
Usai berbaris bersama Pak Reza yang menjadi pengawas UTS hari Senin di 6A. Lalu berdo'a. Kemudian bersiap mengerjakan soal UTS Matematika.
"Yang tidak rapi, tidak Bapak bagikan." kata Pak Reza sambil berkeliling.
"Pak, mau nyerut." kata Hantika.
"Saya juga."
"Saya juga deh."
Saat mengerjakan soal Matematika.
"Ih... Kamu mah." kata Rizka.
"Jiihh... Apaan?" balas Nadira.
"Jangan nyenggol nyenggol atuh."
"Kenapa sihh."
"Ihh... Kamu mah."
Nadira dan Rizka dari tadi bercanda terus.
"Gini Nau kalau deket Nadira. Ribetnya minta ampun." ujar Rizka kepada Naura.
"Hahaha... Sabar."
"Pinjem ya Na kertasnya." kata Sahira.
"Nggak. Eh, iya." Hana memberikan kertas yang dibawanya dari rumah.
"Makasih."
"Nad, siapa nama ade kamu?" tanya Sahira.
"Raden Muhammad..." ucapan Nadira terputus.
"Tulis Nad. Kalau di omongin ribet." Sahira memberikan kertas dan pensil.
Usai menulis
"Nihhh." Nadira memberikan kertas yang tadi sudah di tulis dengan nama adik Nadira.
"Haahhh? Panjang amat?" kata Hana, Rizka, Sahira saat melihat tulisan nama adik Nadira.
"Nama dede Oi lebih panjang." kata Nadira.
"Coba tulis semua nama ade kamu." pinta Rizka.
Usai menulis
"Haahhh? Panjang amat?" kata Hana, Rizka, Sahira saat melihat tulisan nama adik Nadira.
"Nama dede Oi lebih panjang." kata Nadira.
"Coba tulis semua nama ade kamu." pinta Rizka.
Usai menulis
"Nihhh."
"De Haryo mana?"
"Nih."
"Wah wah... Panjang semua nama ade kamu." komentar Hana.
"Hahaha."
"Ssssttt..." kata Pak Reza kepada Sahira yang melihat soal Matematika Rizka akan diambil.
"Hhmmm." Sahira mengangguk.
"Rizka ulangannya diambil." Nadira membuat Rizka kaget.
"Aaaa... Haaahhh... Ih, bapak belum selesai. Haaahhhh..." Rizka kaget sekali.
PAI.
Setengah jam kemudian...
"Ssssttt." kata Pak Reza memberi isyarat seperti tadi kepada Sahira.
"Haaaa... Jangan diambil Pak." kali ini Rizka mengetahuinya.
"Yahhh. Gagal."
Beberapa saat kemudian...
"Haaa... Bapak jangan diambil. Bapak mahhh." Rizka kena lagi.
"Hahahaha."
"Ihhh... Ni pak ulangan Nadira udah selesai." Rizka berlari mengambil ulangan Nadira dan memberikannya ke Pak Reza.
"Naahhh." Pak Reza meraih kertas ulangan Nadira.
"Aahhh... Nah dape.t" Rizka dan Nadira mendapatkan kertas ulangannya kembali.
Terusss...
"Nih pak. Udah selesai." akhirnya Nadira memberikan.
Kemudiann...
"Nih Pak. Udah selesai." kata Rizka.
"Saya juga." Karima menuju Rizka lalu ke tempat Pak Reza duduk.
"Sama. Aku juga."
"Aku juga dongg." yang lain pun ikut selesai.
"Tuhkan. Giliran Nadira udah ngumpulin semua jadi ikutan." Nadira duduk agak membungkuk.
Istirahat, T2Q, makan siang, Shalat Dzuhur, dan pulang. Itulah hari pertama UTS 6A. Heboh sekali ya?
"De Haryo mana?"
"Nih."
"Wah wah... Panjang semua nama ade kamu." komentar Hana.
"Hahaha."
"Ssssttt..." kata Pak Reza kepada Sahira yang melihat soal Matematika Rizka akan diambil.
"Hhmmm." Sahira mengangguk.
"Rizka ulangannya diambil." Nadira membuat Rizka kaget.
"Aaaa... Haaahhh... Ih, bapak belum selesai. Haaahhhh..." Rizka kaget sekali.
PAI.
Setengah jam kemudian...
"Ssssttt." kata Pak Reza memberi isyarat seperti tadi kepada Sahira.
"Haaaa... Jangan diambil Pak." kali ini Rizka mengetahuinya.
"Yahhh. Gagal."
Beberapa saat kemudian...
"Haaa... Bapak jangan diambil. Bapak mahhh." Rizka kena lagi.
"Hahahaha."
"Ihhh... Ni pak ulangan Nadira udah selesai." Rizka berlari mengambil ulangan Nadira dan memberikannya ke Pak Reza.
"Naahhh." Pak Reza meraih kertas ulangan Nadira.
"Aahhh... Nah dape.t" Rizka dan Nadira mendapatkan kertas ulangannya kembali.
Terusss...
"Nih pak. Udah selesai." akhirnya Nadira memberikan.
Kemudiann...
"Nih Pak. Udah selesai." kata Rizka.
"Saya juga." Karima menuju Rizka lalu ke tempat Pak Reza duduk.
"Sama. Aku juga."
"Aku juga dongg." yang lain pun ikut selesai.
"Tuhkan. Giliran Nadira udah ngumpulin semua jadi ikutan." Nadira duduk agak membungkuk.
Istirahat, T2Q, makan siang, Shalat Dzuhur, dan pulang. Itulah hari pertama UTS 6A. Heboh sekali ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar