Senin, 21 Februari 2011

Perkumpulan Konsentrasi

Pagi yang cerah. Di lapangan, tampak beberapa anak melihat sebuah pesawat yang menerjunkan beberapa orang. Mereka sedang terjun payung. Ada yang bilang kalau itu adalah 'jamur terbang'. Memang mirip sih. Hahaha.

Bel berbunyi. 6A bergegas menuju lapangan berebut barisan. Setelah berbaris, upacara dimulai. Petugas hari itu adalah kelas 5A.

Bimbel Matematika (reguler).
"Ganti tempat duduknya dong Bu!" pinta beberapa anak.
"Hmm... Siapa yang mau besok?" tanya Bu Nia.
"Satu dua tiga... Sepuluh orang." kata Bu Nia.
"Siapa yang mau pas istirahat?" tanya Bu Nia lagi.
"Satu dua tiga... Enam orang. Yasudah, besok saja pas MM." kata Bu Nia akhirnya.
"Hore!" sorak yang memilih hari Selasa saat MM.

Bimbel pun dimulai. 6A mulai mengerjakan soal demi soal. Tak terasa waktu bimbel sudah habis. Bahasa Indonesia pun dimulai setelah Bu Eha masuk.

"Yang belum selesai, silahkan lanjutkan puisinya. Yang sudah, kerjakan LKS." kata Bu Eha seraya menulis di papan tulis.
6A yang sedang ribut-ributnya itu hanya mengiakan.

Istirahat.
"Ish! Hantika!!!" protes Nisa.
"Hahaha." Hantika berlari menghindar supaya mukanya tidak diolesi krim kue. Hari ini, 21 Februari, Nadira ulang tahun yang ke 12.
"Ih, nggak mau!" protes Rizka yang dari tadi dikejar-kejar.
"Hahaha."

Bahasa Inggris.
Bu Sari hanya menggeleng melihat akhwat 6A masih kejar-kejaran. Ikhwan hanya duduk tenang di bangku mereka (walau pun ada yang mengobrol).
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!" Bu Sari memberi salam.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!" jawab 6A serempak.

"Tomorrow, i will have a sport lesson. We will do a sprint race..." dan seterusnya.
Hari itu adalah penilaian membaca. 6A akan dites Bu Sari untuk membaca sebuah wacana bahasa Inggris (tentunya).

Istirahat, T2Q. Seperti biasa, latihan khotmil. PAI.
"Nanti kalian berkumpul sesuai apa yang disebutkan Pak Musyafa. Misalnya, rukun iman, maka kalian berkumpul dengan enam orang." terang Pak Musyafa.
6A mengangguk faham.

"Satu dua... Surat An Nas!" seru Pak Musyafa.
6A rusuh mencari kelompok yang berjumlah enam orang.
"Siapa yang tidak adapat teman?" tanya Pak Musyafa.
Beberapa anak mengancungkan tangan.
"Oke, nanti maju ke depan. Siap. Satu dua..." dan seterusnya. Hingga Pak Musyafa menyebutkan jumlah rakaat shalat lima waktu.
"Sini satu ikhwan!" seru akhwat yang kekurangan satu orang.
"Ahh..." Haidar melangkah tenang menuju akhwat. "Gak jadi deh."
"Yaudah aku aja." kata Fauzan sambil melangkah menuju akhwat 6A.
"Hore!!!" sorak akhwat 6A dan Fauzan senang.
"Ikhwan siap-siap maju." kata Pak Musyafa.
"Dari pada maju, mendingan kesini." kata Fauzan.
"Hahaha."
"Oke, lanjut. Satu, dua... Dua puluh lima Nabi!" seru Pak Musyafa.
Seperti biasa, akhwat berkumpul. Tinggal menunggu ikhwan datang. Akhirnya, sembilan orang ikhwan menghampiri akhwat.
"Hore!!!" sorak akhwat plus sembilan orang ikhwan.

Pak Musyafa meminta Adi, Alya, Amirul, Ariq, Kakang, Farhan, Nisa, Haidar, Oci, Syafiq, Kiki, Rizal, Rizki, Icha, Nadira, Sahira, Saniyyah, Sayaqi, Salsa, Ulil, dan Zaenab untuk maju ke depan. Mereka berduapuluh satu itu harus memperagakan gerakan Sinta Jojo. Namun, karena tak sanggup, Pak Musyafa yang baik hati itu memberi kebebasan untuk 'berjoget'.
"Angkat tangannya. Semuanya siap? Stel musiknya Bang!" seru Nisa.
"Jep ajep ajep ajep!" seru akhwat 6A.
"Hahaha."

Pak Musyafa pun beralih ke materi. Tentang qada dan qadar. Di sela-sela belajar 6A, Pak Musyafa juga memberikan game lainnya.

Shalat Ashar dan pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar