Bu Sari mengangguk.

Saat itu sedang games. Games Bu Sari membuat murid 6A antusias.

Istirahat, T2Q, IPS.
"Yang tidak remedial baca bab 3." Bu Eha memulai.
"Iyaa..."
"Bu remedialnya soalnya sama kan?" tanya Hana.
"Iya." Bu Eha menjawab.
"Yesss." Hana senang.
"Emangnya susu Yes?" Sahira promosi.
"Hahaha."

Shalat Ashar kali ini 6A yang bertugas. Kakang muadzin, Haidar pemimpin dzikir dan Rizal pemimpin do'a.

Jumat, 22 Oktober 2010

Serunya PJK


"Naura dan Sahira silahkan ke bawah tukar bajunya." kata Bu Eha yang melihat Naura dan Sahira telah mengeluarkan bajunya.
"Terimakasih Bu."

"Assalamu'alaikum." akhiranya Naura dan Sahira kembali.
"Wa'alaikumsalam. Baik anak anak silahkan ke bawah PKJ." kata Bu Eha.
"Tuhkan betul. Aku ada firasat gak enak. Ke bawah lagi. Capek deh." Sahira kecapekan.
PJK memang di tukar dengan Tarjamah.

"Pak, jalan jalan dong. Refresing Pak." kata Rizka.
"Kan nanti hari Kamis." jawab Pak Yuhdi.
"Kelamaan." tamabah Pipit.
"Iya deh boleh. Silahkan buat dua barisan. Ikhwan disini satu baris. Akhwat disini satu baris. Mari kita jalan. Ke kanan ya." Pak Yuhdi memberi intruksi.
"Eh, katanya lewat sungai." kata Nisa.
"Apa???"

Saat tiba di jembatan,
"Di kirain basah basahan."
"Hahaha."
"Lewatin tangga 30. Yang gak mau jongkok berdiri 30 kali." kata Pak Yuhdi yang baru selesai turun tangga.
"Eh liat tuh Oci bawa siapa?" tanya Saniyyah.
"Hahaha."

"Sini aku bantuin." kata Icha mengulurkan tangan.
"Kita kan kompak. Jadi harus kerjasama!" kata Hana setuju melihat ke pedulian Icha.
"Aduhhh." Sahira jatuh. Tapi tidak lepas dari pegangan tangan Naura.
"Hati hati Sah." teriak Rizka.
"Oke."

"Ke lapangan ya." kata pak Yuhdi memberi tahu.
"Iya."
"Eh, ada yang giring bebek tuh." Salma menunjuk Rizal.
"Hahaha."

"Ih, ada kotoran bebek." kata Salma.
"Tali sepatu Ama gak keiket." Pipit melihatnya.
"Si Oci ke tinggalan lagi tuh."
"Cepetan Ci!"

"De, jangan nginjek ke sini. Jangan di peperin." seorang Bapak yang masih terlihat segar itu marah.
"Iya iya." murid 6A kesal.
"Si Oci salah jalan tuh." Fauzan melirik.
"Biarin ah. Males liatin dia."
"Hahaha."

Tarjamah, istirahat, terus IPA tanpa Pak Fauzi.
"Tadi ada Pak Fauzi." kata Ulil.
"Iya."
"Tapi ada tugas." Pak Mukhlis menulis di papan tulis.

Shalat Dzuhur dan Shalat Jumat, lalu Metematika.
"Akhwat baris. Ikhwan baris." mulai Bu Nia.
"Begini permainannya..." Bu Nia memulai menjelaskan. "Jadi akhwat boleh ke ikhwan atau sebaliknya."
"Ihhh..." yang di ujung berpindahan.
"Hahaha."

IPS.
Wajah wajah cemas terlihat. UTS IPS memang menegangkan.
"Sudah sudah. Kalian telah berusaha." hibur Bu Eha "Sekarang kerjakan halaman berikut."
"Boleh di perpus?" tanya Salsa.
"Boleh."

Shalat Ashar yang diakhiri hujan lebat.

Kamis, 21 Oktober 2010

Hari Terakhir UTS


Usai T2Q, dimulailah Bahasa Inggris. Tapi dengan pengawas Bu Eha.
"Nomor 17???"
"Aku bingung nomor 19."
"Eh, liat tuh IPS lagi dikoreksi." seru Rizka.
"Mana mana? Aku berapa?" tanya Pipit.
"Gak tau."

Istirahat lewat, terus Tarjamah.
"Udah selesai." kata Haidar.
"Cek baby cek lagi. Kaya XL ya?" kata Bu Nia promosi dikit.
"Kumpulin ya Bu." kata Rizki tiba tiba.
"Cek dulu." jawab Bu Nia.

Beberapa saat kemudian.
"Yang sudah selesai kumpulkan. Dari kelompok Rizka, Adi, Kiki, lalu Farhan."
"Iya bu..."
"Sudah semua kan? Baik kalau begitu yang Bu Nia panggil silahkan ke depan ambil kaos buat PLK. Coba ke kamar mandi terus perlihatkan ke Bu Nia." jelas Bu Nia.

Usai di coba,
"Bu tangannya kependekan." kata Rizka.
"Ikhwan juga." tambah Kakang.
"Buat ikhwan memang di rancang seperti itu. Yang akhwat kalau mau di tuker." kata Bu Nia.
"Ya sudah."

"Buat yang akhwat nanti bawa peralatan buat keputrian bikin roti keju abon." kata Salma.
"Iya iya."

Shalat Dzuhur dan pulang.

Rabu, 20 Oktober 2010

Ulat Hijau


6A memang rajin. Belum bel sudah baris.
"Selamat ulang tahun ya Nisa." murid 6A mengucapkannya untuk Nisa.

T2Q, kemudian IPS.
"Tau gak nomor 15?"
"Tau dong."
"Apa sihhh???"
Kali ini bukan nomor 13 lagi. Tapi nomor 15.
"Cepet dong ngumpulinnya. Supaya cepet makan." kata Pak Reza.
"Bapak makan mulu pikirannya." komentar Sahira.
"Oh iya. Siapa yang hutang jus jambu sama Bapak?" tanya Pak Reza.
"Jumat Pak jus jambunya." kata Haidar.

"Makasih ya Nisa."
"Iya sama sama." Nisa tersenyum manis.
"Hiiii..." Fauzan menujukan ulat berwarna hijau (bukan ulat bulu).
"Aaaaa... Ih sana." teriak akhwat.
"Nihhh."
"FAUZAN!!! Ih..."
"Tapi lucu loh warna hijaunya." Karima menujuk ulat yang di pegang Fauzan.
"Tadi aku megang. Kenyel kenyel gitu. Lucu deh." tambah Icha.
"Aku juga dong." seru Ulil.
"Buang Nak." kata Pak Gun Gun melihat 6A kacau.
"Iya Pak."

Bahasa Indonesia.
"Pak, pake jawaban lengkap gak?" tanya Hana.
"Iya." jawab Pak Reza.
"Nomor 25 maksudnya gimana?" tanya Naura.
"Jadi hasil pengamatan. Kita bikin laporan pengamatannya."
"Ohhh..."
"Kaya nomor berapa tuh yang urutan laporan pengamatan pilihan ganda."

Setengah 12...
"Ayo kumpulkan." kata Pak Reza sambil melihat jam. "Waktunya sudah habis."
"Tunggu Pak."
"Ya sudah yang belum mengumpulkan Bapak tinggal."

Shalat Dzuhur dan pulang.

Selasa, 19 Oktober 2010

Nomor 13


"Nyalain cepet!" perintah Syauqi.
"Iya iya." kata Rizka dan Karima.
"Awas ada kaus kaki jatuhhh."
Kaus kaki Rizal memang nyangkut di kipas angin. Supaya jatuh ke bawah, kipas anginnya dinyalakan.

"Bersikap! Sikap berdo'a!" Nadira menyiapkan.
"Tangannya diangkat. Kepala di tundukan. Berdo'a dimulai!" hanya terdengar suara akhwat. Ikhwan malah berhamburan keluar kelas.
"Langsung T2Q." kata Rizki.
"Ih... Berdo'a dulu!" akhwat melarang.

"Amin. Rabbi..." saat akhwat membaca do'a, tiba tiba ikhwan masuk kembali.

Usai menjawab salam dari Pak Reza...
"Akhwat mah teladan. Do'a dulu. Kalau ikhwan langsung main keluar. Hahaha." akhwat segera T2Q.
"Yang ikhwan tetap di kelas. Ulangi do'anya." kata Pak Reza.

PKn.
"Yang rapi bapak bagikan." kata Pak Reza.
"Tau nomor 13 gak?"
"Gak tau."

Istirahat. IPA.
"Tau nomor 13 gak?" lagi lagi banyak ke bingungan di nomor 13.
"Gak tau. Kayanya 13 mulu yang susah."

WE HATE ENGLAND
Begitulah yang di tulis oleh Haidar.
"Ihhh... Haidar!" Karima kesal. Akhirnya WE HATE ENGLAND di hapus.
WE LOVE BRAZIL
Itu yang di tulis Sahira.
"Ihhh... Ikut ikutan Brazil" kata Haidar meremehkan (tapi gak segitunya).
"Apa sih? Sahira emang suka Brazil dari kelas 5. Weee." bela Karima.
Yang mereka tulis itu sebenarnya adalah tim sepak bola.

Shalat Dzuhur dan pulang.

Senin, 18 Oktober 2010

Masih Heboh


Usai berbaris bersama Pak Reza yang menjadi pengawas UTS hari Senin di 6A. Lalu berdo'a. Kemudian bersiap mengerjakan soal UTS Matematika.
"Yang tidak rapi, tidak Bapak bagikan." kata Pak Reza sambil berkeliling.
"Pak, mau nyerut." kata Hantika.
"Saya juga."
"Saya juga deh."

Saat mengerjakan soal Matematika.
"Ih... Kamu mah." kata Rizka.
"Jiihh... Apaan?" balas Nadira.
"Jangan nyenggol nyenggol atuh."
"Kenapa sihh."
"Ihh... Kamu mah."
Nadira dan Rizka dari tadi bercanda terus.

"Gini Nau kalau deket Nadira. Ribetnya minta ampun." ujar Rizka kepada Naura.
"Hahaha... Sabar."

"Pinjem ya Na kertasnya." kata Sahira.
"Nggak. Eh, iya." Hana memberikan kertas yang dibawanya dari rumah.
"Makasih."

"Nad, siapa nama ade kamu?" tanya Sahira.
"Raden Muhammad..." ucapan Nadira terputus.
"Tulis Nad. Kalau di omongin ribet." Sahira memberikan kertas dan pensil.
Usai menulis
"Nihhh." Nadira memberikan kertas yang tadi sudah di tulis dengan nama adik Nadira.
"Haahhh? Panjang amat?" kata Hana, Rizka, Sahira saat melihat tulisan nama adik Nadira.
"Nama dede Oi lebih panjang." kata Nadira.
"Coba tulis semua nama ade kamu." pinta Rizka.
Usai menulis
"Nihhh."
"De Haryo mana?"
"Nih."
"Wah wah... Panjang semua nama ade kamu." komentar Hana.
"Hahaha."

"Ssssttt..." kata Pak Reza kepada Sahira yang melihat soal Matematika Rizka akan diambil.
"Hhmmm." Sahira mengangguk.
"Rizka ulangannya diambil." Nadira membuat Rizka kaget.
"Aaaa... Haaahhh... Ih, bapak belum selesai. Haaahhhh..." Rizka kaget sekali.

PAI.
Setengah jam kemudian...
"Ssssttt." kata Pak Reza memberi isyarat seperti tadi kepada Sahira.
"Haaaa... Jangan diambil Pak." kali ini Rizka mengetahuinya.
"Yahhh. Gagal."

Beberapa saat kemudian...
"Haaa... Bapak jangan diambil. Bapak mahhh." Rizka kena lagi.
"Hahahaha."
"Ihhh... Ni pak ulangan Nadira udah selesai." Rizka berlari mengambil ulangan Nadira dan memberikannya ke Pak Reza.
"Naahhh." Pak Reza meraih kertas ulangan Nadira.
"Aahhh... Nah dape.t" Rizka dan Nadira mendapatkan kertas ulangannya kembali.

Terusss...
"Nih pak. Udah selesai." akhirnya Nadira memberikan.

Kemudiann...
"Nih Pak. Udah selesai." kata Rizka.
"Saya juga." Karima menuju Rizka lalu ke tempat Pak Reza duduk.
"Sama. Aku juga."
"Aku juga dongg." yang lain pun ikut selesai.
"Tuhkan. Giliran Nadira udah ngumpulin semua jadi ikutan." Nadira duduk agak membungkuk.

Istirahat, T2Q, makan siang, Shalat Dzuhur, dan pulang. Itulah hari pertama UTS 6A. Heboh sekali ya?

Jumat, 15 Oktober 2010

Ulangan IPS... Kami Telah Siap!


MM, lalu Tarjamah.
"Mengerjakan soal latihan. Tapi tidak boleh melihat buku." kata Pak Musyafa sambil membagikan kertas latihan.

Kemudian PJK.
"Siap siap pegel lagi." kata seseorang.
"Hahaha."

Saat Pak Yuhdi datang...
"Buat barisan. Rentangkan tangan"
"Geser..." kata Pipit.
"Iya." yang lain mulai bergeser.
"PJK kali ini sama seperti Jumat kemarin." kata Pak Yuhdi.
"Yahhh..." keluh beberapa anak.
"Kita pemanasan dulu. 1 2 mulai. 1 2 3 4..." Pak Yuhdi memulai pemanasan.

"Nah, buat barisan di depan tangga. Ada yang punya stopwatch?" perintah Pak Yuhdi diikuti pertanyaan.
"Saya ada. Tapi saya gak ngerti." jawab Sahira.
"Yasudah gak apa apa. Pinjam ya." Pak Yudi meraih jam tangan Sahira.
"Iya Pak." Sahira meminjamkannya.
"Baik, hitung sendiri ya. Mulai." Pak Yuhdi menyalakan stopwatch.
"1, 2, 3, 3. Eh, 4, 5." ada yang bingung menghitung saking terburu burunya.
"Priitt... Stop. Yang bapak sebutkan namanya kasih tau tadi berapa naik turun tangga."
kata Pak Yuhdi usai meniup peluit.
"Iya pak."
"Adi Muttaqin."
Dan seterusnya. Saatnya sit-up.
"Berpasangan. Buat barisan. Yang sebelah sini pegang kaki temannya. Oke? Mulai." Pak Yuhdi kembali menyalakan stopwatch.
"Sssaaatttuuu." ada yang kesulitan mengangkat tubuhnya.
"Pritttt..." Pak Yuhdi kembali meniup peluit.
"Sebutkan berapa kali sit-upnya. Yang kasih tau pasangannya." Pak Yuhdi menjelaskan.
"25..." seru sorang ikhwan.
"Wuss... Banyak amat. Bener nih?" beberapa akhwat tak percaya ada ikhwan yang 25 kali sit-up.
"Iya. Saya ngitung sendiri." kata temannya.
Dan seterusnya. Saatnya pus-up.
"Buat barisan di tangga. Siap. Mulai." Pak Yuhdi kembali menyalakan stopwatch.
"Ssssaaatttuuu." kali ini tambah kesulitan.
"Haaaahh... Nyerah!" seseorang pasrah.
"Pritttt." Pak Yuhdi meniup pluit.
"Sebutkan lagi." Pak Yuhdi kembali mengingatkan.
"Yang sudah boleh bebas kan?" tanya Adi.
"Iya." jawab Pak Yuhdi.

Usai PJK yang melelahkan, saatnya istirahat. Lagi lagi tamu istimewa datang. Yaitu Adhi dan Coki.

IPA.
"LKS di kumpulkan." kata Pak Fauzi
"Hanyut pak LKSnya." kata Pipit.
"Yansudah. Yang punya LKS kerjakan di situ. Yang gak ada, tulis pertanyaan di papan tulis. Terus jawab." Pak Fauzi memberikan tugas.
"Iya Pak."

Beberapa saat kemudian.
"Pak, boleh main?" tanya Nadira.
"Kerjakan ini dulu. Soal UTS diknas." Pak Fauzi memberikan soal UTS diknas untuk latihan.
"Iya Pak."

Shalat dan istirahat.

Matematika.
"Yang tidak remedial kerjakan kisi kisi di luar. Yang remedial di kelas." kata Bu Nia.
"Iya Bu."
"Ini soalnya." kata Bu Nia membagikan soal remedial bagi yang remedial.
"Bu riview dong." pinta Oci.
"Iya. Tapi tutup dulu soalnya." Bu Nia setuju.
"Iya."

IPS.
"Ulangan..." kata Zaenab.
"Aku panggil bu Eha ya?" kata ikhwan.
"Jangan. Ihhh... Jangan. Supaya bisa belajar." Zaenab melarang.
"Bilang ahhh." ikhwan tersebut segera keluar kelas.
"JANGAN!!!"
"Assalmu'alaikum." Bu Eha memberi salam.
"Yah, Bu Eha datang." akhwat panik.
"Kita riview dulu ya." kata Bu Eha.
"Horeee!!!"

Setelah riview.
"Suit. Yang menang boleh tentuin mau diluar atau didalam." jelas Bu Eha.
"Oossom!" murid 6A sibuk bermain osom (suit).

Ulangan IPS selesai, Shalat dan pulang.