Kamis, 27 Januari 2011

Krakatoa The Last Day

IPS.
"Nonton!"
"Nonton!"
"Nonton!"
"Kita latihan dulu ya." Bu Anis menenangkan.
"40 soal cukup?" tanya Bu Anis.
"Banyak amat Bu." keluh sebagian 6A.
"100 saja deh." Bu Anis menawarkan.
"Jangan deh."

Setelah latihan soal yang sebenarnya hanya 20 soal selesai. Kemudian dikoreksi bersama-sama. Barulah acara nonton Krakatoa The Last Day. Namun waktu yang tak mecukupi, Bu Anis harus mempercepat film Krakatoa The Last Day tersebut. Bagian-bagian yang menegangkan pun terlewati :(

"Ibu, jangan di stop." rengek akhwat.
"Sudah T2Q." kata Bu Anis.
"Yang lain belum keluar Bu." lapor ikhwan.
Film pun terus berjalan. Namun tak begitu lama.

Istirahat, PAI.
"Tuliskan nama-nama bunga sebanyak-banyaknya!" kata Pak Musyafa.
Semua langsung serius dengan apa yang diperintahkan.

"Siapa yang lebih dari 20?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengangkat tangan.

"Tuliskan nama-nama buah sebanyak-banyaknya!" kata Pak Musyafa.
Semua langsung serius dengan apa yang diperintahkan.

"Siapa yang lebih dari 20?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengangkat tangan.

"Tuliskan nama-nama mobil sebanyak-banyaknya!" kata Pak Musyafa.
"Yah Bapak. Nama negara aja." kata Pipit.
"Mereknya atau mobilnya?" tanya seseorang.
"Nggak apa-apa. Mobilnya ya." Pak Musyafa menjawab dua pertanyaan tersebut.
Semua langsung serius dengan apa yang diperintahkan.

"Siapa yang lebih dari 20?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengangkat tangan.

"Tuliskan nama-nama artis sebanyak-banyaknya!" kata Pak Musyafa.
"Wahh!" gumam 6A
Semua langsung serius dengan apa yang diperintahkan.

"Siapa yang lebih dari 20?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengangkat tangan.

"Tuliskan nama-nama guru di SDIT Ummul Quro sebanyak-banyaknya!" kata Pak Musyafa.
"Yes."
"Jangan sampai hafal artis, tapi tidak hafal gurunya." kata Pak Musyafa.
Semua langsung serius dengan apa yang diperintahkan.

"Siapa yang lebih dari 20?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengangkat tangan.

Setelah materi PAI, istirahat, kemudian Matematika.
"Siapa yang pernah tau soal ini." tanya Bu Nia.
"Itukan soal kaya seleksi cerdas cermat yang kata wawancara itu. Di kelas 1." kata Sahira.
"Oh iya." Rizka ingat.
"Aku juga ingat." lanjut Nadira.

Setelah 'bedah TO', Bahasa Indonesia dimulai. Tampaknya, 6A sangat bersemangat untuk membacakan pidatonya masing-masing.

"Silahkan Ama yang sebelumnya tertunda." Bu Ulfa mempersilahkan.

Seandainya kau ada di kelas yang semangat itu, pasti kau akan merasakan betapa kocaknya kelas mereka. Berbagai karakter bisa kau temui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar