Kamis, 25 November 2010

Hari Guru

Pagi-pagi begini, sudah banyak korban bedak Hantika. Namun tak lama akhwat merencanakan sesuatu yang telah di tunggu-tunggu. Apa ya?

Dengan meminta bantuan Rizal, akhwat memberi tahu hal penting. Sementara akhwat berdiskusi.
"Ya Allah!" seru Nisa.
"Assalamu'alaikum Bu!" sapa akhwat yang ada di kelas sambil senyum-senyum.
"Wa'alaikumsalam." Bu Nia membalas senyuman akhwat.

"Kali ini kita harus berhati-hati ya!" kata Zaenab.
"Iya. Eh, kita harus buat Bu Nia terlibat dalam sebuah omongan serius. Nanti kita siap siap." usul Karima.
"Tapi apa?" tanya Nadira.
"Bagaimana kalau tentang gak bawa pin?"
"Atau pengunduran jadi TPDS?"
"Seleksi lomba juz 30?"
"Apa aja deh. Yang penting okeh." jawab Pipit.

Beberapa kali melakukan kesalahan. Namun di coba lagi.
"Assalamu'alaikum." kata Bu Nia.
"Wa'alaikumsalam." jawab murid 6A.
"Satu dua tiga." bisik Sahira memberi aba-aba.
"SELAMAT HARI GURU!!!" serempak murid 6A mengucapkannya.
"Ini kue untuk Bu Nia." Karima memberikan kue moka.
"Terimakasih ya. Bu Nia aja gak tau hari ini Hari Guru. Pantesan dari tadi gerak-geriknya mencurigakan." kata Bu Nia sambil menerima kue tersebut dan meyimpannya di atas meja.

Kemudian Bu Nia bercerita sedikit tentang hari guru kurang lebih selama 5 menit. Kemudian T2Q dan matematika.

"Latihan UKnya gak usah pake soal. Jawaban dan caranya saja. Boleh kerja sama dan lihat buku. Tapi gak boleh nyontek." ujar Bu Nia.
"Baik Bu..."

Istirahat kemudian bahasa Indonesia.
"Bu! Jangan pake spidol yang itu! Gak bisa di hapus!"
"Haduh... Maaf ya. Yasudah... Penghapus papan tulis tolong ya." kata Bu Anis.

"Bu! Jangan pake spidol yang itu! Gak bisa di hapus!"
"Oh iya. Maaf. Bu Anis lupa." kata Bu Anis kembali meminta maaf.

Istirahat dan komputer.
"Sekarang buka Invir dan Test Inggris." kata Pak Doni.

Usai mengerjakan, beberapa anak membuka blog ini. Alhamdulillah banyak yang komentar.

PAI.
"Pak! Jangan pake spidol yang itu! Gak bisa di hapus!" kembali kata-kata itu terucap.
"Pake yang mana dong?" tanya Pak Muslim.
"Yang merah."

"Hei kamu! Jangan tidur. Bangun dong!" tegur Pak Muslim.
"Iya Pak..." kawab Rizki.
"Kamu juga! Bangun bangun! Ko pada tidur sih?" tegur Pak Muslim lagi.
"Iya Pak. Ini gak tidur." kata Rizal.
"Hahaha"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar