
Di aula SDIT, semua murid level 6 shaf seperti kemarin. Setelah itu latihan dimulai.
Pertama-tama, level 6 menyanyikan lagu Hymne Guru. Setelah itu Muslim Sejati.
"Dilihat ya gerakan lagu Muslim Sejati," perintah Bu Ola.
Level 6 pun menyaksikan dengan seksama. Bu Ola tampak lincah sekali dengan gerakannya.
"Sekarang berdiri ya. Kita coba," ujar Bu Ola.
Level 6 berdiri. Kemudian mengikuti gerakan Bu Ola.
"Kanan, kanan, kanan," kata Bu Ola.
Level 6 bernyanyi sambil bergerak. Awalnya agak berantakan. Ini karena saat gerakan saat 'untuk orang-orang terkasih' tidak mua. Mereka harus melebarkan tangan mereka ke depan, kemudian dimiringkan.
"Ih, jangan dinaikin tangannya," pinta Sahira.
"Sempit nih," jawab Nadira.
Akhirnya, Bu Ola meminta supaya membuat jarak. Setelah itu, level 6 kembali latihan. Kemudian Bu Ola mengatakan bahwa latihan hari ini sudah cukup.
"Sekarang, silahkan latihan untuk audisi. Jam 10 kumpul di sini lagi. Tadi Pak Yuhdi lihat baru 6A saja yang latihan," kata Pak Yuhdi.
"Pak, kalau sampai jam sepuluh cuma lima belas menit doang dong latihannya?" tanya Salsa.
"Iya," jawab Pak Yuhdi.
6A pun bersegera menuju kelas dan memulai latihan.
"Yang bener ya latihannya. Kita hanya punya waktu lima belas menit!" kata Bu Nia.
"Iya!"
"Sekarang ikhwan dulu. Akhwat pikirkan gerakannya," perintah Bu Nia.
Lima belas menit berlalu. 6A segera menuju ke aula. Di sana hanya ada 6B dan 6D. Dimana 6C? Entahlah.
"Ayo, perwakilan mengambil kocokan!" seru Bu Lia.
Rizki maju sebagai perwakilan 6A. Setelah mengambil kocokan, Rizki mengatakan kabar yang sangat mengagetkan untuk 6A.
"Kita nomor satu!" serunya.
"Yah, Rizki mah!" yang lain menyalahkan.
"Ayo 6A, silahkan maju ke depan," kata Bu Lia.
6A pun maju.
"Sebelumnya, 6A mau menampilkan apa nih?" tanya Bu Lia.
"Nyanyi!" jawab 6A.
"Ok, silahkan mulai," kata Bu Lia.
6A tampil seadanya. Dan jujur saja, tampilan 6A sangatlah berantakan. Untuk lagu Manuk Dadali, banyak orang yang berbisik-bisik. Entahlah, itu komentar jelek atau bukan. Tapi, kalau lagu Seroja yang dibawakan akhwat, mendapat respon baik dar sebagian orang.
"Ih, aku malu banget," kata Alya.
"Sama. Deg-degan," tambah Salsa.
"Takut gak ke pilih nih," ujar Pipit cemas.
"Sekarang giliran 6D!" kata Bu Lia.
6D sedikit gugup.
"6D sudah siap?" tanya Bu Lia.
"Belum Bu," jawab 6D.
"Kenapa? Tadi Bu Lia lihat loh sudah pada latihan. Sudah bagus kok," kata Bu Lia.
"Belum siap Bu!" seru Adil.
"Yasudah, sekarang 6B!" kata Bu Lia.
"Belum siap Bu," kata 6B.
"Belum tau gerakannya," kata Syifa.
"Kalau begitu, 6C!" panggil Bu Lia.
6C pun berjalan keluar. Kemudian membuat shaf.
"Konsepnya seperti Islam Itu Indah. Nanti ada ustad cerianya, yaitu Aris. Nanti Aris bilang ada yang mau lewat. Terus akan ada yang lewat sambil membawa karton bertulis iklan. Tapi, mohon maaf, Aris kan dipanggil untuk puisi. Kenapa 6C memilih Aris? Karena karakternya sangat cocok untuk Aris," kata Pak Yuhdi panjang lebar.
6A sedikit keget. Berarti, hanya 6A saja yang tampil. 6A kecewa sekali. Namun Bu Nia menghibur 6A.
"Hebat loh, 6A yang tampil doang," ujar beliau.
Bu Nia pun sampai mengirim pesan ke grup 6A di Facebook seperti ini:
salut untuk 6A!!!
"Pengumuman ya. Audisinya diundur menjadi hari Jumat. Besok sebenarnya libur. Tapi, kalau kalian ada kesepakatan untuk latihan di sekolah, itu dibolehkan. Tapi, tidak boleh mengganggu adik-adik kelas kalian yang sedang ujian," jelas Bu Ika.
"Iya."
"Sekarang baca doa dulu ya sebelum pulang," kata Bu Ika.
Level 6 membaca doa. Kemudian 6A menuju markas besar (kelas 6A) untuk berdisikusi untuk menentukan jadwal latihan. Setelah itu pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar