Selasa, 08 Februari 2011

Rizki Yang Nekat

6A usdah berbaris. Saatnya berdo'a. Dilanjutkan MM.
"Jika Bu Nia bilang suatu kata, kalian tulis apa yang pertama kali kalian pikirkan. Contoh, Bu Nia bilang 6A. Kalian tulis semangat. Yang ada dipikiran kalian ya. Bukan berfikir dulu." terang Bu Nia.
"Oh..." 6A mengangguk faham.
"Oke. Indonesia." kata Bu Nia.

Setelah selesai, beberapa hasil tulisan 6A dibacakan.

T2Q dan Matematika.
"Kita quiz ya. Nanti oper soalnya." kata Bu Nia.
"Iya."
"Silahkan perwakilan kelompok maju ke depan untuk mengambil soal." lanjut Bu Nia.

"Mulai!" seru Bu Nia.
"Emmm... Ini berapa ya?"
"Gimana sih caranya?"

Beberapa menit kemudian,
Prok prok prok. Bu Nia bertepuk tangan tanda waktu mengerjakan soal habis.
6A segera mengoper-ngoper soal. Total soal ada 7.


Istirahat, IPS.
"Riview!"
"Riview!"
"Riview!"
"Bu Anis tulis kisi-kisinya, kalian baca dulu. Baru kita riview bersama-sama." Bu Anis menenangkan.

"Nanati 6A Mentoringnya di kelas ya. Sama Pak Wartono." kat Bu Anis.
"Yah..."

Setelah riview, 6A mengerjakan soal ulangannya.

Istirahat, Mentoring, IPA.
"Ulangan ya." kata Pak Fauzi.
"Hah?"
"Kan pekan depan Pak." kata Rizka.
"Minggu depan Pak." tambah Salsa.
"Iya tuh." yang lain mengiyakan.

"Zam zam kuli kuli." beberapa murid 6A menyanyikan lagu yang ditulis Pak Fauzi.
"Kan kulinya cuma satu kali!" seseorang mengingatkan.
"Eh iya."

"Zam zam kuli." kata Salsa.
"Nggak enak banget ya?" komentar Sahira.

"Kita nyanyi ya. Kaya gini. Zam zam kuli kuli kuli kuli kuli kuli. Zam zam kul. Zam zam kul. Zam zam kuli kuli kuli kuli kuli kuli. Zam zam kul. Zam zam kul. Arasyi... Arasyisi..." Pak Fauzi mencontohkan.
Akhirnya murid 6A mengikutinya. Mereka bernyanyi ria.

"Ada syaratnya kalau nggak mau ulangan." kata Pak Fauzi. "Harus ada seseorang yang berani."
Rizki langsung maju ke depan menghampiri Pak Fauzi.
"Apa?" tanya Rizki.
"Apa?" tanya Pak Fauzi.
"Ya ada apa?" tanya Rizki lagi.
"Nanti baca apa saja yanga ada di lampu, bagaimna pun caranya." kata Pak Fauzi.
"Bohlam kaca, gas..." omongan Rizki terputus.
"Eits." kata Haidar dan Oci.
"Yang itu." tnjuk Pak Fauzi.

Akhirnya, Rizki naik ke meja yang di atasnya ada kursinya. Ikhwan langsung menahan kursi tersebut agar Rizki tidak jatuh. Kalau Rizki jatuh, maungkin akan menelan korban lebih banyak.

Rizki mulia menyebutkan apa saja tulisan yang ada di lampu tersebut. Sementara Rizal menuliskan tulisan tersebut di papan tulis.

Beberapa menit kemudian, Rizki turun. Setelah itu, mulailah materi hemat energi.

Shalat Ashar dan pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar