
Rabu, 18 Mei 2011
Sudah lama nggak jumpa ya? Nah, sekarang 6A Semangat sudah hadir kembali. Maaf ya, selama April 6A tidak membuat posting. Kalian tau kan kalau 6A UN? Dan Alhamdulillah 6A sudah selesai melaksanakan UN.
Usai berbaris dan berdoa, 6A memulai MM.
"Siapa yang mau membantu Bu Nia menulis agenda?" tanya Bu Nia.
"Aku!" seru Sahira. "Nggak jadi deh."
"Siapa nih yang mau?" tawar Bu Nia.
"Yang tinggi aja," cibir seseorang.
"Ish!" Hantika kesal.
"Ayo dong, siapa nih yang mau? Tapi tulisannya jangan kecil-kecil," ujar Bu Nia lagi.
"Aku deh!" kata Sahira.
"Jangan kecil-kecil loh," pesan Rizka.
Bu Nia menyebutkan agenda kali ini. T2Q, sosialisasi ujian praktek, istirahat, latihan ujian praktek PAI, dan pulang.
"Nanti, pulangnya setengah dua belas," kata Bu Nia.
"Yah, aku udah bawa bekal," gerutu beberapa orang.
"Aku udah bawa mukena Bu," ujar Rizka.
"Untung aku nggak bawa mukena," kata Sahira.
"Aku juga dong!" seru Salsa.
Setelah MM, T2Q dimulai. T2Q kali ini agak berbeda. Sebab, murid 6A T2Q di kelas. Ada Pak Asep dan Bu Tuti yang mengajari T2Q kali ini.
Setelah berdoa, 6A murajaah surat Adh Dhuha sampai An Naas. Kemudian tanya jawab seputar tajwid.
Sosialisasi ujian prkatek.
Bu Nia membacakan apa saja yang akan diujikan di ujian praktek nanti. Kalian sudah tau kan apa saja yang diujikan? Bisa dilihat disini.
Istirahat, latihan ujian prkatek PAI.
Bu Eha membawa Hania dan Halifah. Mereka berdua adalah anak Bu Eha.
"Hania! Halifah!" sambut 6A.
"Kita latihan dzikir dulu ya," kata Bu Eha.
6A pun mulai berdzikir. Kemudian langsung berdoa tanpa dikomado.
Usai tes, 6A berdoa untuk pulang.
Kamis, 19 Mei 2011
"Bersikap! Sikap berdoa!"
"Tangannya diangkat. Kepala ditundukkan. Berdoa dimulai."
6A tengah berdoa. Selang beberapa menit kemudian, 6A selesai membaca doa.
"Tilawah atau murajaah?" tanya Bu Eha.
"Murajaah!" jawab 6A serempak.
6A memulai murajaah surat Adh Dhuha. Kemudian Bu Eha menulis agenda hari ini.
Setelah kertas dibagikan, 6A mulai menulis pidato untuk ujian prkatek nanti. Temanya hampir sama seperti membuat pidato waktu KBM dulu. Tentang perpisahan.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!"
"Kepada kepala Dinas Pendidikan kecamatan Kemang Bogor yang saya hormati."
6A sedang berlatuh menghafalkan teks pidato. Sebab, saat membacakan pidato nanti tidak boleh mambawa catatan.
"Oh ya. Silahkan ke UKS ya yang namanay dipanggil untuk data kelulusan," ujar Bu Eha.
"Adi, Alya, Amirul, Ariq, Kakang!" panggil Bu Eha.
"Yah, aku sendiri yang akhwat," kata Alya.
T2Q sama seperti kemarin. Hanya saja agendanya ditukar. Tanya jawab tajwid, baru murajaah.
Pak Asep memberi pertanyaan kepada kelompok Salsa dan Rizki. Sementara Bu Tuti kelompok Hantika dan Zaenab.
Usai diberi pertanyaan,
"Wah, sepertinya kelompok ini kompak ya?" kata Pak Asep sambil menunjuk kelompok Hantika. "Kalau begitu, boleh pilih haidahnya yang mana."
"Woi, yang mana?" tanya Rizka.
"Terserah."
"Yang ini aja!" kata seseorang sambil menarik pensil 2B.
"Yah, kenapa nggak ngambil yang warna-warni?" tanya Hantika.
"Dibagi delapan aja," usul Sahira.
Mereka mulai memotong pensil tersebut menjadi delapan. Hasilnya? Kecil sekali.
Istirahat, latihan pidato.
"Tadi siapa aja yang belum dipanggil?" tanya Bu Nia.
"Sampai Hana Bu," jawab Karima.
"Hantika sudah?" tanya Bu Nia.
"Tinggi badannya belum Bu," jawab Hantika.
"Yasudah, Hantika, Hudiya. Syafiq sudah selesai pidatonya?" tanya Bu Nia.
"Udah." jawab Syafiq.
"Oci, Haidar, Rizal sudah pidatonya?" tanya Bu Nia lagi. Mereka menggeleng.
"Naura, Karima. Kiki sudah?" tanya Bu Nia lagi. Kiki menggeleng.
"Rizka, Rizki." panggil Bu Nia.
"Yah, aku sendiri dong?" tanya Rizki.
"Ada Syafiq!"
"Oh, yasudah."
Empat puluh lima menut kemudian,
"Kita tidak sempat latihan karena banyak yang belum selesai. Sekarang Bu Nia panggil ya satu orang," kata Bu Nia. "Kiki!"
"..."
"Assalamu'alaikum," salam Kiki yang baru datang.
"Weees!" sambut 6A diikuti tepuk tangan. Kiki heran.
"Kiki, silahkan bacakan pidato," ujar Bu Nia.
Sepertinya Kiki enggan membaca pidato. Ia pun mondar-mandir kesana-kesini.
"Jadi begini, yang namanya dipanggil harus membacakan pidato," kata Bu Nia. "Ganti deh."
Bu Nia mengambil selembar kertas pidato. Kemudian Bu Nia memanggil seseorang, "Kiki!"
"Weees!"
Kiki pun membacakan pidato.
Beberapa orang sudah membacakan pidatonya. Namun, masih banyak yang belum. Ini dikarenakan waktu yang tak mencukupi. 6A pun pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar