Bahasa Indonesia.
"Bagaimana Try Outnya?" tanya Bu Ulfa.
"Cuma 14 halaman Bu." jawab Haidar.
"Cuma?"
"Hanya 14 halaman Bu." tambah Oci.
"Hanya?"
"Hahaha."
"Tolong ambilin toa dong." pinta Bu Ulfa.
"Aku Bu." kata Hana dan Rizka.
Setelah diambil, toa itu dipergunakan untuk membacakan pidato. Namun saat ditengah-tengah pidato,
"Ko nggak bisa ya?" Bu Ulfa heran.
"Pencet dulu tombol yang biru. Baru bicara." ujar Rizki.
"Pencet dulu tombol yang biru. Baru bicara." ujar Rizki.
"Itu sirine Riz." Ariq mengingatkan.
"Nggak bisa nih." Bu Ulfa semakin bingung.
"Colokin dulu." kata Kiki.
"Colokin dulu Bu." kata Kakang juga.
Haha, padahal toa tidak ada colokannya.
"Akhwat ngerumpinya ntar dulu ya." Bu Ulfa mengingatkan akhwat 6A.
"Iya Bu." jawab Haidar.
"Jiii?"
"Hahaha."
"Silahkan Zaenab." Bu Ulfa mempersilahkan Zaenab membacakan pidatonya di depan kelas.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Zaenab memberi salam.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab 6A dan Bu Ulfa.
Tiba-tiba, di luar terdengar Fauzan sedang mengecek suara toa.
"Cek, cek... CEK!!!" teriak Fauzan.
"Sengaja." cibir Rizka.
"Hahaha."
Saatnya Amirul membacakan pidatonya.
"Amirul." panggil Bu Ulfa. Kemudian Bu Ulfa mempersilahkan Amirul membaca pidatonya.
"Yeee! Amirul!!!" sorak ikhwan senang.
"Rambutnya Rul. Rambutnya." kata Syauqi.
"Kacamatanya mana?" tanya Bu Ulfa.
"Disitu." jawab Amirul.
"Pake Rul. Pake." Syauqi memberikan kacamata Amirul.
"Biar ganteng Rul." goda Adi.
Amirul pun menggunakan kacamatanya.
"Wesss."
Setelah Amirul, Naura mendapata giliran untuk berpidato.
"Nomor urut 30!" seru Bu Ulfa.
"Yeee! Naura!!!" giliran akhwat menyoraki Naura diiringi tepuk tangan.
"Ihhh! Di tengah!" protes Rizka.
Naura bergeser sedikit.
"Di tengah!"
"Iya." Naura mengalah.
"Bu, Oci bawa kolek!" seru Haidar.
"Apa?" tanya Bu Ulfa. Suara Haidar tak terdengar jelas.
"Oci bawa kolek." jawab Haidar.
"Asikk. Bagi-bagi dong." canda Bu Ulfa.
"Oci puasa sampai jam 10 Bu." lanjut Haidar.
6A tersenyum kecil.
Setelah pidato, Bu Ulfa memberi tantang untuk membuat kelompok. Kemudian, kelompok tersebut membuat naskah pidato, eh salah. Maksudnya naskah drama. Temanya ditentukan oleh setiap kelompok.
Istirahat, kemudian Bahasa Inggris.
"Yang cerdas, silahkan membuat sesuatu yang panjang, namun hanya dua orang." tantang Bu Sari.
"Kan yang cerdas Bu." celetuk Haidar.
"Ayo, silahkan dimulai." kata Bu Sari.
Semua sibuk menggeser kursi, mengeluarkan benda yang ada dari tas, menyusun benda-benda yang ada, sampai mebuat sesuatu yang panjang, namun hanya dua orang.
"4 meter!"
"5 meter!"
"7 meter!"
"9 meter."
"10 meter!"
"Horeee!" sorak kelompok Kakang.
"Ternyata kalian hebat ya. Otaknya encer walau pun sudah dipakai TO." puji Bu Sari.
6A tersenyum.
Setelah berhasil menebak-nebak apa materinya, Bu Sari memulai materi Prrposition. Kemudian Bu Sari meminta 6A untuk observasi lantai 2 dan 3.
"Ssst." kata Nadira.
Alya dan Sahira yang asyik menghafal tempat di lantai 2 itu heran.
"Kenapa?" tanya Sahira.
"Kelas lain sedang belajar." jawab Nadira.
Alya dan Sahira mengangguk mengerti.
Setelah latihan dan penjelasan, 6A Shalat Dzuhur dan pulang.