Senin, 31 Januari 2011

Hari Pertama Try Out

Setelah berbaris, level 6 memulai Try Out Bahasa Indonesia yang disediakan oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu atau biasa disebut JSIT.

Bahasa Indonesia.
"Bagaimana Try Outnya?" tanya Bu Ulfa.
"Cuma 14 halaman Bu." jawab Haidar.
"Cuma?"
"Hanya 14 halaman Bu." tambah Oci.
"Hanya?"
"Hahaha."

"Tolong ambilin toa dong." pinta Bu Ulfa.
"Aku Bu." kata Hana dan Rizka.

Setelah diambil, toa itu dipergunakan untuk membacakan pidato. Namun saat ditengah-tengah pidato,
"Ko nggak bisa ya?" Bu Ulfa heran.
"Pencet dulu tombol yang biru. Baru bicara." ujar Rizki.
"Itu sirine Riz." Ariq mengingatkan.

"Nggak bisa nih." Bu Ulfa semakin bingung.
"Colokin dulu." kata Kiki.
"Colokin dulu Bu." kata Kakang juga.
Haha, padahal toa tidak ada colokannya.

"Akhwat ngerumpinya ntar dulu ya." Bu Ulfa mengingatkan akhwat 6A.
"Iya Bu." jawab Haidar.
"Jiii?"
"Hahaha."
"Silahkan Zaenab." Bu Ulfa mempersilahkan Zaenab membacakan pidatonya di depan kelas.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Zaenab memberi salam.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab 6A dan Bu Ulfa.

Tiba-tiba, di luar terdengar Fauzan sedang mengecek suara toa.
"Cek, cek... CEK!!!" teriak Fauzan.
"Sengaja." cibir Rizka.
"Hahaha."

Saatnya Amirul membacakan pidatonya.
"Amirul." panggil Bu Ulfa. Kemudian Bu Ulfa mempersilahkan Amirul membaca pidatonya.
"Yeee! Amirul!!!" sorak ikhwan senang.
"Rambutnya Rul. Rambutnya." kata Syauqi.
"Kacamatanya mana?" tanya Bu Ulfa.
"Disitu." jawab Amirul.
"Pake Rul. Pake." Syauqi memberikan kacamata Amirul.
"Biar ganteng Rul." goda Adi.
Amirul pun menggunakan kacamatanya.
"Wesss."

Setelah Amirul, Naura mendapata giliran untuk berpidato.
"Nomor urut 30!" seru Bu Ulfa.
"Yeee! Naura!!!" giliran akhwat menyoraki Naura diiringi tepuk tangan.
"Ihhh! Di tengah!" protes Rizka.
Naura bergeser sedikit.
"Di tengah!"
"Iya." Naura mengalah.

"Bu, Oci bawa kolek!" seru Haidar.
"Apa?" tanya Bu Ulfa. Suara Haidar tak terdengar jelas.
"Oci bawa kolek." jawab Haidar.
"Asikk. Bagi-bagi dong." canda Bu Ulfa.
"Oci puasa sampai jam 10 Bu." lanjut Haidar.
6A tersenyum kecil.

Setelah pidato, Bu Ulfa memberi tantang untuk membuat kelompok. Kemudian, kelompok tersebut membuat naskah pidato, eh salah. Maksudnya naskah drama. Temanya ditentukan oleh setiap kelompok.

Istirahat, kemudian Bahasa Inggris.
"Yang cerdas, silahkan membuat sesuatu yang panjang, namun hanya dua orang." tantang Bu Sari.
"Kan yang cerdas Bu." celetuk Haidar.
"Ayo, silahkan dimulai." kata Bu Sari.

Semua sibuk menggeser kursi, mengeluarkan benda yang ada dari tas, menyusun benda-benda yang ada, sampai mebuat sesuatu yang panjang, namun hanya dua orang.

"4 meter!"
"5 meter!"
"7 meter!"
"9 meter."
"10 meter!"
"Horeee!" sorak kelompok Kakang.
"Ternyata kalian hebat ya. Otaknya encer walau pun sudah dipakai TO." puji Bu Sari.
6A tersenyum.

Setelah berhasil menebak-nebak apa materinya, Bu Sari memulai materi Prrposition. Kemudian Bu Sari meminta 6A untuk observasi lantai 2 dan 3.
"Ssst." kata Nadira.
Alya dan Sahira yang asyik menghafal tempat di lantai 2 itu heran.
"Kenapa?" tanya Sahira.
"Kelas lain sedang belajar." jawab Nadira.
Alya dan Sahira mengangguk mengerti.

Setelah latihan dan penjelasan, 6A Shalat Dzuhur dan pulang.

Jumat, 28 Januari 2011

SEMERBAK Al-Qur'an

SEMERBAK Al-Qur'an ialah Serunya Merenungi, Membaca, dan Mengaktualisasikan Al-Qur'an. Acara ini dimulai pada tanggal 28 Januari 2011 s/d 29 Januari 2011 dan diikuti oleh sekolah-sekolah Islam yang berada di Jawa Barat.

Selain lomba, SEMERBAK Al-Qur'an juga menampilkan penampilan-penampilan menarik seperti, nasyid dari Nada UQ, pemenang lomba saat SeNyUM, nasyid dari Nada Jiwa (Nada UQ Jilid Dua), tari saman SMP, arumba dan angklung, puisi, beat box, dan lain lain.

Kamis, 27 Januari 2011

Krakatoa The Last Day

IPS.
"Nonton!"
"Nonton!"
"Nonton!"
"Kita latihan dulu ya." Bu Anis menenangkan.
"40 soal cukup?" tanya Bu Anis.
"Banyak amat Bu." keluh sebagian 6A.
"100 saja deh." Bu Anis menawarkan.
"Jangan deh."

Setelah latihan soal yang sebenarnya hanya 20 soal selesai. Kemudian dikoreksi bersama-sama. Barulah acara nonton Krakatoa The Last Day. Namun waktu yang tak mecukupi, Bu Anis harus mempercepat film Krakatoa The Last Day tersebut. Bagian-bagian yang menegangkan pun terlewati :(

"Ibu, jangan di stop." rengek akhwat.
"Sudah T2Q." kata Bu Anis.
"Yang lain belum keluar Bu." lapor ikhwan.
Film pun terus berjalan. Namun tak begitu lama.

Istirahat, PAI.
"Tuliskan nama-nama bunga sebanyak-banyaknya!" kata Pak Musyafa.
Semua langsung serius dengan apa yang diperintahkan.

"Siapa yang lebih dari 20?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengangkat tangan.

"Tuliskan nama-nama buah sebanyak-banyaknya!" kata Pak Musyafa.
Semua langsung serius dengan apa yang diperintahkan.

"Siapa yang lebih dari 20?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengangkat tangan.

"Tuliskan nama-nama mobil sebanyak-banyaknya!" kata Pak Musyafa.
"Yah Bapak. Nama negara aja." kata Pipit.
"Mereknya atau mobilnya?" tanya seseorang.
"Nggak apa-apa. Mobilnya ya." Pak Musyafa menjawab dua pertanyaan tersebut.
Semua langsung serius dengan apa yang diperintahkan.

"Siapa yang lebih dari 20?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengangkat tangan.

"Tuliskan nama-nama artis sebanyak-banyaknya!" kata Pak Musyafa.
"Wahh!" gumam 6A
Semua langsung serius dengan apa yang diperintahkan.

"Siapa yang lebih dari 20?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengangkat tangan.

"Tuliskan nama-nama guru di SDIT Ummul Quro sebanyak-banyaknya!" kata Pak Musyafa.
"Yes."
"Jangan sampai hafal artis, tapi tidak hafal gurunya." kata Pak Musyafa.
Semua langsung serius dengan apa yang diperintahkan.

"Siapa yang lebih dari 20?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengangkat tangan.

Setelah materi PAI, istirahat, kemudian Matematika.
"Siapa yang pernah tau soal ini." tanya Bu Nia.
"Itukan soal kaya seleksi cerdas cermat yang kata wawancara itu. Di kelas 1." kata Sahira.
"Oh iya." Rizka ingat.
"Aku juga ingat." lanjut Nadira.

Setelah 'bedah TO', Bahasa Indonesia dimulai. Tampaknya, 6A sangat bersemangat untuk membacakan pidatonya masing-masing.

"Silahkan Ama yang sebelumnya tertunda." Bu Ulfa mempersilahkan.

Seandainya kau ada di kelas yang semangat itu, pasti kau akan merasakan betapa kocaknya kelas mereka. Berbagai karakter bisa kau temui.

Rabu, 26 Januari 2011

Kelipatan 7

Pagi yang menyenangkan dan sibuk. Beberapa anak masih harus menyelesikan pidatonya. Tak lama, bel berbunyi.

"Tuliskan nama kalian. Tapi menurun. Contohnya seperti ini." Bu Dwi mulai menulis untuk memeberikan contoh.
"Kemudian tulus arti dari setiap huruf. Misalnya 'H'.Hari-hariku ..." lanjut Bu Dwi.
"Oh."

Setelah MM dan T2Q, bimbel IPA (reguler) dimulai.
"Kerjakan halaman 181. Dikerjakan di LKJ ya." kata Pak Fauzi.
"Sayang Pak." kata Hantika.
"Nggak apa-apa." ujar Pak Fauzi.

Istirahat dan Bahasa Indonesia.
Segera 6A menyelesaikan pidatonya. Tak lama, Bu Ulfa datang.
"Dikocok ya yang baca pidatonya." kata Bu Ulfa.
"Yahh. Masa aku nomor 30." keluh Naura.
"Aku nomor 4." Salma kecewa.
"Aku nomor 15." kata Kiki.
"Wah... Curang. Nomornya pas banget." beberapa anak iri.
"Ah. Nomor 1." Rijal terkejut.
"Tuker sama aku dong." pinta Rizki. Mereka bertukar kocokan.

"Rambut!" ikhwan memegang kepala mereka.
"Mainan." ralat Sahira.
"Hog yang bawa mainan."
"Saya bawa handphone Pak. Nih." beberapa anak mengaku membawa handphone. Hahaha. Rupanya tempat pensil meraka jadi handphone ya.

Alhamdulillah, 6A selamat dalam razia itu. Tidak ada yang membawa mainan atau pun handphone.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." Rizki memulai pidatonya.
"Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh." jawab 6A dan Bu Ulfa serempak.

Istirahat. Kembali 6A bercoloteh ria. Tak lama, sebagian akhwat meminta pergantian siswa teladan.
"Akhwat ya Bu siswa teladannya." pinta Rizka.
"Hmm." Bu Nia berpikir sejenak. Mau atu jawabannya? Lihat di Siswa Teladan 6A.

Matematka dimulai.
"Siswa teladan kali ini akhwat ya." kata Bu Nia.
"Horee!" akhwat bersorak senang.
"Siswa teladannya adalah..." Bu Nia mulai mengumumkan.

Setelah pengumuman siswa teladan 6A, Bu Nia bercerita tentang crop circle yang sedang marak-maraknya diberitakan. Kemudian bermain kelipatan 7.
"Satu."
"Dua."
"Tiga."
"Empat."
"Lima."
"Enam."
"Dor.
"Delapan."

Mengerti cara bermainnya? Kalu tidak, ini jawabannya.
"Setiap kelipatan 7, nanti bilang dor. Contoh. Satu, dua, bla, bla, enam, dor, delapan, dan seterusnya." papar Bu Nia.

"Dua puluh."
"Eh?" Zaenab bingung.
"Berapa tadi?" tanyanya.
"Jiahh." 6A ikut bingung.
Permainan diulang kembali.

"10."
"11."
"12."
"13."
"14." kata Zaenab.
"Dor Zaenab." 6A mengingatkan.

Yang ketiga masih sama. Namun, yaang keempat, Alhamdulillah.

"21."
"Ihhh."
"Allahummarhamnibilquran." 6A membaca do'a Khotmil Qur'an.
"Allhamumma dzakirni itu artinya 'ingatkanlah hamba bila hamba lupa menginatnya' dan Minhumajahiltu artinya 'dari kebodohan kami'. Konsentrasi ya." kata Bu Nia.

Berkali-kali salah. Diganti keilaptan lima pun tetap saja sama. 6A selalu membaca do'a Khotmil Qur'an tiap ada kesalahan dan itu selalu otomatis terucap.

Bahasa Sunda.
Pak Yuhdi memberikan tugas untuk mencari peribahasa Bahasa Sunda.

Setelah 15.
"Fuhhhhh." beberapa anak ngosngosan karena bolak balik mencari peribahasa Bahasa Sunda. Ada juga yang santai. Jelas, mereka mencari di perpustakaan.
"Curang, nggak ngasih tau ada buku peribahasa Bahasa Sunda di perpustakaan." beberapa anak protes kepada yang mencari di perpustakaan.
"Lagian kalian langsung pergi." jawab Sarah.

Setelah Bahasa Sunda, Shalat Ashar, dan pulang.

Selasa, 25 Januari 2011

Simulasi Tsunami dan Gempa

Ada yang mengerjakan PR, ada yang menyiapkan alat untuk simulasi bencanana alam, ada yang makan, dan lain lain.
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah." ikhwan sudah baris terlebih dahulu. akhwat segera menyusulnya.

"Hari ini kita jadual ke perpustakaan. Tapi sebelumnya, ada beberapa informasi." kata Bu Nia.
Beberapa anak yang hendak berdiri menunda niatnya itu.

Matematika dimulai setelah T2Q.
"PRnya sudah?" tanya Bu Nia. "Kekompok sini siapa saja?"
Setelah dihitung, ternyata banyak yang belum menyelesaikan PRnya.
"Yang belum, sayang sekali. Kalian menyayangkan waktu. Sekarang kerjakan dulu." ujar Bu Nia kecewa.

Setelah beberapa menit, Bu Nia meminta 6A untuk duduk di tempatnya masing-masing. Saatnya membahas PR. Kemudian Bu Nia memberi tiga soal kalau mau istirahat.

"Bentar ya Bu. Tadi Matematikanya susah." beberapa anak meminta waktu kepada Bu Anis untuk menghabiskan makanannya.
"5 menit. Eh, kelamaan. Cepat ya makannya." jawab Bu Anis.

"Kita simulasi di lapangan ya." ujar Bu Anis.
"Iya Bu."

"Minuman minuman." beberapa anak membawa kardus kosong dan mempromosikan minuman (bohongan) untuk dijual.
"Stt. Sudah perjanjian untuk tidak berisik kan." Bu Anis mengingatkan.
"Silahkan kelompok satu."
"Huu..." beberapa anak bersorak sambil bertepuk tangan.

"Syauqi dan Tim Relawan mencari Farhan." Ariq melanjutkan cerita.
"Hahaha. Sadis. Kasian tuh Farhan." kata seseorang.
Kelompok satu mengakhiri simulasi tsunami dengan kocak.

"Kelompok dua." Bu Anis mempersilahkan kelompok dua untuk simulasi gempa.
"Huu." kembali 6A bersorak dan bertepuk tangan.
"Ekhmm. Ariq." beberapa ikhwan menggoda Ariq. Ariq hanya tersenyum.

"Namun, satu orang tidak selamat. Yang satu lagi selamat. Tim Relawan pun mencari korban tewas." Zaenab membacakan alur cerita.
"Hahaha." beberapa anak tertawa melihat korban tewas diangkat dengan sadisnya.
Kembali kelompok dua mengakhirinya dengan kocak.

"Kelompok tiga." kembali Bu Anis mempersilahkan kelompok tiga.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." kelompok tiga mengucapkan salam. Kelompok satu dan dua pun sama-sama mengucapka salam.

"Hmm." Ulil merasa tak nyaman dengan posisi tidurannya. Ulil mengambil kardus yang tadi delampar (sebagi reruntuhan) supaya lebih enak.
"Mayat idup tuh." lagi-lagi 6A memberi komentar.
"Hmm." Ulil kembali mengubah posisinya seperti semula.
Tak lama, berakhirlah simulasi yang kocak itu.

"Kelompok empat." kata Bu Anis.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." kelompok empat mengucapkan salam.

"Kepada Bapak dan Ibu, harap mencari tempat yang aman. Khawatir ada gempa susulan." Rizki memberitahukan kepada warga (bohongan) kelompok empat.
"Majuan kamunya." kata Amirul. Amirul berperan sebagai Tim Relawan.
"Iya ih." gerutu Rizal.
"Mayatnya idup lagi." kata seseorang.
"Hahaha."
Simulasi yang kocak itu mengakhiri seluruh simulasi IPS saat itu.

"Ulangi Bu simulasinya." kata Nadira.
"Iya Bu. Disini enak." sambung yang lain.
"Saya kepanasan Bu ditutup mukena. Tiduran di lapangan lagi." Sahira juga ikutan.
"Nanti watunya tidak cukup. Seakarng diskusikan halaman 103." ucap Bu Anis.
"Didiskusikan Bu? Bukan dikerjakan?" tanya Ariq.
"Dikerjakan." jawab Bu Anis.

Istirahat.
"Ih. Lagi makan malah bilang **." gerutu Fauzan.
"Nggak juga." protes Haidar.
"Jangan diomongin lagi Fauzan." akhwat protes.
"Tuh. Denger." Haidar mendukung.

Mentoring saat itu diganti menjadi acara untuk seperti promosi tentang SMPIT Ummul Quro Bogor. Hasilnya, banyak juga yang akhirnya mau di SMPIT Ummul Quro Bogor.

IPA.
"Kalian kemana saja sih?" Pak Fauzi protes.
"Kan di aula SMP Pak." jawab Rizka.
"Sekarang kalian ikuti Bapak." perintah Pak Fauzi.

"Sudah ya permainannya." kata Pak Fauzi.
"Sudah ya permainannya." 6A masih mengikuti.
"Ih. Kalian jangan ngikutin Bapak." protes Pak Fauzi lagi.
"Ih. Kalian jangan ngikutin Bapak." 6A masih mengikuti.
"Ya Allah." kata Pak Fauzi.
"Ya Allah." 6A masih mengikuti.
"Semoga 6A." lanjut Pak Fauzi.
"Semoga 6A." 6A masih mengikuti.
"Tidak iseng kepada gurunya lagi." lanjut Pak Fauzi.
"Tidak iseng kepada gurunya lagi." 6A masih mengikuti.
"Amin." kata Nadira.

"Udah ah. Serius." kata Pak Fauzi tegas.
"Lagian kita juga udah capek."
"Hahaha.

Setelah percobaan menyalakan lampu, 6A shalat ashar kemudian pulang.

Senin, 24 Januari 2011

Senin yang Menyenangkan

Kali ini, 6A jadi petugas yang sebelumnya sempat di tunda.
"Ikhwannya gak ada yang jadi petugas?" tanya Bu Nia.
Akhwat diam saja. Mereka sudah senang sebagai petugas. Namun, seorang akhwat tidak jadi menjdai petugas yang membacakan do'a. Kakang pun siap menggantikan.

"Ada pengumuman siswa yang paling rajin ke perpustakaan loh!" Pak Yuhdi memngumumkan.
Ternyata, kebanyakan dari mereka adalah kelas yang bersebelahan dengan perpustakaan.
"Jelas mereka sering ke perpustakaan. Mereka kan deket." komentar Salsa.
"Iya tuh." yang lain mengiyakan.

Bimbel Matematika (reguler).
"Ternyata banyak yang tidak bawa modul sukses UASBN. Yasudah, hari Sabtu saja." ujar Bu Nia.
"Tapi ada yang gak sama Bu Nia!" beberapa anak mulai mengatakan hal yang sama.
"Iya. Nggak apa apa." Bu Nia tersenyum.

"Kerjakan halaman 110," kata Bu Nia.
"Waktunya 120 menit!" ucap seseorang.
"2 jam dong." kata Fauzan.
"Mana mungkin kita mengejakan soal selama dua jam penuh. 15 menit saja ya." jawab Bu Nia.

Bahasa Indonesia. Bu Ulfa mengajarkan cara membuat naskah pidato. Setelah faham, murid 6A langsung menekuni bukunya untuk membuat pidato.
"Yang paling bagus nanti tampil keteika pelepasan." Bu Ulfa mengingatkan.
Istirahat, Bahasa Inggris.
"Woy! Diem!" akhwat meletakan telunjuknya di depan mulut sebagai isyarat untuk segera diam.
"Diem dong!"
"Sendirinya sih." Adi protes.
"Udah, diemin aja." nasihat zaenab.
akhwat diam, ikhwan berisik. Tak lama susana tenang.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Bu Sari mengucapkan salam.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab 6A.
"How are you today?" tanya Bu Sari.
"Alhamdulillah. I'm fine thank you. And haow are youuu?" 6A balik bertanya.
"Alhamdulillah. I'm very well, thank you." jawab Bu Sari.

Tiba-tiba, Pak Gun Gun (suami Bu Sari datang).
"Ekhmm." 6A pura-pura batuk.
Sementara Bu Sari dan Pak Gun Gun masih bercakap-cakap.
"Ekhmm." lebih keras lagi.
Bu Sari hanya tersenyum.

Istirahat, T2Q.
"Kepada seluruh siswa level 6, T2Qnya di Masjid."
"Pasti latihan Khotmil Qur'an." tebak-beberapa murid 6A.

Ternyata memang benar. Seluruh level 6 latihan Khotmil Qur'an. Ini yang kedua kalinya.

PAI. Alhamdulillah, Pak Musyafa yang terkena musibah jatuh dari motor itu sudah sembuh. 6A memberikan sambutan hangat untuk Pak Musyafa.
"Horee! Pak Musyafa masuk!" sorak 6A gembira.

"Sekarang Bapak tes satu-satu do'a iftitahnya." kata Pak Musyafa.
Beberapa anak ditunjuk. Namun, waktu tak mencukupi. Pak Musya memutuskan untuk tes dilain waktu.

PKn.
"Kalau Bapak lempar penghapusnya, berarti kalian tepuk tangan." kata Pak Eman.
Prok prok prok.

Pak Eman meminta 6A untuk bisa hafal kapan berdirinya ASEAN, Deklarasi Bangkok, penggagas ASEAN, tujuan ASEAN, dan anggota ASEAN. Barulah materi dimulai.
"Itu gambar untuk apa Pak?" tanya seorang ikhwan.
"Pertanyaan yang bagus. Ini adalah gambar saat Deklarasi Bangkok. Pak Eman hanya tau wajah Adam Malik. Yang lain tidak." Pak Eman memulai materi.

Prok prok prok.
Prok prok prok.
"Hmmm." Pak Eman akhirnya memegang penghapusnya.
"Sama kaya Pak Fauzi dan Pak Yuhdi ya." bisik ikhwan.
"Pak Yuhdi?" tanya yang lain.
"Kan yang topi itu loh."
"Oh."

Setealh setengah empat kurang 10 menit,
"Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Pak Eman menutup pelajaran PKn hari itu.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab 6A.
"Tugasnya dikumpulkan ya!" kata Pak Eman.
"Besok ya Pak." ujara Naura sambil mengangkat bangkunya.
"Yang belum besok ya." jawab Pak Eman.

Jumat, 21 Januari 2011

Kebersamaan Lewat Lumpia

"Karena kita langsung Matematika, jadi tidak ada MM. Otomatis kita tidak infaq. Kakang, tolong sebarkan kotak infaq ya." Bu Nia meminta tolong kepada Kakang.
"Baik Bu." jawab Kakang.

"Iss. Siniin atuh." Nadira merebut kotak infaq dari Kakang.
"Ihh." Kakang berontak.
"Kurang 5000!" Nadira mangambil kembali uang Rp5.000 yang semula direbut Kakang.
Nadira yang nanti akan mengikuti olimpiade IPA di SMP 1 Bogor itu tersenyum puas.

PJK. Materinya voli. Dari atas sana (lantai 3 SDIT Ummul Quro Bogor) terlihat beberapa anak sedang menyaksikan 6A yang sedang pemanasan.
"Pada ngefans." kata seseorang.
"Iya."

Saat penialian voli,
"Cari mati kali ya?" Rizka geleng-geleng kepala melihat beberapa ikhwan (awal mulanya Haidar) yang duduk di tengah lapangan saat sedang penilaian voli.
"Itu mah bertapa meminta anak." bisik Nadira.
"Hahaha."

Setelah bermain voli, Hana dikejutkan oleh sebagian akhwat 6A. Hana hanya tertegun. Ia tak menyangka akan dibaluri tepung.
"Ihh. Kalian mah!" ucap Hana sambil membersihkan kerudungnya.
"Ada apa ini?" tanya Pak Yuhdi tegas melihat sebagian akhwat berlumuran tepung.
"Hana ulang tahun Pak." jawab seseorang.
"Terus?" tanya Pak Yuhdi yang masih bernada tegas.
"Di kasih tepung." lanjut Pipit.
"Bersihkan ya!" Pak Yuhdi mengingatkan.
Akhwat 6A menganguk.

Istirahat, Bimbel Bahasa Indonesia (reguler).
"Lama sekali do'anya." Bu Ulfa geleng-geleng kepala melihat anak didiknya itu berulah lagi.
"Iya dong Bu."
"Hahaha."

Setelah membahas modul 2, ikhwan sahalat jumat dan akhwat keputrian membuat lumpia.

Istirahat.
"Nggak enak." komentar Haidar.
"Tidak menghargai." kata Sahira.
"Ueek." tambah Haidar.
"Bilangnya gak enak. Padahal dalam hati, emmm... Enak!" bisik Nisa.

"Tambahain daging dong!" celoteh Haidar.
"Bikin sendiri. Susah tau buatnya. Sampai kena minyak panas!" Rizka jengkel terhadap Haidar.
"Eh, ini masih banyak. Ayo ambil!" Bu Nia memperlihatkan wadah yan masih penuh dengan lumpia. Akhwat memang membuat lumpia buaaannyakk sekali.
"Dijual aja!" usul Oci.
"Iya tuh. Nanti uangnya buat akhwat!" kata Salsa.
"Buat Oci! Kan Oci yang ngusulin!" Haidar membela Oci.
"Kan susah buatnya!" seru sebagian akhwat.
"Ide tidak bisa dibeli!" Haidar masih tetap membela Oci.

Akhirnya lumpia itu dihabiskan Rizki. Rizki memang suka masakan buatan akhwat 6A. Hahaha, makasih ya Rizki!

Bimbel IPS (reguler), IPA.
"Kunci jawabannya digunting ya! Yang tidak, berarti korupsi!" Pak Fauzi memnyuruh murid 6A untuk menggunting kunci jawaban yang ada di buku "Detik Deik UASBN".
"Yah, ke gunting soalnya!"
"Bapak, ini gimana?
"Bapak gak ada gunting!"
"Satu satu dulu!" Pak Fauzi bingung harus menjawab yang mana dulu.

Ulangan IPA berlangsung.
"Di dikte ya ulangannya." kata Pak Fauzi sambil mencari soal di laptopnya.
"Ulangan apa itu?" protes beberapa anak.
"Ulangannya belum digandakan. Cuma 10 soal!" jawab Pak Fauzi.

"Yah. Bapak sih! Hasil ulangannya jadi segini!" protes beberapa anak.
"Salah sendiri." jawab Pak Fauzi polos.
"Bapak kenapa ngasih soalnya segini. Harusnya nilai kita bisa 100!" tambah Alya.
"Iya tuh." yang lain mengiyakan.

Shalat ashar dan pulang.

Kamis, 20 Januari 2011

Hahaha

Pagi yang cerah diawali dengan semangat 6A. IPS dimulai setelah berbaris dan berdo'a.

Setealah mengucapkan salam, Bu Anis bercerita tentang 7 bencana alam terbesar di dunia versi One The Spot.

"Siapa yang tau bencana alam terbesar di dunia yang di One The Spot apa?" tanya Bu Anis.
"Tsunami!" seru beberapa anak.
"Gempa di Chili." kata Kakang yang jawabannya berbeda.
"Gunung Krakatau." jawab Yang lain.
"Yang benar Gunung Krakatau. Ada yang tau abu vulkanikanya sampai mana?" tanya Bu Anis lagi.
"Amerika!" jawab 6A serempak.
"Ya. Benar."

Bu Anis bercerita juga tentang bencana alam lainnya. Seperti ratusan angin puting beliung di Amerika yang berlangsung selama 24 jam, tsunami di Aceh, dan lain lain.

T2Q, istirahat, PAI, istirahat, Matematika.
"Yang masih ada sampah di bawah mejanya dibuang ya!" kembali Bu Nia mengingatkan untuk membuang sampah yang ada di kelas 6A. Bu Nia memang sering mengingatkan 6A supaya bisa menang K3 Award lagi.

Riview kemudian ulangan. Beberapa anak masih membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan soal ulangan. Bu Nia pun memberi waktu 5 menit lagi.

Bahasa Indonesia.
"Tepuk konsentrasi!" kata Bu Ulfa.
"Konsentrasi dimulai. Prok prok prok. Nol nol. Prok prok prok." jawab 6A.
"17. Prok prok prok." jawab Bu Ulfa lagi.
"17. Prok prok prok. 18. Prok prok prok." lanjut Naura.

Setelah bermain tepuk konsentrasi, 6A melanjutkan dengan permainan lainnya. Kemudian memulai materi tentang kalimat majemuk.
"Jangan berisik! Asstagfirullah." seru Oci.
"?"
"Hahaha."
"Jangan berisik! Asstagfirullah. Aww." tiba-tiba Oci yang berkelahiran di Tokyo itu meringis. Rupanya Haidar iseng. Haidar menjewer telinga Oci.
"Hahaha."

Kembali suasana kelas menjadi makin 'gila'. Bu Nia pernah bilang, "Kalau 6A, makin hari, makin gila.". Jadi, mohon untuk di maklumi kalau murid 6A sedikit bandel-bandel gimana gitu. Hahaha.

Rabu, 19 Januari 2011

Kita PeDe!

Setelah MM dan T2Q, 6A memulai Bimbel IPA (reguler). Namun Pak Fauzi tidak masuk. Beliau sedang sakit. Do'akan ya supaya Pak Fauzi sembuh! Nah, murid 6A mulai mengerjakan modul 6.

Istirahat, Bahasa Indonesia.
"Kalau surat resmi itu seperti apa?" tanya Bu Ulfa.
"Ada lambangnya!" jawab beberapa ikhwan.
"Kop Surat!" seru seorang ikhwan.
"Ya. Tepat sekali." kata Bu Ulfa.

Setelah belajar tentang surat resmi dan surat tidak resmi (pribadi), murid 6A membuat surat tentang penyewaan tempat untuk pelepasan, mabit, atau training motivasi.

Istirahat, Matematika.
"Ada yang sudah dapat 100, ada yang belum dikerjakan. Yang masih belum dijawab, silahkan jawab ya." kata Bu Nia.
"Iya Bu." jawab murid 6A.

"Ayo semuanya duduk. Kita bahas." kata Bu Nia.
"Yahh."
"Nomor berapa yang sangat mudah bagi kalian dalam tanda kutip?" tanya Bu Nia.
"8!"
"10!"
"9!"
"Yasudah, kita bahas nomor 9 dulu ya." kata Bu Nia akhirnya.

Bahasa Sunda.
"Siapa yang berani duluan? Nanti dapet tambahan poin 1. Yang tadinya 7,5 jadi 8,5 dan seterunya." tantang Pak Yuhdi.
"Aku aja." kata Haidar.
"Ih. Aku!" Hana protes. Namun Haidar sudah ada di depan kelas.
"Ini apa dibacanya Pak?" tanya Haidar.
"Mana? Oh ini." Pak Yuhdi memberitahu cara membacanya.

"Nilai Haidar 6,5." kata Pak Yuhdi.
"Jih?" Haidar bingung.
"Kan ditambah satu. Jadi 7,5." jawab Pak Yuhdi.
"Oh."

Semua anak 6A maju untuk membacakan pupuh. Semuanya PeDe alias percaya diri. Murid 6A maju tanpa di tunjuk. Mereka maju atas keinginan mereka untuk maju kedepan. Bahkan Amirul yang pendiam, percaya diri untuk maju. amirul pun diberi tepuk tangan meriah.
"Pak Yuhdi bisa tau kalian itu berani untuk maju ke depan atau tidak." papar Pak Yuhdi.

Selasa, 18 Januari 2011

TO JSIT

MM, T2Q, Matematika.
"Bu Nia! Ini jadual TO JSIT." kata Rizka, Naura, Salma, Zaenab, dan Alya.
"Oh. Terimakasih." Bu Nia menerima jaudal tersebut. Semua mengangguk.

"Sebelumnya, maua info atau latihan dulu?" tanya Bu Nia.
"Info." jawab murid 6A serempak.
"Baik. Nanti kita ulangan ya. Terus ada TO..." Bu Nia menjelaskan.

Setelah latihan soal, semua murid 6A istirahat. Kemudian IPS.
"Assalamu'alaikum." Bu Anis memasuki kelas.
"Wa'alaikumsalam." jawab murid 6A.

"Kelompok A, B, C. Emm... Yang A 50. Soalnya ikhwannya gak rapi. B dan C 80." Bu Anis memberi poin.
Kemudian games dan penjelasan bagaimana cara menghadapi bencana alam.

Istirahat.
"Saniyyah mana?" tanya Salsa.
"Hah!" Fauzan membuat kaget Salsa. Namun Salasa hanya berkata,
"Jiii."
"Hahaha."

Mentoring bersama Bu Entin. Kepala Sekolah SDIT Ummul Quro Bogor.
"Ko sama Bu Entin?" tanya murid 6A.
"Jadi, setiap bulan ganti ganti. Sekarang 6B Pak Eman, 6C Bu Titin, dan 6D Pak Wartono." jawab Bu Entin.
"Ooo."
"Nanti setiap bulan ganti. Pekan pertama Februari, Pak Wartono di 6A, Bu Entin di 6B, Pak Eman di 6C, Bu Titin di 6D. Kemudian Maret Bu Titin di 6A, Pak Wartono di 6B, Bu Entin di 6C, dan Pak Eman di 6D. April, Pak Eman di 6A, Bu Titin di 6B, Pak Wartono di 6C, dan Bu Entin di 6D." jelas Bu Entin panjang lebar.

Kali ini, Bu Entin bercerita seseorang yang terkena stroke. Seluruh tubuhnya lumpuh. Hanya mata kirinya saja yang bisa berkedip. Padahal dia adalah pemimpin redaksi majalah Elle di Prancis. Siapakah dia? Jean Dominique Bauby namanya. Setelah menceritakan tentang Jean, Bu Entin meminta murid 6A menulis usaha apa saja yang dilakukan untuk khataman dan UASBN.

IPA, shalat ashar dan pulang.

Senin, 17 Januari 2011

Kucing Menjadi Tamu

"Karena gerimis, upacaranya tidak jadi." kata Pak Yuhdi.
"Yahh. Padahal 6A jarang jadi petugas." beberapa orang kecewa.
"Minggu depan 6A yang jadi petugas." hibur Pak Yuhdi. Namun, 6A masih kecewa.
"6A cuma satu kali jadi petugas." Hantika sedih.
"Malangnya 6A."

Murid 6A sedang ribut dikelas.
"Ko nggak baris?" tanya Fauzan.
Akhirnya murid 6A baris. Kemudian do'a.

Tak sempat Morning Meeting. Bimbel Matematika (reguler) dimulai.
"Kemarin Bu Nia kasih oleh-oleh ya? Siapa yang sudah mengerjakan?" tanya Bu Nia.
Beberapa mengacungkan tangan.
"Yang belum... Ini awalan yang kurang baik. Harusnya dikerjakan." nasihat Bu Nia. "Yasudah, kerjakan dulu 10 menit."

Setelah mengoreksi PR, semua murid 6A (kecuali Sarah yang tidak masuk beserta meja dan bangkunya) mengerjakan beberapa soal. Kemudian Bahasa Indonesia. Melanjutkan membacakan berita seperti reporter.

Istirahat, Bahasa Inggris.
"Tuliskan 10 kata yang pernah dipelajari di semester satu." kata Bu Sari.
Semua kelompok sibuk menuliskan 10 kata tersebut. Selesai itu, beberapa anak meju untuk mendeskripsikan satu kata yang dipilih.
"Emmm..." Farhan ragu.
"Ayo. Kalau nggak dideskripsikan kelompok Fauzan dapat nilai loh." Bu Sari mengingatkan.
Farhan tak bisa mendeskripsikan. Kelompok Fauzan mendapat Poin. Lanjut Adi yang tidak bisa mendeskripsikan juga. Adi juga menggunakan gerakan yang tidak boleh digunakan dalam permainan tersebut. Namun Yang lain bisa.

Istirahat, T2Q, PAI.
"Ini ada tugas dari Pak Musyafa. Tulis surat Al-Maidah ayat 3 dengan artinya." kata Bu Ika.
"Panjang banget Bu." kata Hana.
"Nggak salah nih???" tanya Sahira memastikan.
"Iya. Kan Pak Musyafa yang memberikan tugas." jawab Bu Ika.

Tiba-tiba, ada tamu yang datang ke kelas 6A. Rupanya seekor kucing. Sebelumnya, kucing itu ditemukan di Masjid Ummul Quro. Namun tak tau mengapa bisa sampai ke kelas 6A. Kucing itu pun berkeliaran keliling kelas 6A.
"Awas! Ada kucing dibawah meja Adi." seseorang mengingatkan.
"Ahh." Adi kaget dan loncat meninggalkan kursi.
"Hahaha."

PKn.
Pak Eman menempelkan lambang AFF Suzuki Cup dan nomor punggung Irfan Bachdim. Kemudian games.

"Kucingnya simpan dulu." ujar Pak Eman.
Kucing mungil itu diselimuti tapalak meja 6A. Kucing itu pun tertidur yang semula dipangku oleh Saniyyah.
"Nah, sekarang kita mulai." lanjut Pak Eman.

Games usai, namun rupanya Saniyyah masih membawa kucing tersebut. Kemudian diberikan kepada Rizka dan Nadira. Karena Pak Eman melarangnya, Kucing itu disimapan diluar. Namun usai pelajaran, kucing itu hilang entah kemana.

Jumat, 14 Januari 2011

Satu Dua Tiga

Matematika. Beberapa soal cerita mulai bermunculan. Kemudian dikerjakan.
"Ini 3 Bu?" tanya Alya meyakinkan.
"Iya. Ini m/detik kan? Berarti detik." jawab Bu Nia.
"Ooo."

Sementara itu, beberapa anak mulai mengantri untuk dikoreksi jawabannya oleh Bu Nia.
"Loh ko ikhwan dulu? Kan tadi ikhwan udah dua kali." protes Sahira.
"Iya tuh!" tambah Sarah.
"Udah aku dulu." kata Farhan.
"Oh tidak bisa."
"Hahaha."

PJK kali ini bermain voli. Beberapa akhwat latihan bersama Pak Yuhdi. Kemudian pemanasan, lari keliling lapangan basket SMP sebanyak dua kali, dan berbaris dilapangan voli untuk memulai latihan voli.

Istirahat, bimbel Bahasa Indonesia (reguler).
"Satu." kata Bu Ulfa.
"Dua." jawab beberapa anak.
"Aku aja yang bilang dua." kata Sahira.
"Satu." kata Bu Ulfa.
"Dua." jawab Sahira dan Adi.
"Ihhh..."
"Satu." kata Bu Ulfa.
"Dua." kata Sahira.
"Tiga." kata Rizka dan Kakang.
"Ihh... Berdua mulu. Yang betul dong." protes beberapa anak.

Keputrian dan shalat Jumat, istirahat, dan bimbel US Bahasa Sunda (reguler).
"Ko B. Sunda?" tanya beberapa anak.
"Liat dong di kalender. Sekarang pekan kedua." jawab Pak Yuhdi.
"Ooo."

IPA. Setelah diberi tahu cara membuat mobil mainan yang benar, murid 6A langsung menyerbu peralatan untu membuat mobil mainan.
"Kalau bisa mobilnya kuat membawa barang ya." pesan Pak Fauzi.
"Iya Pak."

Murid 6A membuat mobil sekreatif mungkin. Ada yang bentuk mobil biasa, bus, mobil bak, dan lain lain. Kemudian shalat ashar dan pulang.

Kamis, 13 Januari 2011

Hujan? Tetap Semangat!

Pagi itu, kota Bogor diguyur hujan. Namun itu tak mematahkan semangat siswa SDIT Ummul Quro untuk belajar. Sama halnya dengan 6A.
"Emang langsung IPS ya?" tanya Hana.
"Mungkin."

"Jadi, El Nino itu sangat merugikan." terang Bu Anis. "Nah, kalau Siklon Tropis kebelikan dari El Nino. Kalau El Nino panas, Siklon Tropis dingin."
"Kalau disatukan gimana ya?" gumam Sarah.
"Wah itu mah udah parah banget." jawab Saniyyah.

T2Q, istirahat, PAI.
"Kita riview ya. Tapi kuis. Ikhwan laman Akhwat. Sifat Wajib Allah ada berapa?" tanya Pak Musyafa.
"20!" jawab Rizki.
Akhwat terdiam mencari jawaban.
"Ikhwan jawabannya betul!" kata Pak Musyafa.
"Horee!"

Istirahat, Matematika.
"Ahh. Basah." Nisa melihat mejanya yang penuh dengan titik-titik hujan.
"Tutup jendelanya!"
Bu Nia membantu Nisa yang kesulitan menutup jendela.
"Maju Nau." kata Bu Nia.
Naura maju, Salma geser, Nisa geser.

Hujan memang kembali datang. Kelas juga bocor. Petir menggelegar. Namun tak lama hujan reda dan lagit kembali cerah.
"Mungkin ada pelangi." tebak Kakang.
"Siapa tau." kata seseorang.

Bahasa Indonesia kali ini tampil ke depan membacakan berita seperti reporter.
"Kita sambut, Oci!!!" kata Bu Ulfa. Oci maju ke depan.
"Assalamu'alaikum." Oci memberi salam. Tapi ngomongnya kaya gimana gitu.
"Eh, yang bener." tegur Bu Ulfa.
"Assalamualaikum." sapa Oci lagi. Namun lebih baik.

Oci memang pandai membuat orang tertawa. Bu Ulfa juga ikut tertawa. Apalagi diakhir. Oci, Oci. Kasih jempol deh buat Oci. Tak lupa buat yang udah tampil. Yang belum? Persiapkan dengan baik ya.

Rabu, 12 Januari 2011

6A Kompak!

Berita menghebohkan sedang dibicarakan akhwat 6A. Apakah itu? Itu adalah... IRFAN BACHDIM. Semalam Irfan Bchdim tampil disalah satu stasiun televisi. Sudah ya Irfan Bachdimnya. Kita lanjut ke cerita 6A. Usai berbaris, 6A murajaah surat Al-Lail.

"Sekarang kita games. 1 orang perwakilan dari setiap kelompok!" kata Bu Nia.
Semua kelompok ribut pilih perwakilan. Akhirnya dari Rizal, Fauzan, dan Ariq.
"Yah. Spidolnya habis. Kalau harus ganti pasti lama. Mmm... Adi saja yang ke bawah. Kalau ikhwan pasti cepet." kata Bu Nia akhirnya.
"Sang Kiper. Wess." kata beberapa ikhwan.
Adi langsung ngbut membawa spidol menuju kantor untuk diisi. Sementara menunggu Adi, Bu Nia menjelaskan cara permainannya. Fauzan yang maju diganti menjadi Syafiq,

Tak lama, Adi datang.
"Wah, cepat sekali. Terimakasih Adi." puji Bu Nia.
"Iya Bu." jawab Adi.
"Sekarang kita mulai permainannya. Gambreng." kata Bu Nia.
Rizal mendapat giliran pertama. Sementara Syafiq kedua. Ariq? Jelas ketiga.

"Ini ya." bisik Bu Nia.
"Itu gimana caranya?" Rizal bingung.
"Gampang ko." jawab Bu Nia.

Rizal mulai menggambar. Setelah selesai menggambar...
"Gajah Duduk!" seru Haidar.
"Ya betul!" jawab Bu Nia.
Giliran Syafiq yang menggambar. Kemudian Ariq. Semua berhasil dijawab dan skornya sama. 6A emang kompak!

"Sekarang bukan gambar. Tapi gerakan. Hayo, siapa yang mau maju?" tantang Bu Nia lagi.
Terpilihlah Oci, Fauzan, dan Kakang.
"Gambreng."
"Ah, pertama!" seru Kakang.
Oci kedua dan Fauzan ketiga.

Semua permainan berjalan dengan seru. Berakhir dengan kemenangan disetiap kelompok. Kemudian T2Q dan bimbel IPA (reguler) bersama Pak Fauzi.

Ketika istirahat berakhir, terdengar sebuah teriakkan. Teriakkan itu adalah.
"Bu Ulfa! Bu Ulfa! Bu Ulfa!" teriak 6A girang. Kemarin Bu Anis bilang, Bahasa Indonesia bersama Bu Ulfa.

Istirahat, Matematika, dan Bahasa Sunda. Bukan bersama Bu Nia lagi, namun bersama Pak Yuhdi. Kemudian shalat ashar dan pulang.

Selasa, 11 Januari 2011

Nakal

Pagi yang cerah. Kelas 6A memulainya dengan semangat. MM bersama Bu Nia dan dilanjutkan T2Q. T2Q kali ini pembagian kelompok. Kemudian Matematika.

"Satuan berat. Nah, ada yang tau nggak kenapa harga cabai jadi mahal?" tanya Bu Nia.
Semua anak terdiam.
"Tau harga cabai sekarang?" tanya Bu Nia lagi.
"Rp70.000,oo?" jawab seseorang ragu-ragu.
"Ya. Harga cabai sekarang mahal. Akhirnya para petani tergiur dengan harga yang melonjak naik. Jadi cabenya belum matang sepenuhnya. Harga mahal, kualitas buruk." ujara Bu Nia.

Setelah Matematika, istirahat, dan IPS. Membahas apa saja yang akan dipelajari di semester dua ini. Ada gejala alam, globalisasi, dan ekspor dan impor.

Istirahat usai. IPA dimulai. Pak Fauzi membawa sebuah bola berwarna oranye. Kemudian Pak Fauzi meminta murid 6A untuk tepuk pramuka.
Prok prok prok... Prok prok prok... Prok prok prok prok prok prok prok...

"Kalau tangan Pak Fauzi menyentuh bola, berarti diam. Kalau semakin jauh dari bola, tepuk tangannya semakin keras." terang Pak Fauzi.
Prok prok prok... Prok prok... Prok prok prok...
"Nah sekarang liat ke depan. Loh? Ko gak ada yang tepuk tangan? Kan Bapak nggak pegang bola?" Pak Fauzi mengingatkan.
Prok prok prok...(Sampai Pak Fauzi memegang bola)
"Nah gitu." kata Pak Fauzi.
Prok prok prok...(Sampai Pak Fauzi memegang bola)

"Udah ah... Pak Fauzi capek." kata Pak Fauzi.
"Oh tidak bisa. Bapak kan yang minta." ucap Sahira.
"Asisten! Tolong berdiri. Nah buka buku yang itu." Pak Fauzi meminta bantuan pada Fauzan.
"Yang ini?" tanya Fauzan.
"Bukan. Masa lagsung halaman 6? Memangnya kamu sekolah langsung kelas 6?" ujar Pak Fauzi yang masih memegang bola.

"Nah, tolong tulisin ya." pinta Pak Fauzi lagi.
"Iya. Tulis apa?" tanya Fauzan.
"Emmm..." Pak Fauzi bingung. Fauzan malah duduk. "Yahhh... Ko duduk. Cepet tulis!"
"Tulis apa?" Fauzan bertanya.
"Benda yang diam menjadi bergerak." jawab Pak Fauzi.
"Hu...! Kecil kecil amat!" keluh Nadira.
"Ko protes?" Fauzan ikutan protes ke Nadira.

"Jadi gaya adalah..." omongan Pak FAuzi terputus dengan tepuk tangan.
Prok prok prok...(Sampai Pak Fauzi memegagng bola).
"Ihh... Nakal. Ngerjain guru." protes Pak Fauzi.
"Habisnya Pak Fauzi yang minta." kata seseorang.
"Udah ahh. Biarin yang tepuk tangan capek sedndiri." kata Pak Fauzi akhirnya.
Prok prok prok
Prok prok prok
Prok prok prok

Prok prok prok (Sedikit yang tepuk tangan)
Prok prok prok (Semakin sedikit yang tepuk tangan)
Prok prok prok (Amat sedikit yang tepuk tangan)

"Capek juga kan." ujar Pak Fauzi.
"Hahaha..."
6A nakal sih. Jadi begini deh. Hahaha...

Senin, 10 Januari 2011

MOS Semester Genap

Pembukaan semester genap sedang berlangsung. Di lapangan SDIT Ummul Quro Bogor, semua murid berkumpul dari mulai kelas 1 sampai kelas 6. Pak Asep mempersilahkan Bu Entin untuk membuka acara. Sebuah harta karun diturunkan dengan tali yang terkait di kotak harta karun tersebut. Isinya...? Ada serokan, sapu ijuk, sapu lidi, dan beberapa alat bersih-bersih lainnya. Di kotak tersebut juga ada sebuah kertas yang digulung dan diikat dengan kertas krep. Tulisan itu adalah "Aku Selalu SELASIH". Selasih yang dimaksud bukanlah sebuah Program SELASIH yang biasa dilakukan pada hari Selasa. Tepatnya satu pekan pertama. Namun artinya adalah Semangat, Sholeh, dan Bersih.

Level 6 berjalan menuju aula SDIT setelah dipersilahkan Pak Asep. Disana mereka membuat barisan dan duduk berjajar. Kemudian Pak Yudhi mempersilahkan Bu Titin menyampaikan sesuatu. Sebuah arti dari kata DUTA. Setelah menebah-nebak, diberitahulah apa arti dari kata DUTA. Artinya Do'a, Usaha, Tawakal, dan Amin.

Dilanjutkan dengan lomba acak kata. Pemenangnya Kelompok 1 Mentoring Akhwat 6C, Kelompok 2 Mentoring Akhwat 6C, dan Kelompok 2 Mentoring Akhwat 6A. Kemudian ada training dari Kak Aris.

Istirahat dan acara level 6 dimulai kembali. Kali ini menulis tugas dari Kak Aris. Yaitu menulis 100 impian. Namun waktunya tak cukup. Akhirnya diringankan menjadi 50 impian. Lagi-lagi waktu tak cukup. Akhirnya diringankan menjadi 30 impian. Yang sudah boleh mengambil hadiah di Pak Yudhi.

Acara ditutup. Kemudian shalat dzuhur. Akhwat di aula SDIT dan ikhwan di masjid.

Sumber: Angkatan 13 SDIT Ummul Quro Bogor