
Ujian T2Q.
Kacau. Banyak yang lempar-lempar potongan kayu kecil. Bu Heni dan Bu Eti berusaha menghentikan. Tapi, Rizal, Kakang, Syauqi, serta ikhwan yang lainnya tak bisa berhanti. Bahkan banyak yang menjadi korban 'tawuran' itu. Ada juga yang rebutan sebatang kayu yang sebenarnya tidak begitu berharga.
"Ini sudah selesai mengerjakannya?" tanya Bu Eti.
"Sudah!"
"Periksa lagi. Jangan berisik," pesan Bu Eti.
Setelah ujian T2Q, 6A langsung menuju ke kamar mandi untuk tes wudhu. Setelah tes wudhu, 6A tes shalat. Kemudian dzikir.
Istirahat, latihan SBK dan Bahasa Sunda.
"Eh, aku ngambil kayunya loh!" seru Sahira.
"Ih, kembaliin. Itu punya aku!" kata Syauqi.
"Eeh, kembaliin," pinta Rizal.
"Hihi... Suaranya kaya cewek," celetuk seseorang.
"Kembaliin!" pinta Syauqi.
"Nggak," jawab Sahira sambil berlalu membawa kayu 'istimewa' itu.
Akhwat melakukan tradisi seperti biasanya. Gladiresik. Namun tidak menggunakan kostum. Hanya perkusinya saja.
Gladiresik kali ini lebih istimewa ketimbang kemarin. Karena, kelompok Hantika dkk ikutan. Sebelumnya kelompok Hantika dkk tidak ikutan. Semua kelompok akhwat bertengkar dengan kelompok Hantika. Tapi, sekarang mereka telah bersatu lagi. Itulah kompaknya 6A :)
Selang beberapa menit kemudian, datang beberapa ikhwan dengan membawa drum. Kemudian Fauzan memainkannya.
"Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang..." Ikhwan bernyanyi diikuti permainan drum oleh Fauzan.
Tiba-tiba, datanglah orang yang pernah memotret 6A Jumat lalu. Beliau memberikan contoh buku kenangan kepada guru-guru level 6. Selain itu, yang hari Jumat belum difoto, akan difoto. Jadi, semua lengkap.
"Ayo, masuk! Saatnya pulang!" perintah Bu Nia.
6A segera memasuki kelas. Kemudian membaca doa. Setelah itu pulang.
1 komentar:
nggak bosen bosen ya latihan manuk dadali terus. haha
Posting Komentar