Kamis, 29 Desember 2011

Makin Langeng yaaah :*

Yah, sebetulnya 'langeng' maksud admin tuh bukan langeng nikah, pacaran, HTSan, atau apalah. Tapi, maksudnya tuh kita masih saling berhubungan, ga sombong, masih mau saling kenal :') Dan semoga ya, pas reuni akbar angkatan 13 SDITUQB, murid kelas 6A masih inget satu sama lain. Dari Adi sampe Zaenab dah.

Mudah mudahan langeng terus ya dan ga lupa sama hal hal berikut ini :'



Kangen ih sama ricuhnya 6A kalo lagi ribut
Kangen ih sama riwehnya 6A kalo menang K3 Award
Kangen ih ngeliatin piala K3 Award
Kangen ih pesta hari guru
Kangen ih waktu together to share
Kangen ih berbagi bersama sama 6A
Kangen ih main pin
Kangen ih main bola
Kangen ih nongkrong di teras
Kangen ih ngerecokin ikhwan
Kangen ih ngerecokin akhwat
Kangenlah sama semuanya :"
Dan ga lupa...
KANGEN ADMIN Kangen sama keharmonisan 6A :')

Rabu, 14 Desember 2011

Buka Bersama #Part 2 (Hari H)

Singkat cerita saja ya? Adminnya udah lupa kejadian persisnya begimana ._.v

Akhirnya 6a buka bersama di rumah karima. Makan KFC. Yang dateng akhwatnya banyak ikhwannya dikit. Sekian.

Kayanya ga terlalu banyak perbedaan ya dengan yang ada di kotak komentar. Huahaha -__-

Rabu, 24 Agustus 2011

Buka Bersama #Part 1 (Rapat)

Nih, kita bakal ceritain gimana kejadian bukber lengkap dari perbincangan tentang bukber sampai hari bukber tiba.

Awalnya, Pipit dan Karima yang mengusulkan kalau 6A bukber. Sekalian reuni pertama 6A :D Dan alhasil, usulan mereka mendapat respon baik dari warga 6A setempat.

Awalnya, bingung mau bukber dimana. Akhirnya 6A mengadakan rapat kecil-kecilan yang dihadiri oleh murid 6A yang di SMPITUQ dan SMPN 4 Bogor (Karima sama Rizka). Rapat kecil-kecilan dimulai dan menghasilkan persetujuan sebagai berikut:

Hari dan Tanggal: Sabtu, 20 Agustus 2011
Tempat: Rumah Karima
Waktu: 17.00 sd 19.00

Nah, agar yang lain tau (yang gak ikut rapat) Karima negbuat acaranya di sebuah jejaring sosial dan mengirim pesan singkat kepada yang nggak ikut rapat. Dan Alhamdulillah, yang di sekolahnya di Boarding School atau pun Pesantren bisa ikutan. Asiiiik.

Beberapa pekan kemudian, ada kabar mengejutkan dari anak-anak Boarding School dan pesantren. TANGGAL 20 BELUM LIBUR! APA???

Bukan masalah gede sih, kan bisa diundur jadi tanggal 23. Namun, ada perselisihan disela-sela pendiskusian baru. Dan muncul kesepakatan terbaru yaitu sebagai berikut:

Hari dan Tanggal: Selasa, 23 Agustus 2011
Tempat: Rumah Haidar
Waktu: 13.00 sd 19.00

Tapi ada perselisihan lagi. Aduh, pusing ih. Jujur ya, kalo diantara 6A itu tidak ada kedamaian, rasanya sangat menyedihkan batin #aseeek. Tapi, inilah kesepakatan. Betul tak?

Beberapa hari kemudian, rapat sangat kecil-kecilan yang dihadiri oleh Nadira dan Pipit melalui perantara pesan singkat, menghasilkan sebuah kesepakatan terbaru (lagi) yang tertulis sebagai berikut:

Hari dan Tanggal: Selasa, 23 Agustus 2011
Tempat: Rumah Karima
Waktu: 16.00 sd 19.00

Banyak yang mengamuk. Ah, pusing eke. Tapi, ini yang terbaik. Mau tau alasannya kenapa diganti. Ternyata, Karima sudah memsan makanan untuk berbuka jauh-jauh hari. Dan sudah DIBAYAR. Jadi, daripada mubazir?

Kamis, 30 Juni 2011

Kesan dan Pesan Murid 6A


Pengalaman seru dan tak terlupakan di masa-masa SD ini tentu mengukir kesan tersendiri bagi murid 6A. Ada yang menjalaninya dengan positif, ada yang menganggapnya sebagai pemacu adrenalin, dan lainnya. Mau tau kesan mereka salama di SDIT Ummul Quro ini? 6A Semangat telah menulisnya disini. Selamat membaca!

1. Adi Muttaqin Gunawan
Kesan di Ummul Quro tuh, temen-temennya baik-baik, guru-gurunya juga baik.
Pesannya moga-moga Ummul Quro dapat menjadi ajang-ajang internasional atau nasional..amin....

2. Alya Hamidatul Sida
Kesannya Ummul Quro itu seru banget. Kita bisa mengenal satu sama lain dan berbagi dengan teman. Mempelajari banyak hal. SDIT Ummul Quro is the best school in the world!
Pesannya teman-temanku jangan pernah lupakan aku! Insya Allah aku pasti akan selalu mengingat kalian. Jangan berputus asa untuk mencapi cita-cita yang lebih tinggi! Tetap semangat, sigap, ceria, & dinamis.

3. Amirul Ichwan Naufal
Kesannya selama saya di Ummul Quro saya sangat senang & bahagia, banyak teman, guru yang baik. Tapi agak berisik.
Pesannya semoga tahun sekarang lebih baik dari tahun sebelumnya. Moga-moga Ummul Quro dapat menjuarai berbagai ajang internasional & nasional. Moga-moga Ummul Quro dapat menghasilkan siswa-siswi yang shaleh & cendekia.

4. Ariq Naufal Satria
Kesannya banyak hal seru dari 1B sampai 6A, banyak teman, senang & derita.
Pesannya semangat kawan, aku akan mengingatmu.

5. Asyraf Rais Jatnika
Kesannya senang di Ummul Quro karena hebat, keren & mantap dan hebat loh! Temen-temannya baik & galak tapi baik. Hebat loh! Soleh & solehah. Enak loh karena menantang adrenalin.
Pesannya hidup Ummul Quro! Jangan sampai mati...amin....

6. Farhan Diaz
Kesannya banyak teman.
Pesannya semoga angkatan XIII semuanya lulus....amin...

7. Fatimah Khairunnis
Kesannya kelas 6 seruuuu banget! Tapi kadang ikhwannya berisik. Pokoknya kelas 6 is the best class!
Pesannya buat 6A tetap semangat ya, jangan mudah menyerah sebelum berusaha..ok!

8. Fauzan Dzulfiqar Wibowo
Kesannya gurunya baik-baik, seru. Lapangan olahraganya besar-besar... seruuu...
Pesanku tetap bersemangat untuk belajar.

9. Fitri Laili Hilmiyati
Kesannya bagga menjadi lulusan angkatan XIII Ummul Quro. Guru-gurunya lucu, adil, bijaksana, baik dan menggemaskan. Apalagi ada orang yang bernama Hana, semangatnya begitu besara. Tetap semangat...
Pesannya tetaplah menjadi sekolah yang terbaik & jangan lupakan aku. Keep your spirit!!! Be your self..

10. Hana Fatimah Salsabila
Kesannya senang rasanya bisa sekolah di Ummul Quro. Gurunya baik-baik, bijaksana, lucu & teman-temannya juga baik. Apalagi yang namanya Pipit. Dia baik dan perhatian. Pokoknya friends forever.
Pesanku semoga Ummul Quro menjadi sekolah terbaik di Bogor...

11. Hantika Anindyanari
Kesannya asyik, seru di Ummul Quro, temennya baik, susah dilupakan, sekolah ini, jadi inget terus sama sekolah ini.
Pesanku don't forget me, ingat sesungguhnya Allah selalu bersamamu. Siapa yang bersungguh-sungguh dia pasti bisa.

12. Hudiya Izzatul Iman
Kesannya seru, menyenangkan. 6A rame banget! Anaknya baik dan jail..
Pesannya keep your spirit!! Terus berusaha...

13. Muhammad Ainun Syafiq
Kesannya seru di Ummul Quro, banyak temen, gurunya juga baik-baik. Pokoknya enak deh..
Pesannya semoga Ummul Quro lebih baik lagi dari sekarang. Amin....

14. Muhammad Anindya Hiroshi P
Kesannya ngancing di rumput kelas 6.
Pesanku banyakin kopi, kurangin tidur.

15. Muhammad Haidar Mohalisi
Kesannya memecahkan vas saat Ujian Nasional, jahilin temen..
Pesannya keep moving forward....

16. Muhammad Rizal Abdullah
Kesannya senang karena orang-orangnya SANGAT hiperaktif & kreatif.
Pesanku jangan terlalu hiperaktif, kasih gurunya mengurus kalian...

17. Nauralya Witarahani
Kesannya aku senang banget bisa sekolah di Ummul Quro. Soalnya siswa, guru dll baik, ramah. Pokoknya nyaman deh... Yang khas dari Ummul Quro itu warna hijaunya... Hehehehehe...
Pesanku buat semua adek kelas kakak yang nanti menjadi siswa kelas VI jangan pernah putus asa dan tetap semangat dupaya semua cita-citanya tercapai.. OKEEE.....

18. Nur Rehulina Karima Kaban
Kesannya senang banget bisa sekolah di Ummul Quro karena sekolah itu bagus sekali. Di situ aku mempunyai banyak teman. Apalagi 6A. Hebat tuh semua murid di 6A (walaupun sedikit banyak jailnya, tapi aku senang).
Pesannya buat adikku yang sebentar lagi naik kelas VI, jangan pernah putus asa dalam menghadapi Ujian Nasional. Kakak yakin kalian semua bisa. Angkatan XIV semua siswanya lulus dengan nilai terbaik. Keep your spirit ya...!!

19. Rifqi Abdul Jabbar
Kesannya senang di Ummul Quro karena banyak temannya yang baik juga yang jahat loh. Hebat menantang adrenalina...
Pesanku hidup Ummul Quro! Harus lebih sholeh dan semangat lagi..

20. Rizka Aprilliana Nadhira
Kesannya aku senang sekolah di Ummul Quro. Karena temannya baik-baik. Gurunya asik, lucu, dan baik. Sekolahnya bagus. Pokoknya Ummul Quro itu gak bisa dilupakan deh. Banyak kenangan bersama teman-teman yang gak akan pernah dilupakan.
Pesannya buat adikku yang sebentar lagi naik kelas VI, jangan pernah putus asa dalam menghadapi Ujian Nasional. Kakak yakin kalian semua bida. Semoga angkatan XIV semua siswanya lulus dengan nilai terbaik. Keep your spirit ya...!!

21. Rizki Afilla Darmawan
Kesannya sekolah di Ummul Quro seru, rame, menghibur, gurunya enak dibawa bercanda.
Pesannya jam istirahatnya ditambah ya!

22. Rr. Sekar Arum Nadira SKI
Kesannya menyenangkan, kocak, seru, rame, dan takkan pernahku lupa seumur hidupku.
Pesannya jangan lupakan teman-temanmu! Karena mereka adalah datu dari sekian juta orang yang dapat membuatmu bahagia!

23. Sahira Nur Amalina
Kesannya aku senang banget sekolah di Ummul Quro. Soalnnya gurunya seru-seru dan teman-temannya juga seru. Apalagi di kelas 6A orangnya seru-seru, kocak, rame, heboh, berisik, dan tentunya semangat.
Pesannya buat teman-temanku, jangan lupain aku ya. Aku juga nggak akan lupain kalian. Tetap semangat, sigap, ceria, dan dinamais :D

24. Salma Sofarinah
Kesannya senang banget sekolah di Ummul Quro. Bida ketemu sama temen-temen khususnya 6A. 6A itu rame, seru, baik, jail, dan tak lupa selalu semangat. Hehehe...
Pesannya semangat ya buat adik kelasku tercinta. Railah prestasi setinggi mungkin. Ok. You can do it.

25. Saniyyah Wijayanti Pujiasih
Kesannya Ummul Quro itu bagus. Gurunya baik-baik. Temannya banyak. Pokoknya seru.
Pesannya untuk teman-temanku tercinta tetap semangat. Meskipun kita berpisahkita akan bertemu lagi dilain hari. Janganlah kalian bersedih. Jangan pernah lupakan aku. Aku juga tidak akan melupakan kalian semua. Jangan putus asa. Capailah cita-cita kalian. Tetaplah semangat, sigap, ceria, dinamis.

26. Baiq Sarah Raisadieny
Kesannya menyenangkan. Disini saya mendapat pengalaman yang menyenangkan. Jika tidak menyenangkan, taoi kulewati dengan positif ternyata jadi menyenangkan seperti saat pergi mabit. Mobilnya mogok entah mengapa, hingga terpaksa menunggu mobil yayasan datang. Telah menjadi pengalaman positif karena aku berpikir positif.
Pesannya tetap semangat. Juga berpikir positif akan membuat semuanya menjadi menyenangkan.

27. Syauqi Addin Kholifa
Kesannya seru di Ummul Quro. Banyak teman, gurunya juga baik-baik. Pokonya seru deh!
Pesannya semoga lingkungan Ummul Quro bisa lebih bersih lagi. AMIN!

28. Tsalista Salsabila
Kesannya Ummul Quro itu seru, asyik dan rame banget deh. Guru-gurunya juga baik, apalagi murid-muridnya menerima teman apa adanya. Maka itu aku seneng banget sekolah di Ummul Quro. Pokonya the best deh. Udah enam tahun kita bersama disekolah ini dan aku seneng banget-banget!!
Pesannya teman-teman, udah enam tahun ya kita di sini. Kalian jangan lupain aku ya... Maafin aku kalau aku buat kalian semua kurang berkenan. Tapi aku yakin lita bisa jadi harmonis untuk selamanya ya... Keep your spirit!!! Gapai cita-citamu setinggi mungkin. YOU CAN DO IT!

29. Ulil Albab Insyiroh
Kesannya Ummul Quro seru.
Pesannya ingat kata-kata di komik Conan. "No pain no gain" "Good luck" << suka Conan.

30. Zaenab Amatillah Rodhiyya
Kesannya senang banget sekolah di Ummul Quro karena muridnya baik-baik, apalagi teman-teman aku di kelas 6A! Murid kelas 6 itu seru, rame, baik, keren, semangat, sigap, ceria, dinamis, dll.
Pesannya keep your spirit! Do your best. Jangan mudah menyerah dan jangan mudah putus asa. Perbanyaklah teman dan jangan suka pilih-pilih teman! Kegagalan adalah kunci sebuah keberhasilan. Be your self!

Rabu, 29 Juni 2011

Terima Kasih Guruku, Kau Bekali Kami dengan Ilmu dan Akhlak Mulia


Sabtu, 25 Juni 2011
Hari itu mungkin hari yang mengharukan. Ada tangis disana. Beberapa diantara 6A tak menyangka bahwa hal itu telah tiba. Pelepasan.

Tema pelepasan kali ini adalah "Terima Kasih Guruku, Kau Bekali Kami dengan Ilmu dan Akhlak Mulia". Dan tema itu digunakan sebagai judul posting ini.

Jam setengah delapan, 6A berbaris di luar Gedung Surya Kencana. Sembari menunggu acara dimulai, mereka tertawa bersama dan berbagi cerita sebelum perpisahan itu tiba. Hingga akhirnya diminta untuk memasuki gedung.

"Kita artis ya difoto-foto," kata Nadira.
"Hmm... Paparazi," gumam Rizki.
"Paparazi apaan?" tanya Sahira.
"Wartawan," jawab Alya.
"Oh..."

Adik-adik kelas 3 menari mengiringi level 6 menuju ke atas panggung. Namun, adik-adik kelas 3 tidak naik ke atas panggung. Mereka membentuk hruf "V" di depan panggung.

Setelah menunggu 6D, 6C, dan 6B berfoto bersama, kini giliran 6A yang difoto. Sambil tersenyum, mereka melayani satu-persatu kamera. Ya, walau pun cukup pegal, tapi 6A menjalaninya dengan ikhlas.

Kini saatnya pembukaan dan sambutan. Kemudian acara yang mungkin ditunggu-tunggu oleh level 6. Penampilan artis Ummul Quro Bogor. Ya, inilah Nada UQ!

Nada UQ turun dari panggung. Kemudian MC, Bu Ila dan Pak Musyafa membacakan susunan acaranya selanjutnya. Acaranya selanjutnya adalah pemanggilan nama seluruh siswa siswi SDIT Ummul Quro Bogor lengkap dengan nama ayah dan ibu. Tak lupa, penyematan medali juga dilakukan.

Usai itu, saatnya level 6 beranjak dari duduknya. Kemudian menyanyikan lagu Hymne Guru (Pahlawan Tanpa Jasa) dan Muslim Sejati. Dan inilah buah dari kerja keras mereka. Penampilan yang indah.

Saatnya sambutan dari ketua FPOM. Selagi sambutan dimulai, akhwat 6A langsung menuju tempat ganti baju untuk memakai aksesoris yang akan digunakan untuk penampilan siswa. Sementara ikhwan mengenakan aksesoris di tempat duduk.

Akhirnya acara yang ditunggu-tunggu juga dimulai. Penampilan siswa. 6A segera berjalan menuju panggung. Kemudian akhwat 6A menyanyikan lagu Manuk Dadali dan ikhwan menari. Setelah itu tarian Yamko Rambe Yamko ala akhwat 6A. Ya, walau pun tidak begitu lancar, akhwat tetap semangat menari di atas panggung.

Setelah 6A tampil, saatnya akhwat 6C beraksi diatas panggung dengan tarian saman. Kemudian 6B dengan lagu yang mungkin bisa dibilang favorit di level 6. Kita dan Dunia dari Krispatih. Dilanjutkan oleh 6D dengan lagu Jangan Menyerah. Dan terakhir 6C, Islam Itu Indah bersama Ustad Aris dan menyanyikan lagu Tentang Kita.

Penampilan selesai, pengumuman siswa berprestasi dimulai. Dan kalian tau, berapa persen siswa yang berhasil meraih NEM diatas 24? 60 %. Subhanallah. Zaky berhasil meraih NEM tertinggi diantara kawan-kawannya di level 6, 27.75!

Selain NEM, ada juga siswa berprestasi lainnya. Seperti nilai US sempurna, juara akademik dan nonakademik perkelas, dan lain lain. Setelah itu ada penampilan dari Maher Zain, eh, bukan. Tapi dari Pak Yuhdi dengan lagu Insya Allah versi Indonesia-Inggris. Dengan penampilan ala Maher Zain, Pak Yuhdi menyanyikan lagu Insya Allah dengan baik.

Dan ini acara yang membuat tangis level 6 pecah. Puisi yang diabacakn oleh Fauzan (6A), Ikram (6B), Aris (6C), dan Jasin (6D) menyentuh hati murid level 6. Ditambah denga video yang ditampilkan, itu menambah tangis dari level 6. Pak Eman mempersilahkan 6A, 6B, 6C, dan 6D meminta maaf, mengucapkan terimakasih, dan memberikan bunga kepada ayah dan ibu mereka masing-masing.

Belum selesai acara tangis-menangisnya. Saat ramah tamah pun air mata dari murid level 6 meleleh. Mereka akan berpisah dengan sahabat-sahabat yang mereka banggakan dan guru-guru yang mereka cintai.

Dan itulah acara terakhir level 6 yang mengharukan, mengesankan, dan membanggakan. 6A minta maaf ya bila selama ini ada kata-kata atau perbuatan yang tidak berkenan di hati pembaca semua dan guru-guru serta teman-teman level 6 :)

Jumat, 10 Juni 2011

Kompaknya 6A

Kamis, 9 Juni 2011

Hari ini, 6A kembali latihan seperti kemarin. 6A juga latihan lagu Jagoan yang sebelumnya tertunda.

"Ayo dong. Besok kita udah tampil loh!" akhwat menegaskan.
"Bal... Bla... Bla..." ikhwan malah ngobrol sendiri.
"WOI! AYO DONG! YANG BENER!" seru Pipit yang mulai kesal dengan ulah ikhwan.
"Iya deh," kata ikhwan akhirnya.
"Bikin shafnya yang bener," kata Sahira.
"Kita mau shalat ya?" tanya Kiki.
"Ish. Yaudah, bikin barisan. Terus menghadap ke papan tulis," kata Salsa.

Setelah membuat shaf, ikhwan malah bermain-main lagi. Ada yang sedih karena stres dengan ikhwan yang sulit diatur.


"Aku setres sama ikhwan," kata Sahira.
"Ayo dong Sah," kata Salma.
"Aku kan kaya gini gara-gara ikhwan," jawab Sahira.
"Ayo Sah, kamu jadi komando ikhwannya," pinta Pipit.
"Yaudah," kata Sahira sambil membawa dispenser kelas.
"Taro atuh," kata Karima.
"Nggak ah."

6A latihan. Tapi, kacau luar biasa. Saking kacaunya ada yang mulai sedih lagi. Sarah. Dia sepertinya kesal karena ikhwan. Sementara Shira yang tadi ngambek juga kabur entah kemana. Sementara suasana kelas semakin kacau saja.

"Ayo dong ikhwan! Bisa diajak kerja sama nggak sih?" tanya Pipit kesal.
"Eh, itu Sahira!" seru Salma.
"Kamu kemana aja?" tanya Rizka.
"Ke aula," jawab Sahira polos.
"Eh, ikhwan, ayo latihan!" kata Naura.

Sementara itu, disisi lain, Salsa yang sudah susah payah menulis teks lagu Jagoan ikut sedih karena ikhwannya sudah mau pulang. Ia merasa usahanya untuk menulis teks lagu Jagoan itu sia-sia.

"Ikhwan, tanggungjawab dong! Ayo latihan!" kata akhwat.
"Ayo bikin barisan. Rizki, pimpin teman-temannya," kata seseorang.
Ikhwan pun langsung latihan. Mungkin mereka ingin cepat-cepat pulang.

Setelah ikhwan latihan, akhwat dan ikhwan latihan bersama-sama. Entah mengapa, 6A bisa menjadi sekompak ini. Latihan kali ini pun berakhir dengan lancar.


Jumat, 10 Juni 2011

Hari ini adalah hari dimana usaha dari 6A, 6B, 6C, dan 6D akan diperlihatkan. Usaha mereka yang sudah latihan dengan sungguh-sungguh agar berhasil lolos audisi pemilihan penampilan untuk pelepasan nanti.

"Pipit mana sih? Pipit kan yang nyuruh kita buat datang jam setengah tujuh," kata Rizka.
"Assalamu'alaikum," salam Pipit.
"Ih, kok Pipit baru dateng?" tanya Naura.
"Nih, aku bawa daun lagi," kata Pipit. Pipit tidak menjawab pertanyaan Naura. "Yok latihan!"

Dengan penuh semangat, 6A latihan bersama-sama dengan kompak. Walau pun masih belum maksimal, setidaknya hari ini lebih baik dari hari kemarin. Ekspresi wajah dan gerakannya sudah mulai bagus.

"Kepada murid-murid level 6, silahkan berkumpul di aula!" kat Bu Riska dari mik.
"Yuk ke aula!" ajak Nadira.
"Yuk!"

6A menuju aula. Di sana, sudah ada kelas 6B, 6C, dan 6D yang menunggu 6A. Ternyata 6A terlambat ya?

"6A, ayo diambil kocokannya," perintah Bu Riska.
"Ayo ambil!" kata Rizka.
Sahira mengammbil kocokan. Setelah mengambil, 6A kembali dikagetkan lagi. Nomor undian pertama.
"Ah, kemaren aku. Sekarang Sahira," kata Rizki.

6A segera menuju panggung. Kemudian memulai penampilan mereka. Dari Jagoan, Manuk Dadali, sampai Yamko Rambe Yamko.

Pertama-tama, 6A membuat shaf menghadap ke arah barat (Ikhwan) dan timur (akhwat). Kemudian datang Naura dan Rizka membawa poster bertulis "6 Tahun Penuh Perbedaan" dan "6 Tahun Penuh Konflik". Setelah itu, 6A menyanyikan lagu jagoan. Kemudian, Sahira membawa poster lagi bertulis "Tapi, Kami Banyak Belajar". Sayangnya, harusnya Hantika ikut membawa poster yang bertulis "Dalam Satu Semangat Seperti Indonesia Satu". Namun, Hantikan lupa membawanya. Jadi, penampilan sedikit aneh. Tapi, tidak aneh-aneh banget. Setelah memperlihatkan poster, mulailah lagu Manuk Dadali. Ikhwan memakai pakaian seperi Kabayan. Sementara akhwat menggunakan daun di atas kepala untuk kepala suku. Selesailah penampilan 6A.

Tepuk tangan riuh rendah menggema di aula SDIT. Alhmadulillah, hasil penampilan yang baik. Husna 6C pun mengatakan bahwa penampilan 6A itu lucu. Wah, terimakasih banyak ya Husna.

Setelah 6A, 6B mendapat giliran kedua untuk beraksi di depan murid level 6. Kemudian, 6D. Usai 6D, barulah 6C.

"Kalian boleh istirahat ya. Setelah istirahat, kumpul lagi di sini jam sepuluh kurang lima belas untuk pengumuman," kata Pak Yuhdi.
6A mengangguk. Kemudian berlalu ke kelas untuk istirahat.

Istirahat, pengumuman.
"Oke, saatnya pengumuman hasil audisi. Yang lolos adalah.... 6A!" seru Bu Riska.
"Hore!" sorak 6A.
"Alhamdulillah!" kata 6A.
6A sangat bersyukur sekali karena lolos audisi.
"Dan yang kedua, 6D!" kata Bu Riska.
"Hore!" sorak 6D.
"Kemudian 6C!" tambah Bu Riska.
"Hore!" sorak 6C.
"Dan yang terakhir, 6B!" ujar Bu Riska.
"Hore!" sorak 6B.
"Jadi, semuanya lolos audisi," papar Bu Riska.
"Hore!" sorak level 6.

Ini merupakan kejutan manis untuk level 6. Kenapa tidak? Mereka semua lolos audisi. Mereka juga nanti akan latihan lagi untuk mendapat hasil maksimal saat pelepasan nanti. Luar biasa usaha level 6!

Kamis, 09 Juni 2011

Kabur Dari Latihan

Rabu, 8 Juni 2011

6A sudah berkumpul jam delapan tepat. Akhwat berdiskusi untuk mengganti lagu Seroja menjadi yang lain. Karena, guru-guru mengusulkan untuk mengganti lagu Seroja dengan lagu yang lain.

"Lagu apa nih?" tanya Nadira.
"Sahabat Selamanya aja," kata Hantika.
"Mau denger dulu lagunya?" tanya Sahira.
"Boleh," jawab yang lain.
"Baiklah."

Sahira mencari lagu Sahabat Selamanya dari handphone-nya. Kemudian lagu itu diputar.
"Jangan deh," ujar yang lain.
"Terus apa dong?" tanya Nadira.
"Tetap Semangat? Tapi susah dihafalin," kata Sahira.
"Buka Semangat Baru aja?" usul seseorang.
"Yaudah. Aku punya nih lagunya," kata Nadira sambil mengeluarkan handphone dari saku celananya.
"Nah, ini aja," kata Hantika.

Akhwat 6A mulai memikirkan gerakannya. Sementara ikhwan sedang asyik dengan permainan yang ada di laptop Fauzi (6B).

"Eh, ayo dong yang ikhwan latihan," pinta Pipit.
"..."
"Ayo dong!" seru akhwat.
"Iya deh, iya," kata Rizal. Kemudian ikhwan berlatih.

"Akhwat, kok pada gak semangat sih latihannya?" tanya Pipit.
"..."
"Ayo dong. Waktu kita cuma dua hari," tambah Alya.
"Terus maunya lagu apa?" tanya Nadira.
"Senyum Semangat?" tanya Sahira.
"Terserah aku mah," jawab Karima.
"Jangan terserah-terserah atuh," kata Salsa.
"Kita vote aja ya. Nanti pada nyalonin satu lagu," usul Sahira.
"Siapa yang mau Semangat Baru?" tanya Salsa.
"Terserah," jawab akhwat.
"Yang bener dong. Ayo atuh..."

Selagi akhwat berdiskusi untuk audisi nanti, ikhwan kabur dari kelas setelah latihan sebanyak satu kali. Padahal, gerakannya masih berantakan. Pada saat yang bersamaan juga, akhwat sudah menentukan lagu pilihan mereka. Yamko Rambe Yamko.

"Ih, ikhwanmalah pada kabur," ujar Salma.
"Biarin ah," kata yang lain tak peduli.
"Yuk kita latihan," ajak Pipit.
"Eh, mau gak nanati kita bilang gini, 'dak, dak, dak, dak, kwek, kwek, kwek, kwek. Zoo...'. Mau gak?" usul Nadira.
"Boleh tuh!" kata yang lain.
Akhwat pun mulai berlatih.

Setelah latihan, mereka istirahat. Kemudian foto-foto, latihan lagi, dan pulang.

Selasa, 07 Juni 2011

Manuk Dadali dan Seroja Laskar Pelangi

Pagi ini, 6A sibuk sekali. Mereka tengah berlatih untuk audisi hari ini. Gerakannya pun masih acak-acakkan tak karuan. Berantakan sekali. Hingga bel pun berbunyi. 6A gugup sekali. Mereka belum siap untuk tampil.

Di aula SDIT, semua murid level 6 shaf seperti kemarin. Setelah itu latihan dimulai.


Pertama-tama, level 6 menyanyikan lagu Hymne Guru. Setelah itu Muslim Sejati.

"Dilihat ya gerakan lagu Muslim Sejati," perintah Bu Ola.
Level 6 pun menyaksikan dengan seksama. Bu Ola tampak lincah sekali dengan gerakannya.
"Sekarang berdiri ya. Kita coba," ujar Bu Ola.

Level 6 berdiri. Kemudian mengikuti gerakan Bu Ola.
"Kanan, kanan, kanan," kata Bu Ola.

Level 6 bernyanyi sambil bergerak. Awalnya agak berantakan. Ini karena saat gerakan saat 'untuk orang-orang terkasih' tidak mua. Mereka harus melebarkan tangan mereka ke depan, kemudian dimiringkan.
"Ih, jangan dinaikin tangannya," pinta Sahira.
"Sempit nih," jawab Nadira.

Akhirnya, Bu Ola meminta supaya membuat jarak. Setelah itu, level 6 kembali latihan. Kemudian Bu Ola mengatakan bahwa latihan hari ini sudah cukup.

"Sekarang, silahkan latihan untuk audisi. Jam 10 kumpul di sini lagi. Tadi Pak Yuhdi lihat baru 6A saja yang latihan," kata Pak Yuhdi.
"Pak, kalau sampai jam sepuluh cuma lima belas menit doang dong latihannya?" tanya Salsa.
"Iya," jawab Pak Yuhdi.
6A pun bersegera menuju kelas dan memulai latihan.

"Yang bener ya latihannya. Kita hanya punya waktu lima belas menit!" kata Bu Nia.
"Iya!"
"Sekarang ikhwan dulu. Akhwat pikirkan gerakannya," perintah Bu Nia.

Lima belas menit berlalu. 6A segera menuju ke aula. Di sana hanya ada 6B dan 6D. Dimana 6C? Entahlah.

"Ayo, perwakilan mengambil kocokan!" seru Bu Lia.
Rizki maju sebagai perwakilan 6A. Setelah mengambil kocokan, Rizki mengatakan kabar yang sangat mengagetkan untuk 6A.
"Kita nomor satu!" serunya.
"Yah, Rizki mah!" yang lain menyalahkan.
"Ayo 6A, silahkan maju ke depan," kata Bu Lia.
6A pun maju.
"Sebelumnya, 6A mau menampilkan apa nih?" tanya Bu Lia.
"Nyanyi!" jawab 6A.
"Ok, silahkan mulai," kata Bu Lia.

6A tampil seadanya. Dan jujur saja, tampilan 6A sangatlah berantakan. Untuk lagu Manuk Dadali, banyak orang yang berbisik-bisik. Entahlah, itu komentar jelek atau bukan. Tapi, kalau lagu Seroja yang dibawakan akhwat, mendapat respon baik dar sebagian orang.

"Ih, aku malu banget," kata Alya.
"Sama. Deg-degan," tambah Salsa.
"Takut gak ke pilih nih," ujar Pipit cemas.

"Sekarang giliran 6D!" kata Bu Lia.
6D sedikit gugup.
"6D sudah siap?" tanya Bu Lia.
"Belum Bu," jawab 6D.
"Kenapa? Tadi Bu Lia lihat loh sudah pada latihan. Sudah bagus kok," kata Bu Lia.
"Belum siap Bu!" seru Adil.
"Yasudah, sekarang 6B!" kata Bu Lia.
"Belum siap Bu," kata 6B.
"Belum tau gerakannya," kata Syifa.
"Kalau begitu, 6C!" panggil Bu Lia.
6C pun berjalan keluar. Kemudian membuat shaf.
"Konsepnya seperti Islam Itu Indah. Nanti ada ustad cerianya, yaitu Aris. Nanti Aris bilang ada yang mau lewat. Terus akan ada yang lewat sambil membawa karton bertulis iklan. Tapi, mohon maaf, Aris kan dipanggil untuk puisi. Kenapa 6C memilih Aris? Karena karakternya sangat cocok untuk Aris," kata Pak Yuhdi panjang lebar.

6A sedikit keget. Berarti, hanya 6A saja yang tampil. 6A kecewa sekali. Namun Bu Nia menghibur 6A.
"Hebat loh, 6A yang tampil doang," ujar beliau.

Bu Nia pun sampai mengirim pesan ke grup 6A di Facebook seperti ini:
salut untuk 6A!!!

"Pengumuman ya. Audisinya diundur menjadi hari Jumat. Besok sebenarnya libur. Tapi, kalau kalian ada kesepakatan untuk latihan di sekolah, itu dibolehkan. Tapi, tidak boleh mengganggu adik-adik kelas kalian yang sedang ujian," jelas Bu Ika.
"Iya."
"Sekarang baca doa dulu ya sebelum pulang," kata Bu Ika.

Level 6 membaca doa. Kemudian 6A menuju markas besar (kelas 6A) untuk berdisikusi untuk menentukan jadwal latihan. Setelah itu pulang

Senin, 06 Juni 2011

Latihan Pelepasan

Kelas 6A basah sekali. Entah apa sebabnya bisa sampai basah begitu. Sambil menunggu bel, mereka bercengkrama di tengah kelas yang basah itu.

Setelah bel berbunyi, 6A menuju aula. Tapi, kebanyakan akhwat menunggu di luar saja karena acara belum dimulai. Mereka pun terlantar sampai ada guru yang meminta mereka memasuki aula SDIT.

Ada beberapa guru di sana. Sepertinya mereka panitia pelepasan level 6 angkatan 13. Mereka tampak sudah menunggu 6A.

Semua sudah membuat barisan. Tinggal 6A saja yang belum. Mereka pun membuat barisan. Setelah itu acara dimulai.

Pertama-tama, Bu Lia mengatakan maksud dari latihan pelepasan. Nanti seluruh murid level 6 akan menyanyikan lagu Muslim Sejati dan Hymne Guru. Untuk lagu Muslim Sejati akan ada gerakannya.

"Kami siswa siswi Ummul Quro, bertekad jadi muslim sejati. Berprestasi berakhlak islami, wujudkan cita-cita hidup kami..." dan seterusnya. Bu Lia menyanyikan lagu Muslim Sejati.

"Bu, nanti ada penampilan perkelas nggak?" tanya Salma.
"Memangnya 6A mau menampilkan apa?" Bu Lia balik bertanya.
"Belum tau. Tapi mau tampil," jawab Hantika.
"6B apa?" tanya Bu Lia.
"Nggak tau," jawab 6B.
"Tapi mau menampilkan sesuatu?" tanya Bu Lia lagi.
"Iya," jawab 6B.
"6C tari saman ya?" tebak Bu Lia.
"Ih, Ibu, kita pengen yang lain," ujar 6C.
"Tapi kan satu kelas satu penampilan. 6D apa?" tanya Bu Lia lagi.
"Nggak tau. Tapi mau tampil," jawab 6D.

Tiba-tiba, datanglah Bu Ola. Beliaulah yang nanti akan membina level 6 untuk menyanyi. Semua nada yang masih salah dibenarkan oleh Bu Ola. Padahal, Bu Ola sedang hamil 6 bulan. Tapi, Bu Ola sangat sabar membina murid level 6 yang sulit diatur.

"Wujudkan cita-cita hidup kami yang pertama tinggi, yang kedua rendah. Ulangi ya. Satu, dua, tiga!"

Setelah latihan dirasa cukup, Bu Ika memberi sedikit pengumuman.
"Besok ada audisi pemilihan penampilan. 6C boleh tampil. Nanti didiskusikan ya mau menampilkan apa. Waktunya sepuluh-lima belas menit," terang Bu Ika.
Level 6 langsung ribut sendiri.
"Sekarang boleh pulang. Sebelumnya, kita baca doa dulu ya," kata Bu Ika.

Usai berdoa, 6A langsung menuju kelas 6A untuk mendiskusikan penampilan yang akan ditampilkan.
"Ikhwan Manuk Dadali aja ya. Gerakannya pake gerakan kelompok Kakang. Kelompok Kakang paling bagus nilainya," kata Bu Nia.
"Sama Jagoan Bu," usul Pipit.
"Kita boleh pulang kan Bu?" tanya Fauzan.
"Iya. Silahkan. Akhwat mau menampilkan apa?" tanya Bu Nia.
"Apa ya? Kita Selamanya?" tanya Nisa.
"Jangan ah," ujar yang lain.

Akhwat 6A terus berdiskusi hingga lagu Seroja ala Laskar Pelangi yang terpilih. Setelah itu, pulang.

Jumat, 03 Juni 2011

Gladiresik Khotmil Qur'an

Jumat, 3 Mei 2011

Pagi ini, ikhwan berkumpul di lapangan. Sambil menunggu bel, mereka bercengkrama. Sementara akhwat memilih menunggu bel di kelas sambil bercengkrama pula.

Bel berbunyi. Akhwat turun. Sementara ikhwan menunggu perintah dari Bu Eti.
"Akhwat 6A berbaris di sana. Akhwat 6B di belakangnya. 6C di sebelah 6A. Dan 6D di belakang 6C. Yang ikhwan juga ya!" perintah Bu Eti.
6A pun membuat barisan.

Setelah membuat barisan, mereka memulai latihan khotmil. Banyak sekali yang menonton latihan kali ini. Sampai-sampai diantara murid 6A ada yang berbisik, "PAda ngefans ya?".

Yang pertama dilakukan adalah pemanggilan nama. Nama yang dipanggil tidak ke panggung. Namun ke lapangan bawah. Belum diminta untuk ke panggung karena panggungnya masih dalam proses perbaikan.

Usai prosesi latihan khotmil selesai, 6A mulai memakan donat yang sudah dibagikan. Ada rasa cokelat, keju, stroberi, dan lain-lain. Kemudian mereka istirahat setelah donat mereka habis.

Ditengah-tengah keasyikan mereka saat istirahat, Bu Nia meminta 6A untuk berkumpul di saung. Bu Nia akan memperihatkan hasil editan buku tahunan. Ternyata, masih saja ada yang salah dan harus di edit kembali.

"Bu, kok kita gak ada pitanya sih?" tanya Nadira.
"Pita apa?" tanya Bu Nia.
"Itu loh, yang ditempel di baju gitu," jawab Sahira.
"Itu kan 6C," ujar Bu Nia.
"Kelas lain ada gituannya Bu. Kita doang yang nggak ada," kata Salsa.
"Kita bikin aja yuk!" usul Bu Nia.
"Ayo. Tapi kaya gimana?" tanya Rizka.
"Bentuknya cap aja," usul Bu Nia.
"Oke!"

6A pun mulai membuat bentuk cap. Kedengarannya mudah, namun sangat sulit untuk membuat lingkaran sempurna kemudian dijadikan cap. Sayang, waktu tak memungkinkan lagi untuk membuat cap. Mereka pun bubar dan segera berbaris di depan 1E.

6A berbaris. Kemudian mendengar isntruksi dari Bu Eti. Tiba-tiba Bu Nia datang menghampiri barisan akhwat.
"Tulisnnya gimana?"
"Atasnya '6A Semangat'. Tengahnya 'Spirit Class'. Bawahnya 'SDIT UQ'," jawab akhwat.
Bu Nia pun mencatatnya. Kemudian berlalu.

Beberapa menit kemudian, 6A diminta untuk berjalan menuju panggung. Eits, belum sampai panggung. Tapi, mereka berada di depan panggung.

"Bu, sekarang Farhan sudah lulus!" seru Fauzan.
"WAh, yang bener? Selamat ya," kata Bu Eti.
"Iya Bu," jawab Farhan.

Kemudian Bu Eti memberi penjelasan. Setelah itu, pemanggilan nama dan latihan khotmil lagi.

Shalat, istirahat. Ada yang memilih untuk bermain 6A Choice Awar 2011 dan ada yang bermain di bawah.

Setelah istirahat, level 6 kembali latihan khotmil lagi. Kemudian pulang pukul dua tepat.

Kamis, 02 Juni 2011

Berfoto Lagi




Pagi ini, pukul 08.30, 6A sudah ada di lapangan untuk difoto. Difotonya tidak dilapangan, tapi di taman segitiga dekat saung.

Seperti biasanya, Adi, murid yang absennya paling pertama, langsung berfoto. Kemudian Alya.
"Alya!" panggil Bu Nia.
"Alya, dipanggil tuh!" seru Salsa. Namun Alya belum menyahut.
"Alya!" panggil yang lain.
"Iya iya," Alya pun langsung berlari menuju taman segitiga.

"1... 2... 3...! Sekali lagi ya. 1... 2... 3..." kata fotografer tersebut.
"Banyak amat difotonya," ujar Alya.

Dari Adi sampai Zaenab, semua sudah difoto. Sekarang, saatnya foto bersama.
"1... 2... 3...!" kata fotografer.
"Semuanya bilang cheese!" seru Pak Yuhdi.
"Cheese!" kata 6A.
Cklik!
6A sudah difoto.

Setelah difoto perorangan dan bersama-sama, 6A menunggu kelas lain difoto. Namun Bu Dewi memberi pengumuman lewa pengeras suara.
"Yang sudah difoto, mohon segera menuju aula!"
Beberapa anak menanggapi, namun beberapa lagi tidak.

Belum ada yang berkumpul di aula. 6A pun memutuskan menunggu di kelas. Kemudian, 6A berbaris di depan aula seperti kemarin. Barulah latihan khotmil dimulai seperti biasa.

Usai latihan khotmil, 6A pulang.

Senin, 30 Mei 2011

Dari Kelaparan Sampai Pertandingan Futsal


Senin, 30 Mei 2011

Pagi yang cerah ini diawali dengan upacara yang terakhir kalinya. Sebetulnya, beberapa pekan yang lalu diadakan upacara yang katanya adalah upacara terakhir. Namun, nyatanya, hari ini masih ada upacara.

Baru setengah perjalanan, seluruh ikhwan 6A yang tidak berpakaian lengkap memisahkan barisannya ke tempat murid-murid yang tidak berpakaian lengkap. Dan, hanya empat orang yang bertahan.

Selesai upacara, murid 6A kembali ke posisi sebelumnya. Ada pengumuman. Pengumuman tentang juara perlombaan anak sholih di IPB.

Satu persatu nama disebutkan. Hingga kategori perlombaan duta pendidikan dibacakan. Dan kalian tau siapa pemenangnya? Ariq! Itu hal yang membanggakan untuk kelas 6A.

Usai upacara selesai, 6A menuju ke aula. Namun, masih ada beberapa murid 6A yang menunggu hasil K3 Award bulan ini. Sayangnya, 6A tidak menjadi juara. Yang menjadi juara adalah kelas 6C. Tapi, tak apalah. Setidaknya 6A pernah menjadi juara K3 Award sebanyak dua kali.

Seleuruh murid level 6 berkumpul di aula SDIT. Mereka semua akan latihan khotmil untuk Sabtu nanti. Kali ini, latihannya agak berbeda. Latihan kali ini disesuaikan dengan susunan acara khotmil Qur'an yang sebenarnya. Tetapi, beberapa acara dihilangkan saja agar tidak membuang waktu.

Setelah membaca surat Al Fatihah, Al Baqarah ayat 1-5, dan Adh Dhuha sampai An Naas, beberapa murid 6A mulai kelaparan dan mengeluh kepada Bu Eti.
"Bu, laper!" seru mereka.
"Sebentar ya," ujar Bu Eti.
Mereka pun menunggu sebentar. Kemudian Bu Eti memberi sedikit pengumuman.
"Mohon maaf ya anak-anak, tidak ada istirahat. Kalau ada istirahat, memperlama latihan," jelas Bu Eti.
"Yah..." Kata mereka kecewa.

"Bu, laper nih," ujar Nadira.
"Boleh makan kok. Tapi nggak boleh jajan," kata Bu Eti.
"Bener nih? Eh, Sarah, katanya Bu Eti boleh makan!" seru Nadira kepada Sarah.
"Ambil kuenya!" tambah Sahira.
"Oke!" jawab Sarah.
Sarah pun pergi ke kelas. Kemudian kembali lagi ke aula dengan membawa kotak bekal berisi kue.
"Minta ya Sarah," kata Saniyyah.
"Iya," jawab Sarah.
Sarah pun dengan senang hati berbagi kepada teman-temannya. Wah, mungkin saat itu Sarah sangat beruntung ya karena membawa makanan. Jadi tidak kelaparan. Hahaha...

Usai mengurai ayat dan tanya jawab, Bu Eti menyampaikan sebuah saran untuk murid level 6 agar tidak kelaparan lagi.
"Besok-besok, jangan lupa membawa makanan supaya tidak kelaparan. Sekarang, kita baca doa ya. Satu dua tiga!"

Selesai doa, 6A pulang. Sebelum pulang, mereka ke kantin dulu untuk membeli makanan.


Selasa, 31 Mei 2011

6A sudah membawa bekal agar tidak kelaparan. Sudah ada persiapan dari awal.

Pagi ini, formasi duduk kelas 6A diubah. Ini karena ruang kelas 6A akan digunakan adik-adik level 5 untuk PLK Olimpiade Level 5. Kelas 6A akan digunakan sebagai ruangan lomba mading.

6A berkumpul di aula sambil membawa tempat minum. Kemudian level 6 diminta meninggalkan aula untuk sementara. Setelah itu, acara latihan khotmil dimulai. Mula-mula, Pak Asep memanggil satu persatu murid 6A untuk memasuki aula.

Seperti kemarin, acara latihan berjalan seperti biasa. Hanya saja ada kemajuan yang sangat baik dari level 6. Alhamdulillah.

Setelah prosesi khotmil selesai, Pak Ghoni memandu level 6 untuk mengurai ayat. Kemudian tanya jawab. Disaat-saat inilah 6A mulai melahap makanannya. Sepertinya mereka sangat senang.

Jam 10. Level 6 berhasil selesai latihan lebih cepat satu jam dari sebelumnya. Kemajuan yang sangat baik. Namun, level 6 belum boleh pulang. Ada pemoteretan lagi. Kali ini untuk souvenir. Sembari menunggu pemotretan, 6A menonton pertandingan futsal level 5. 5C vs 5D.

"Ayo! Jangan mau kalah!" seru Karima, Rizka, Salma, dan Naura.
"Kalian pilih siapa?" tanya Sahira.
"6A," jawab Rizka.
"Bukan itu. Futsalnya," ralat Sahira.
"Nggak tau," jawab Rizka.

"5D! 5D! 5D!" sorak pendukung 5D.
"5C! 5C! 5C!" sorak pendukung 5C.
"6A! 6A! 6A!" sorak pendukung 6A.
"Emang 6A mana?" tanya Salsa.
"Nggak ikutan kok. Habis bingung mau dukung yang mana. Mending dukung 6A aja!" jawab seseorang.
"Hahaha."

Usai pertandingan futsal yang dimenangkan oleh 5D, 6A menuju saung untuk pemotretan. Adi memulainya. Kemudian Alya. Setelah itu dihentikan.

"Semuanya berkumpul!" panggil Bu Nia.
Level 6 mendatangi Bu Nia.
"Hari ini tidak jadi difoto karena cahayanya terlalu terang. Jadi, besok jam setengah delapan harus sudah kumpul supaya cepat," terang Bu Nia.
"Iya!"
Kemudian bubar.

Oh ya, ada satu yang tertinggal. Besok, jangan lupa mengenakan pakaian bebas muslim. Oke? Jangan sampai lupa ya!

Kamis, 26 Mei 2011

Seru Seruan


Jumat, 27 Mei 2011

Hari ini hari ulang tahun Ulil.
"Hari ini Ayahku ulang tahun," kata Alya.
"Oh iya, hari ini Ulil ulang tahun loh!" seru seseorang.
"Waah, kok sama sih kaya Ayah aku. Selamat ulang tahun ya Ulil!" Alya memberi selamat.
"Selamat ulang tahun Ulil!" tambah yang lainnya.
"Iya. Makasih ya," ujar Ulil.
"Sama sama," jawab akhwat 6A.
"Ulil, kenapa ulang tahunnya hari ini? Kenapa nggak kemaren. Jadi berurutan. 24 Ama, 25 Morgan," tanya Karima.
"Nggak ah," kata Ulil.

Bel berbunyi. 6A memasuki kelas. Setelah berdoa, ikhwan mengganti baju mereka dengan kostum ala Kabayan. Sementara akhwat sudah siap sedia untuk tampil saat SBK dan Bahasa Sunda nanti.
"Ayo ikhwan! Dipercepat!" perintah Bu Nia. "Kita langsung saja ya. Nggak apa-apa yang terlambat."
"Iya," jawab 6A serempak.
"Kita nyanyi Manuk Dadali dulu ya. Satu kali reff saja. Satu dua mulai!" komando Bu Nia.
6A pun bernanyi. Tapi, entah mengapa, reffnya menjadi dua kali. Padahal perintah dari Bu Nia hanya satu kali saja. Tak apalah.

Setelah semua berkumpul, pengocokan dimulai. Kelompok yang pertama maju adalah kelompok Rizal, kemudian kelompok Haidar, kemudian kelompok Rizka, kemudian kelompok Saniyyah, kemudian kelompok Salsa, kemudian kelompok Hudiya, dan terakhir kelompok Fauzan. PAda saat yang bersamaan juga, datanglah ibu Saniyyah dan ibu Kakang.

Usai SBK dan Bahasa Sunda, 6A bekeliaran keluar kelas melihat kelas-kelas yang lain sedang tampil SBK dan Bahasa Sunda atau pun Bahasa Inggris (dialog).

Istirahat, Bahasa Inggris (di 6D).
Alya dan Nisa mengawali dialog. Kemudian Kakang dan Ariq. Nah, disinilah mulai terlihat kekocakan dan keseriusan berpadu menjadi satu.

Bahasa Inggris selesai, 6A istirahat. Ikhwan bermain bola, akhwat mengobrol. Setelah itu, ikhwan shalat. Akhwat belum shalat, tapi mereka saling... Ya, mungkin kalian tidak perlu tahu tentang hal ini.

Ikhwan kembali dengan permainan bolanya. Sementara akhwat bermain. Kemudian Bu Nia memanggil akhwat untuk mengedit data buku tahunan. Kemudian pulang.


Kamis, 26 Mei 2011

Hari ini, level 6 akan ujian prkatek IPA. Ada tiga hal yang akan diujikan. Yang pertama rangkaian listrik seri dan pararel, elektromagnetik, dan mencangkok. Ikhwan akan mencakok terlebih dahulu. Sementara akhwat akan membuat rangkaian listrik seri dan pararel serta elektromagnetik. Tapi, sebelum ujian prkatek IPA, tentu saja 6A T2Q terlebih dahulu.

Pak Asep datang memasuki ruang kelas 6A. 6A membaca doa. Kemudian tilawah surat Al Fath.
"Halaman berapa?" tanya Rizal.
"Lima ratus lima puluh satu," jawab Sarah.

"Baik, kita mulai ya. Satu dua tiga!" komando Pak Asep.
6A pun mulai membacakan surat Al Fath. Namun, tisak kompak. Baru sampai ayat lima saja, sudah kacau.

"Stop!" pinta Pak Asep.
"Ulangi dari ayat enam aja Pak," kata Hantika.
"Tidak. Ulangi dari ayat satu," jawab Pak Asep.
"Yah..."
"Kan pahalanya lebih banyak. Dimulai ya. Satu dua tiga," komando Pak Asep.

Tak sampai ayat sepuluh, datanglah Bu Heni dan Bu Eti. Itu membuat tilawah 6A berhenti.
"Cukup sampai disini dulu ya. Pak Asep ada urusan. Pak Asep mohon pamit. Assalamu'alaikum," pamit Pak Asep.
"Wa'alaikumsalam," jawab 6A.
"Nah, sekarang kita akan latihan khotmil lagi. Harus lebih baik ya. Karena tinggal dikit lagi waktu latihannya," pesan Bu Eti.
"Bu, nilai ujian kemaren gimana?" tanya seseorang.
"Oh iya. Yang namanya dipanggil berarti diremedial," jelas Bu Eti.
Bu Eti pun mulai memanggil satu persatu anak yang diremedial.

Pak, pak pak!
Terdengar bunyi pukulan palu. Karena mereka membawa palu, jadi ingin memukul meja dengan palu. Itu membuat T2Q kali ini sedikit tidak tenang.
"Simpan dulu palunya!" perintah Bu Eti dengan tegasnya. Kalau tidak tegas, pasti 6A terus melakukannya.

Setelah sedikit tenang, 6A mulai latihan khotmil.
"Kok berantakan gini sih? Kemarin Bu Eti mengawas di 6D sudah lancar sekali loh! Ayo serius!" kata Bu Eti tegas.

Ya, 6A memang agak kacau untuk latihan kali ini. Tapi, 6A semakin bisa latihan dengan baik. Alhamdulillah :) Masa 6A tidak ada kemajuan? Nanti khotmilnya jadi berantakan dong? Maka dari itu, 6A terus memperbaiki kekurangan 6A.

Usai latihan khotmil yang belum tuntas itu, akhwat dan ikhwan berpencar menuju tempat ujian praktek sambil membawa alat-alat yang dibutuhkan. Kemudian ujian prkatek dimulai.

Istirahat, ujian prkatek, shalat, istirahat, latihan SBK dan Bahasa Sunda.
Akhwat gladiresik seperti biasanya. Ikhwan ada yang latihan, bermain, dan melihat 6C berfoto.

"Eh, pulang pulang!" seru Nadira.
"Ayo, duduk semuanya!" perintah Bu Nia. Setelah 6A duduk, 6A membaca doa pulang.

"Sampai ketemu di SBK dan Bahasa Sunda nanti! Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!" salam Bu Nia.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!" jawab 6A. Kemudian pulang.

Rabu, 25 Mei 2011

Latihan Lagi


Ujian T2Q.
Kacau. Banyak yang lempar-lempar potongan kayu kecil. Bu Heni dan Bu Eti berusaha menghentikan. Tapi, Rizal, Kakang, Syauqi, serta ikhwan yang lainnya tak bisa berhanti. Bahkan banyak yang menjadi korban 'tawuran' itu. Ada juga yang rebutan sebatang kayu yang sebenarnya tidak begitu berharga.

"Ini sudah selesai mengerjakannya?" tanya Bu Eti.
"Sudah!"
"Periksa lagi. Jangan berisik," pesan Bu Eti.

Setelah ujian T2Q, 6A langsung menuju ke kamar mandi untuk tes wudhu. Setelah tes wudhu, 6A tes shalat. Kemudian dzikir.

Istirahat, latihan SBK dan Bahasa Sunda.
"Eh, aku ngambil kayunya loh!" seru Sahira.
"Ih, kembaliin. Itu punya aku!" kata Syauqi.
"Eeh, kembaliin," pinta Rizal.
"Hihi... Suaranya kaya cewek," celetuk seseorang.
"Kembaliin!" pinta Syauqi.
"Nggak," jawab Sahira sambil berlalu membawa kayu 'istimewa' itu.

Akhwat melakukan tradisi seperti biasanya. Gladiresik. Namun tidak menggunakan kostum. Hanya perkusinya saja.

Gladiresik kali ini lebih istimewa ketimbang kemarin. Karena, kelompok Hantika dkk ikutan. Sebelumnya kelompok Hantika dkk tidak ikutan. Semua kelompok akhwat bertengkar dengan kelompok Hantika. Tapi, sekarang mereka telah bersatu lagi. Itulah kompaknya 6A :)

Selang beberapa menit kemudian, datang beberapa ikhwan dengan membawa drum. Kemudian Fauzan memainkannya.
"Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang..." Ikhwan bernyanyi diikuti permainan drum oleh Fauzan.

Tiba-tiba, datanglah orang yang pernah memotret 6A Jumat lalu. Beliau memberikan contoh buku kenangan kepada guru-guru level 6. Selain itu, yang hari Jumat belum difoto, akan difoto. Jadi, semua lengkap.

"Ayo, masuk! Saatnya pulang!" perintah Bu Nia.
6A segera memasuki kelas. Kemudian membaca doa. Setelah itu pulang.

Selasa, 24 Mei 2011

Ujian Praktek yang Melelahkan


Berbaris, T2Q.
Bu Eti dan Bu Heni memasuki ruang kelas 6A. Hari ini ada ujian Al Quran secara lisan. Maksudnya, tilawah. Nanti, Bu Eti dan Bu Heni akan membagi tiga kelompok. Kelompok 1 bersama Pak Abdurahman, kelompok 2 bersama Bu Eti, dan kelompok 3 bersama Bu Heni.

Setelah itu, 6A turun ke bawah untuk pemanasan sebelum ujian praktek PJK dimulai. Namun, banyak sekali yang terlambat. Jadi, 6A harus bersabar untuk menunggu.

6A menuju lab. IPA untuk senam bersama 6B. Pertama-tama, Pak Yuhdi memberi instruksi dulu. Kemudian 6A dan 6B diminta untuk menunggu di luar. Sementara nama yang dipanggil akan senam terlebih dahulu.

"Keren ya 6C? Pada bisa loncatnya," gumam Salsa.
"Iya. Bisaan," tambah Nadira.
"Padahal kan tinggi," kata Alya.

"Eh Rizki, emangnya ini pantai? Tidur-tiduran kaya gitu," kata seseorang.
Rizki langsung mengubah posisi duduknya yang tadi tidur-tiduran, menjadi duduk. Tapi membungkuk.
"Ih, jangan kaya gitu juga. Aneh tau," kata Nadira.
"Iya deh." Rizki menurut.

Setelah senam, 6A segera turun ke lapangan untuk lari. Tetapi, 6A harus menunggu 6C dulu.

Usai menunggu, 6A pun mendapat giliran untuk lari. Sebelumnya, 6A diberi instruksi dulu.

"Kamu awas!" kata Pak Fauzi kepada Sahira. Pak Fauzi mengusir Sahira yang sudah duduk di kursi Pak Fauzi.
"Kamu aja deh yang nilai. Nih. Panggil nama-namanya," lanjut Pak Fauzi sambil memberikan daftar nilai.
"Yaudah. Adi, Amirul, Ariq, Kakang," panggil Sahira.
"Ah, kamu belum lulus jadi guru," kata Pak Fauzi. "Harus lulus dulu."
"Saya udah lulus. Lulus TK," jawab Sahira.
"Yah... Maksudnya lulus jadi guru," ujar Pak Fauzi.
"Oh,"

"Silahkan, Adi, Amirul, Ariq, Asyraf!" panggil Pak Fauzi.
Adi, Amirul, Ariq, dan Kakang mengisi tempat masing-masing.
"Pak, nggak enak pake ini," kata Amirul. Maksud Amirul itu adalah alat untuk mengambil ancang-ancang saat lari.
"Kamu nggak usah pake," jawab Pak Fauzi.
"Saya nggak enak Pak pake ini," kata Adi juga.
"Aku tetep pake. Semua di posisi masing-masing. Siap, sedia, PRIT!" seru Pak Fauzi.
Adi, Amirul, Ariq, dan Kakang berlari sekencang-kencangnya.

Setelah lari, 6A istirahat. Tapi, akhwat belum selesai lari. Karena, waktunya tak mencukupi. PAk Fauzi pun menegaskan bahwa lari akan dilanjutkan setelah istirahat.

Usai istirahat, akhwat 6A lari. Sementara itu, ikhwan lompat tinggi. Setelah akhwat lari, akhwat lompat tinggi. Sementara itu, ikhwan ganti baju. Ada juga yang bermain bola.

Istirahat, shalat, istirahat.
"Eh, nanti perpisahan kita gak jadi drama!" seru Pipit.
"Kenapa?" tanya Rizal.
"Soalnya, waktunya nggak cukup. Nanti kita nyanyi," jawab Pipit.

Jam bebas.
Akhwat lebih memilih untuk latihan SBK dan Bahasa Sunda ketimbang bermain seperti ikhwan.

Pulang.

Senin, 23 Mei 2011

Haidar Gagap


Pagi ini, ada yang berbeda dari level 6. Apa ya? Oh, ternyata pakaiannya. Ada yang menggunakan kemeja, jas, dan batik. Mereka menggunakan pakaiannya seperti itu karena akan berpidato.

Pak Yuhdi dan Pak Muslim masuk ke kelas 6A untuk membuat panggung. Tak lupa, Pak Yuhdi menaruh pengeras suara di podium.

Bel berbunyi. Bu Emil membacakan tata tertib pelaksanaan ujian prkatek Bahasa Indonesia. Setelah itu memulai pengocokan untuk menentukan siapa yang akan maju terlebih dahulu untuk menyampaikan pidatonya.

"Rizal!" panggil Bu Emil.
"Wes! Rijal!" seru 6A diiringi tepuk tangan riuh rendah.
Rizal maju menuju ke atas panggung. Kemudian berdiri di atas podium.
"Assalamu'alaikum warah matullahi wabarakatuh!"

Terus... Hingga giliran Haidar tiba.

Cklik
Itu bunyi tombol pengeras suara.
"Ih, kaya Resident Evil," kata Sahira. "Coba pencet tombolnya lagi."
Haidar pun memencetnya.
"Ih, mirip!" seru Sahira.
"Iya. Kaya Resident Evil," tambah Nadira.

Masih digiliran Haidar. Ada lagi kejadian yang... Yah, kamu bisa baca kelanjutannya.

"E... Ah!" kata Haidar tak jelas.
"Kenapa?" tanya Bu Emil.
"Gagap Bu. Gak bisa ngomong," jawab Haidar.
"Alasan!" celetuk beberapa akhwat.
"Beneran!" bantah Haidar.
Haidar kembali mencoba berbicara.
"U... A.... AH!" gerutu Haidara karena tidak bisa bicara apa-apa.
"EHH!" paksa Haidar lagi.
"Kaya ngeden," komentar seseorang.
Haidar tak merespon. Haidar terus mencoba untuk bisa berbicara layaknya orang yang berpidato.
"Aneh. Waktu pidato sama Bu Ulfa lancar. Sekarang kok nggak?" tanya Rizka.
"Itu kan pake teks!" jawab Haidar.

Ceritanya sedikit tidak jelas ya? Memang sulit sekali dijelaskan karena Haidar memang tidak bisa bicara apa pun kecuali mengeluh karena tidak bisa berpidato dengan baik. Coba kalai ada disitu, pasti protes karena Haidar kelamaan berdiri di panggung.

Tak bisa bicara sepatah kata pun, giliran Haidar ditunda.

Saatnya istirahat. Beberapa orang langsung naik ke panggung dan memainkan pengeras suara.
"Kaya Resident Evil!" seru mereka ketika memencet tombol pengeras suara.

Usai istirahat, ujian praktek Bahasa Indonesia kembali dilanjutkan.

Cklik
Tombol kembali dinyalakan. Kemudian terdengar cakap-cakap diantara murid 6A.
"Kaya Resident Evil."
"Iya. Tapi bagaian yang mana?"
"Yang buka pintu. Resident Evil aku yang di kapal. Jadi banyak pintunya."
"Kalau aku di hutan. Jadi dikit pintunya."

Loh? Kok malah ngomongin Resident Evil? Kembali ke 6A Semangat lagi yuk!

Semua telah menampilkan aksi pidato mereka. Yang paling kocak adalah bagian Kakang dan Oci. Kenapa tidak? Mereka mengatakan hal yang jarang sekali ada dikalimat-kalimat pidato.

Setelah semua sukses pidato (termasuk Haidar), 6A latihan untuk SBK dan Bahasa Sunda.

"Manuk dadali manuk panggagahna..." Ikhwan bernanyi keras.
"Ih, berisik banget!" gerutu Salsa.
"Resep ngahiji rukun sakabehna..." Ikhwan bernanyi lebih keras lagi.
Merasa tertantang, akhwat bernanyi lebih lantang lagi dengan alat musik. Itu menjadi perhatian beberapa orang. Akhwat 6A tak malu. Yang penting menang.

Shalat, istirahat, dan T2Q.
Kali ini latihan khotmil lagi. 6A datang paling pertama.
"Akhwat 6A sudah datang? Subhanallah... Sudah rapi. Ikhwannya? Ikhwannya juga. Yang lain kemana nih?" tanya Bu Eti.
6A mengangkat bahu tanda tak tahu.

Setelah latihan khotmil, pulang.

Jumat, 20 Mei 2011

Latihan yang Menyenangkan


"Eh, T2Q kapan sih?" tanya Alya kepada Hantika.
"Nggak tau. Bu Nia, T2Q kapan?" tanya Hantika.
"Nggak ada T2Q. Kan Jumat," jawab Sahira.
"Oh iya ya," kata Hantika setelah tersadar bahwa hari Jumat tidak ada T2Q.

Bel berbunyi. 6A pun berbaris. Usai berbaris, 6A kembali ke kelas. Kemudian membaca doa. Setelah itu MM.

"Mau murajaah atau tilawah?" tanya Bu Eha seperti kemarin.
"Murajaah!" jawab 6A serempak.

6A pun murajaah surat Al Alaq. Setelah itu Bu Eha membagikan pidato yang kemarin dikumpulkan.

"Kalau pidato tidak usah pakai kepada, karena kepada itu biasanya untuk surat," jelas Bu Eha.
"Terus puji syukurnya harus ada shalawatnya ya," lanjut Bu Eha.

Beberapa menit kemudian, Bu Nia datang. 6A mendapat penjelasan tentang ujian praktek Bahasa Sunda + SBK nanti.
"Kalau Bahasa Sunda, penilaiannya hafal dan suara khas Sundanya. Sudah, hanya dua saja. Tapi, kalau SBK ada krativitas..." dan seterusnya.

Setelah penjelasan, 6A mulai latihan. Akhwat-akhwat, ikhwan-ikhwan.
"Manuk dadali manuk panggagahna. Perlambang sakti Indonesia Jaya. Manuk dadali pang kakoncaran. Resep ngahiji rukun sakabehna..."

Awalnya, akhwat dan ikhwan bernyanyi sendiri-sendiri, namun ada sebuah kejadian yang membuat mereka bersatu.
"Dipikagimir dipikaserab ku sasama..." ikhwan bersenandung.
"Kita ikutin yuk!" usul Pipit.
"Ayo!"
"Manuk dadali manuk panggagahna..." Akhwat dan ikhwan bernanyi bersama.

Setelah lagu selesai dinyanyikan, Bu Nia memberi instruksi.
"Pas nanyi 'resep ngahiji rukun sakabehna', tidak ada jeda lagi. Jadi seperti ini, 'resep ngahiji rukun sakabehna hirup sauyuna tara pahirihiri. Mengerti?"
"Mengerti!"

Selang beberapa menit kemudian, Pak Eman datang membawa beberapa kertas. Kertas apa itu?
"Assalamu'alaikum," salam Pak Eman.
"Wa'alaikumsalam," jawab 6A.
"Kalian isi ya data ini. Nanti untuk buku tahun. Isinya ada nama, tempat tanggal lahir, alamat, nomor telepon atau HP, kesan dan pesan, email, Twitter, Facebook, atau belog juga boleh ditulis," terang Pak Eman.
"Yes, nggak punya Facebook atau Twitter!" sorak Ariq.
"Aku nggak punya Facebook sama Twitter!" tambah Kakang.
"Sekarang, yang namanya dipanggil silahkan keluar untuk difoto," ujar Bu Nia. "Adi!"
Adi pun segera maju. Alya panik.
"Yah, habis ini aku. Gayanya kaya gimana?" tanya Alya bingung.

Satu persatu murid mulai dipanggil. Ada yang berfoto di tangga, tiang, tanaman, kursi, dll.

Setelah semua difoto, 6A mulai latihan berkelompok. Mereka juga sudah mempunyai alat untuk mengiringi mereka bernyanyi. Ada galon, congklak, biji congklak, meja, tempat minum, dan lainnya. Tapi, ada satu kelompok yang tidak memainkan alat musik. Yaitu kelompok Haidar.

"Semuanya silahkan duduk. Bu Nia akan panggil satu persatu untuk tampil di depan!" seru Bu Nia.
Semua murid 6A langsung duduk di kursi masing-masing.
"Baiklah, sekarang kita sambut kelompok Adi! Silahkan!" sambut Bu Nia.
Kelompok Adi pun segera maju dan menyanyikan lagu "Manuk Dadali".

Istirahat, latihan ujian praktek Bahasa Inggris.
"Kan akhwat dan ikhwan 6A ada ganjil, jadi, Syauqi mencari sukarela yang mau membantu. Begitu juga dengan Zaenab," kata Bu Eha.

6A langsung memulai percakapan bahasa Inggris mereka. Ada yang menjadi teacher, ada yang menjadi student. Seandainya kalai ada di situ, kalian akan melihat betapa 6A itu seru dan rame.

Kamis, 19 Mei 2011

Semangat Setelah UN


Rabu, 18 Mei 2011

Sudah lama nggak jumpa ya? Nah, sekarang 6A Semangat sudah hadir kembali. Maaf ya, selama April 6A tidak membuat posting. Kalian tau kan kalau 6A UN? Dan Alhamdulillah 6A sudah selesai melaksanakan UN.

Usai berbaris dan berdoa, 6A memulai MM.
"Siapa yang mau membantu Bu Nia menulis agenda?" tanya Bu Nia.
"Aku!" seru Sahira. "Nggak jadi deh."
"Siapa nih yang mau?" tawar Bu Nia.
"Yang tinggi aja," cibir seseorang.
"Ish!" Hantika kesal.
"Ayo dong, siapa nih yang mau? Tapi tulisannya jangan kecil-kecil," ujar Bu Nia lagi.
"Aku deh!" kata Sahira.
"Jangan kecil-kecil loh," pesan Rizka.

Bu Nia menyebutkan agenda kali ini. T2Q, sosialisasi ujian praktek, istirahat, latihan ujian praktek PAI, dan pulang.

"Nanti, pulangnya setengah dua belas," kata Bu Nia.
"Yah, aku udah bawa bekal," gerutu beberapa orang.
"Aku udah bawa mukena Bu," ujar Rizka.
"Untung aku nggak bawa mukena," kata Sahira.
"Aku juga dong!" seru Salsa.

Setelah MM, T2Q dimulai. T2Q kali ini agak berbeda. Sebab, murid 6A T2Q di kelas. Ada Pak Asep dan Bu Tuti yang mengajari T2Q kali ini.

Setelah berdoa, 6A murajaah surat Adh Dhuha sampai An Naas. Kemudian tanya jawab seputar tajwid.

Sosialisasi ujian prkatek.
Bu Nia membacakan apa saja yang akan diujikan di ujian praktek nanti. Kalian sudah tau kan apa saja yang diujikan? Bisa dilihat disini.

Istirahat, latihan ujian prkatek PAI.
Bu Eha membawa Hania dan Halifah. Mereka berdua adalah anak Bu Eha.
"Hania! Halifah!" sambut 6A.

"Kita latihan dzikir dulu ya," kata Bu Eha.
6A pun mulai berdzikir. Kemudian langsung berdoa tanpa dikomado.

Usai tes, 6A berdoa untuk pulang.


Kamis, 19 Mei 2011

"Bersikap! Sikap berdoa!"
"Tangannya diangkat. Kepala ditundukkan. Berdoa dimulai."

6A tengah berdoa. Selang beberapa menit kemudian, 6A selesai membaca doa.

"Tilawah atau murajaah?" tanya Bu Eha.
"Murajaah!" jawab 6A serempak.

6A memulai murajaah surat Adh Dhuha. Kemudian Bu Eha menulis agenda hari ini.

Setelah kertas dibagikan, 6A mulai menulis pidato untuk ujian prkatek nanti. Temanya hampir sama seperti membuat pidato waktu KBM dulu. Tentang perpisahan.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!"
"Kepada kepala Dinas Pendidikan kecamatan Kemang Bogor yang saya hormati."
6A sedang berlatuh menghafalkan teks pidato. Sebab, saat membacakan pidato nanti tidak boleh mambawa catatan.

"Oh ya. Silahkan ke UKS ya yang namanay dipanggil untuk data kelulusan," ujar Bu Eha.
"Adi, Alya, Amirul, Ariq, Kakang!" panggil Bu Eha.
"Yah, aku sendiri yang akhwat," kata Alya.

T2Q sama seperti kemarin. Hanya saja agendanya ditukar. Tanya jawab tajwid, baru murajaah.

Pak Asep memberi pertanyaan kepada kelompok Salsa dan Rizki. Sementara Bu Tuti kelompok Hantika dan Zaenab.

Usai diberi pertanyaan,
"Wah, sepertinya kelompok ini kompak ya?" kata Pak Asep sambil menunjuk kelompok Hantika. "Kalau begitu, boleh pilih haidahnya yang mana."
"Woi, yang mana?" tanya Rizka.
"Terserah."
"Yang ini aja!" kata seseorang sambil menarik pensil 2B.
"Yah, kenapa nggak ngambil yang warna-warni?" tanya Hantika.
"Dibagi delapan aja," usul Sahira.
Mereka mulai memotong pensil tersebut menjadi delapan. Hasilnya? Kecil sekali.

Istirahat, latihan pidato.
"Tadi siapa aja yang belum dipanggil?" tanya Bu Nia.
"Sampai Hana Bu," jawab Karima.
"Hantika sudah?" tanya Bu Nia.
"Tinggi badannya belum Bu," jawab Hantika.
"Yasudah, Hantika, Hudiya. Syafiq sudah selesai pidatonya?" tanya Bu Nia.
"Udah." jawab Syafiq.
"Oci, Haidar, Rizal sudah pidatonya?" tanya Bu Nia lagi. Mereka menggeleng.
"Naura, Karima. Kiki sudah?" tanya Bu Nia lagi. Kiki menggeleng.
"Rizka, Rizki." panggil Bu Nia.
"Yah, aku sendiri dong?" tanya Rizki.
"Ada Syafiq!"
"Oh, yasudah."

Empat puluh lima menut kemudian,
"Kita tidak sempat latihan karena banyak yang belum selesai. Sekarang Bu Nia panggil ya satu orang," kata Bu Nia. "Kiki!"
"..."
"Assalamu'alaikum," salam Kiki yang baru datang.
"Weees!" sambut 6A diikuti tepuk tangan. Kiki heran.
"Kiki, silahkan bacakan pidato," ujar Bu Nia.
Sepertinya Kiki enggan membaca pidato. Ia pun mondar-mandir kesana-kesini.
"Jadi begini, yang namanya dipanggil harus membacakan pidato," kata Bu Nia. "Ganti deh."
Bu Nia mengambil selembar kertas pidato. Kemudian Bu Nia memanggil seseorang, "Kiki!"
"Weees!"
Kiki pun membacakan pidato.

Beberapa orang sudah membacakan pidatonya. Namun, masih banyak yang belum. Ini dikarenakan waktu yang tak mencukupi. 6A pun pulang.

Rabu, 11 Mei 2011

Agenda

Ujian Sekolah :
  • 18 April 2011 (PAI dan PKn)
  • 19 April 2011 (IPS dan Bahasa Sunda)
  • 20 April 2011 (Bahasa Indonesia dan Matematika)
  • 21 April 2011 (IPA dan Bahasa Inggris)

PLK Doa Bersama Jelang UN:
  • 5 Mei 2011

Ujian Nasional :
  • 10 Mei 2011 (Bahasa Indonesia)
  • 11 Mei 2011 (Matematika)
  • 12 Mei 2011 (IPA)

Latihan Ujian Praktek:
  • 18-20 Mei 2011

Ujian Praktek :
  • 23 Mei 2011 (Bahasa Indonesia: Pidato)
  • 24 Mei 2011 (PJK: Lari, loncat tinggi, senam)
  • 25 Mei 2011 (PAI: Wudhu, shalat, dzikir dan doa)
  • 26 Mei 2011 (IPA: Mencangkok, elektromagnetik, listrik)
  • 27 Mei 2011 (SBK dan Bahasa Sunda: Gerak dan lagu (Manuk Dadali) Bahasa Inggris: Percakapan)

Semoga bermanfaat :)

Senin, 28 Maret 2011

Menuju Ujian Sekolah


Hari ini tidak ada upacara. 6A segera berbaris. Tapi ikhwan lebih dahulu berbaris daripada akhwat. Kemudian 6A masuk ke dalam kelas. Membaca do'a dan MM.
"Ayo semuanya baris!" kata Bu Nia.
Beberapa murid 6A yang mendengar langsung berbaris. Tapi masih ada yang berisik.
"Nah, kalau Bu Nia bilang bersatu, kalian berkumpul. Kalau Bu Nia bilang bercerai, kalian berpisah." kata Bu Nia dengan suara mengecil.
"6A!" kata Bu Nia tegas. Seketika itu juga 6A terdiam.
"Ikhwan, coba katakan apa yang tadi Bu Nia katakan." pinta Bu Nia. Ikhwan yang ditunjuk hanya terdiam.
"Saniyyah! Coba ulangi kata-kata Bu Nia." pinta Bu Nia.
Saniyyah yang ada di ujung hanya mengangguk. Kemudian berkata dengan lancarnya, "Kalau Bu Nia bilang bersatu, semuanya berkumpul. Kalau Bu Nia bilang bercerai, semuanya berpisah."
"Semuanya silahkan duduk!" ujar Bu Nia.
6A duduk. Hanya diam. Tak ada suara. Kemudian Bu Nia menasihati panjang lebar kepada 6A kalau ada yang sedang berbicara mohon untuk dihargai.

Setelah suasan kembali seperti semula, Bu Nia memulai topik baru.
"Otak kita dibagi menjadi beberapa. Yang ini namanya lymbic." terang Bu Nia.
6A mengangguk faham.
"Otak lymbic itu..." dan seterusnya.

Sudah satu jam berlalu. Saatnya bimbel Matematika (reguler) dimulai. Bu Nia membagi 6A menjadi lima kelompok (akhwat) dan empat kelompok (ikhwan). Bu Nia membagi 6A menjadi beberapa kelompok untuk diskusi bersama bila ada tugas untuk dikerjakan. Biasanya satu kelompok beranggotakan tiga-empat orang.

Bahasa Indonesia.
"Eh, kita sudah janji supaya tidak berisik lagi!" seseorang mengingatkan.
"DIAM!" teriak akhwat. Ikhwan tak menghiraukannya.
"Tepuk diam!" kata akhwat akhirnya.
"Prok prok prok. Sssttt... Prok prok prok. Sssttt... Prok prok prok. Diam!"

Setelah situasi aman terkendali, Bu Eha memulai Bahasa Indonesia.
"Kita koreksi ya halaman 99." kata Bu Eha.
"Iya."
Bu Eha dan 6A pun asik mengoreksi soal-soal tersebut.

Sudah selesai mengoreksi, Bu Eha meminta 6A untuk mengerjakan halaman 104. Hanya nomor 1 sampai 30 (hanya?).

Istirahat, Bahasa Inggris, istirahat, T2Q, dan PAI.




Catatan: Maaf ya hanya sedikit postingnya. 6A, 6B, 6C, dan 6D akan mengikuti ujian sekolah sebentar lagi. Doakan ya!

Jumat, 25 Maret 2011

Together To Share


6A membaca doa lebih semangat dari biasanya. Kenapa ya? Mungkin karena hari ini ada acara khusus 6A yaitu "Together To Share".
Mula-mula, Bu Nia mengadakan tes 3 menit. Hampir seluruh murid 6A terjebak loh! Wah,wah... Setelah itu, Together To Share dimulai.


"Sekarang siap-siap untuk moving ya!." seru Bu Nia.
"Apa?" tanya Zaenab.
"Moving." jawab yang lain.
"Apaan?" Zaenab masih bingung.
"MOVING!" yang lain menjawab lebih keras. Bu Nia menengok ke arah sumber suara. Zaenab dan yang lainnya hanya tersenyum.

6A menyingkirkan meja dan kursi ke pinggir. Di tengah-tengah 6A sudah kosong. Murid 6A melingkar.
"Sekarang, kalian isi nama di titik-titik ini ya." kata Bu Nia.
6A mulai menulis nama masing-masing.
"Sudah? Sekarang kita akan menukar kertas ini searah jarum jam ke teman kita. Teman kita akan menulis sikap kita. Pilih campur atau nggak?" tawar Bu Nia.
"Campur!"
"Nggak campur!"
"Tapi kalau campur, harus terima ya." ujar Bu Nia.
"Iya!"
"Saya pilih campur aja deh. Es campur kan enak." kata Kakang.
"Hahaha."
"Campur saja ya. Kalau lagu yang Bu Nia putarkan berhenti, silahkan tukar." jelas Bu Nia.
Lagu mulai diputar. Kemudian berhenti.
"Bla bla bla..." 6A masih asik mengobrol.
"Eh, sudah berhenti!" seru Bu Nia.
"Woy, pindah woy!"

Terus, terus, hingga akhirnya kertas mereka sendiri ada di tangan mereka. Mereka mulai membacanya. Ada kata-kata yang asing bagi beberapa murid 6A.
"Ini apaan Bu?" tanya akhwat.
"Ngeek apa coba?" tanya Rizka.
"Ikhwan, ini apa?" tanya Bu Nia.
"Ya itu." jawab ikhwan.
"Terus ngeek apa?" tanya akhwat.
"Mungkin bahasa lain dari cantik." jawab Bu Nia.
Akhwat tersenyum.

Sekarng, saatnya makan-makan!
"Silahkan diambil ya!" kata Bu Nia setelah menata makanan di atas meja.
"Untuk makanan yang dari Nisa satu berlima ya. Karena hanya ada delapan." kata Bu Nia.
"Tujuh Bu." ralat Nadira.
"Eh, iya. Tujuh." kata Bu Nia.
6A mulai memakan makanan ya ada. Jam istirahat mereka jadi tiga kali deh!

"Semuanya menghadap Bu Nia duduknya ya!" ujar Bu Nia.
6A duduk menghadap Bu Nia. Kemudian Bu Nia berecerita. Setelah itu, ada info MABIT.

Sayang sekali. Waktu sudah habis. Waktu Together To Share sudah habis. 6A pun berjalan menuruni tangga menuju lapangan untuk olahraga.
"Pak, hari ini materinya apa?" tanya seseorang.
"Jelajah hutan atau senam." jawab Pak Yuhdi.
"Jelajah aja Pak!"
"Yasudah."

"Ayo berbaris." perintah Pak Yuhdi.
6A berbaris. Kemudian mulai berjalan. Barisan yang semangat itu mulai tak beraturan.

Di tengah jalan,
"Mau ke jalan raya atau hutan?" tanya Pak Yuhdi.
"Hutan!" jawab 6A serempak.

6A sedang menyusuri hutan. Mereka mulai menyapa orang-orang yang berada disekitar perkampung itu. Akhirnya, sampai juga di hutan. Mereka mulai menatapakkan kaki diatas tanah yang licin. Andai kamu disana, kamu akan melihat kekompakan 6A.

Sudah sampai di kampus UQ. Ikhwan langsung bermain bola. Akhwat duduk dibawah pohon. Ada juga yang ke atas untuk ganti baju.

Di kelas,
"Nyalain lagu yuk!" ajak Salsa. Yang lain menyetujui. Salsa mulai mencari lagu yang bagus di notebook Bu Nia.
"Satu satu daun daun... Berguguran tinggalkan tangkainya..."
Akhwat menari-nari layaknya artis yang akan tampil di depan panggung megah.

Istirahat.
Akhwat 6A masih larut dalam tarian mereka. Ikhwan memperhatikan akhwat yang menari. Begitu juga dengan Bu Nia. Orang-orang yang melewati kelas 6A juga memperhatikannya.
"Eh, diliatin!" seru Sahira.
"Udah, nggak apa-apa. Cuek aja." kata Alya.

Setelah waktu istirahat hampir habis, 6A berdiskusi. Ada yang mengusulkan kalau hari ini belajarnya di bawah. Ada juga yang ingin di atas.
"Siapa yang setuju di bawah?" tanya Pipit.
"Aku!" seru Haidar.
"Aku juga." sambung yang lain.
"Nggak jadi deh." kata Haidar.
"Iihh!"

Bimbel Bahasa Indonesia (reguler). Ada yang duduk di bawah. Ada juga yang di atas.

Keputrian dan shalat Jumat, istirahat, bimbel Bahasa Inggris (reguler), dan IPA.

Senin, 21 Maret 2011

21 Maret 2011 - 24 Maret 2011 (UTS)

Senin: UTS Matematika dan UTS Bahasa Indonesia
Selasa: UTS IPA dan UTS PAI
Rabu: UTS IPS dan UTS Bahasa Sunda
Kamis: UTS PKn dan UTS Bahasa Inggris

Sabtu, 19 Maret 2011

Olahraga


Matematika dimulai. Bu Nia meriview materi perbandingan dan pecahan. Ya, 6A akan ulangan.

6A mulai mengerjakan soal. Setiap kelompok mengambil ulangan masing-masing.
"Bu Nia, saya cuma ngerjain segini aja ulangannya?" tanya Sahira. Sahira hanya mendapat dua lembar soal yang sama.
"Wah curang!" kata Rizal.
"Oh iya. Maaf maaf." kata Bu Nia.

Raut wajah mereka seketika menjadi serius. 6A menatapnya dan segera mengerjakannya. Ikhwan berisik. Akhwat tak menghiraukannya.

PJK.
"Hari ini materinya meroda tiga kali, rol depan, rol belakang." kata Pak Yuhdi.
"Yah."
"Perasaan itu itu mulu Pak." gerutu Rizka.
"Berarti Rizka udah jago dong?" tanya Pak Yuhdi. Rizka hanya manggut-manggut.

Adi memulainya.
Prok prok prok
Roda yang bagus. Rol depan mau pun belakang juga sangat bagus.
"Hebat!" puji akhwat.

Semua berjalan dengan baik. Akhwat dan ikhwan sudah selesai melakukan materi.

Ikhwan mengambil bola dan terlarut dalam permainan yang seru. Sementara akhwat ada yang menonton bola, tidur-tiduran diatas matras, dan bermain. Tiba-tiba...
DUG!
Bola mendarat tepat diatas kepala Naura.
"Nggak apa-apa?" akhwat mendatangi Naura. Naura terdiam.
"Eh, minta maaf dong!" seru Karima.
"Itu Rijal," kata Syauqi menunjuk Rizal.
"Maaf." kata Rizal.
"Maaf ya." tambah Fauzan yang merasa bersalah juga. Entah kenapa.

Ikhwan kembali asyik dengan bola mereka. Satu persatu gol bermunculan. Pak Yuhdi dan Rizki ikut bermain. Pak Yuhdi masuk ke tim Haidar dan Rizki masuk ke tim Amirul.

"Pak Yuhdi! Pak Yuhdi!" dukung akhwat 6A.
"Ayo Pak!" kata Alya.
"Gol!" akhwat bertos ria.
"Hore!!!"
Kemudian Pak Yuhdi melakukan gaya Irfan Bachdim. Akhwat nyengir.

Ikhwan 3D datang. Permainan dimulai. Ikhwan 6A VS Ikhwan 3D.
PRIT!
Ikhwan bersorak. Akhwat mendukung.

"Curang! Pak Yuhdi bantuin 3D!" protes suporter. Pak Yuhdi melanjutkan permainannya.
Ikhwan terus berjuang demi 6A (emangnya perlombaan?). 6A berhasil membawa kemenangan.

Di kelas,
"Eh, udah minta maaf belum?" tanya Pipit.
"Eh, maaf." kata Rizal.
"Yang ikhlas song!" ujar Salma.
"Iya. Maaf." Rizal meminta maaf lagi.
"Iya iya." jawab Naura.

Bimbel Bahasa Sunda (reguler).
Seharusnya bimbel Bahasa Indonesia (reguler), namun karena belum ada persiapan untuk UTS Bahasa Sunda, Pak Yuhdi meminta izin kepada Bu Eha untuk mengganti jadual bimbel Bahasa Indonesia (reguler) dengan bimbel Bahasa Sunda (reguler).

"Olahraga lagi Pak?" tanya Amirul.
"Amirul mau olahraga lagi?" tawar Pak Yuhdi.
"Nggak Pak." jawab Amirul.

Pak Yuhdi menceritakan cerita yang berjudul "Sakadang Kuya jeung Sakadang Monyet" (artinya seekor kura-kura dan seekor monyet).

6A memulai tanya jawab bersama Pak Yuhdi. Yang berhasil menjawab dapat hadiah berupa kisi-kisi UTS Bahasa Sunda.

Keputria dan shalat Jumat, istirahat, bimbel IPS (reguler), IPA, shalat Ashar dan pulang.

Kamis, 17 Maret 2011

Menonton Film


Mentari pagi menyambut 6A. Mereka baris dengan semangat. Kembali berdesak-desakan. Yah, kalau tidak begitu namanya bukan 6A.

Bu Eha belum datang. 6A belajar.
"Ekspor ialah..."
"Impor ialah..."
Dan seterusnya. Bu Eha datang. 6A masih belajar hingga pukul delapan tepat.
"Di tutup bukunya! Kita akan ulangan." kata Bu Eha akhirnya.

"Ibu! Ini nggak ada jawabannya!" kata 6A.
"Kalian buat jawaban sendiri saja." ujar Bu Eha.

Saatnya T2Q. Kemudian istirahat. Dilanjutkan dengan PAI.
"Hore! Nonton!" sorak akhwat.
"Pak, ini nggak keliatan. Kecil layarnya." kata Nadira.
"Iya..." kata Pak Musyafa.

"Yah... bosen Pak. Ada yang seru nggak," kata Sahira.
"Ini sejarahnya." sahut Pak Musyafa.
"Layarnya gelap sih." tambah yang lain.
"Ini kan lagi malam ceritanya." jawab Pak Musyafa lagi.
"Bukan. Papan tulisnya nggak bersih."

Lama-lama banyak yang bosan. Ada yang membaca buku, tidur-tiduran sambil bernyanyi, mengobrol, bahkan ada yang hampir tidur. Namun sepertinya ikhwan sudah terlarut dalam film itu.

"Itu Bilal." kata Pak Musyafa.
Spontan 6A langsung berkonsentrasi kepada film yang diputarkan Pak Musyafa.
"Kasihan ya Bilal." gumam seseorang.

6A masih terus berkonsentrasi hingga kaum Muhajirin hijrah. 6A begitu menikmati film. Tetapi waktu PAI telah habis. Ikhwan bergegas ke Masjid dan akhwat berwudhu. Hari ini tidak ada PKn.

Istirahat. Banyak yang tidak makan. Ada yang malas, ada yang memang tidak bawa makanan, ada juga yang ke perpustakaan. Mungin masih kenyang.

Matematika dimulai. Bu Nia memulai dengan soal skala yang mudah. Tidak begitu sulit dan mudah difahami. Tinggal dikalikan saja.

"Buka halaman 96. Kalau tidak salah ya." kata Bu Nia. Serempak 6A mengambil bukunya dan membuka halaman 96.
"Bukan Bu. Ini mah beda lagi." ucap Haidar.
"Halaman 90!" seru Fauzan.
"Oh ya. Halaman 90. Nah, jawabannya berapa?" tanya Bu Nia.
6A menghitungnya kemudian menjawab dengan kompak.

Bahasa Indonesia.
Bu Eha masih berkonsentrasi mengoreksi hasil ulangan tadi. Beberapa anak memanggilnya. Kemudian Bu Eha melangkah menuju kelas.

Langsung saja Bu Eha memberi tugas. Halaman 99-103. Untuk pilihan ganda, Bu Eha meminta 6A mengerjakan dari nomor 1-20. Sedangkan isian hanya nomor 2, 7, dan 10. Kalau 6A harus mengerjakan semuanya, pasti waktunya tidak cukup.

Ikhwan menatap ke arah lapangan. Mereka menyimak dengan seksama permainan bola kelas 6D. Sementara akhwat ada yang di luar dan ada yang di dalam (ikhwan juga sih).

"Eh, boleh ke Masjid." kata Rizal.
Semua yang mendengar memasuki kelas dan mengangkat bangku mereka dan bergegas ke Masjid.

Rabu, 16 Maret 2011

Buku Bimbel US


MM, T2Q, bimbel IPA (reguler).
"Sekarang sudah try out berapa?" tanya Pak Fauzi dsambil membuka buku Detik Detik UASBN.
"Prediksi satu." jawab 6A.
"Kan belum dibahas." kata Pak Fauzi.
"Iya. Makanya, sekarang ngerjain prediksi satu." jawab Rizka.

6A mengerjakan prediksi satu. Kemudian membahasnya. Setelah itu istirahat.
Rizki agak kesal akan perlakuan beberapa teman-temannya. Ia terus dijahili. Rizki tak terima. Dalam lubuk hatinya, ia sangat terpukul. Namun, ia kembali semangat lagi dan melupakan pertengkaran itu.

Bahasa Indonesia.
Bu Eha membagikan kertas yang bertulis naskah drama. 6A harus menulis tokoh dan wataknya, latar waktu dan tempat, ringkasan, dan lainnya.

Istirahat, Matematika.
Rizki dan Haidar dieksekusi. Haidar akan pindah tempat duduk menjadi di sebelah Amirul. Setelah itu, materi tentang perbandingan dimulai.

Bahasa Sunda.
Banyak yang lupa untuk membawa buku bimbel US. Yang tidak bawa harus skot jump 30 kali untuk akhwat dan 40 kali untuk ikhwan. Kemudian pelajaran dimulai.

Shalat Ashar dan pulang.