Pagi itu, beberapa murid 6A sedang membicarakan pertandingan antara Indonesia dan Filipina. Indonesia dapat mengalahkan Filipina dengan skor 1-0. Loh? Malah ngomongin Piala AFF ya? Oke, oke. Kita lanjut cerita tentang 6A lagi ya. Akhirnya jam setengah delapan pun tiba dan...
"Ayo baris!" kata Hantika.
"Langsung ke lapangan saja!" kata Bu Nia.
6A lebih memilih berbaris. Karena semua kelas berbaris. Masa 6A tidak berbaris?
6A turun ke lapangan. Sedari tadi suporter 6A sibuk mencari tempat untuk menyaksikan pertandingan futsal.
"Mana ya suporter 6D?" tanya Sahira.
"Itu." tunjuk Salsa.
"Ooo... Gak keliatan sih. Dihalangin yang disana."
Selesai menyanyikan lagu Mars SDIT Ummul Quro, pertandingan dimulai.
"Go 6A! Go go semangat!" yel-yel untuk 6A sedikt berubah.
Suporter 6A makin semangat melihat 6D memasukan bola ke gawang. Tepuk tangan pun terdengar.
"Ayo! Semangat!"
"Pak Yuhdi! Pak Reza!" kata Nindi, Safira, dan Syamila.
"Hah?" suporter kebingungan.
"Hahaha."
Sejak itu Adi (sang kiper) mulai berhati-hati. Dengan cekatan, Adi menahan bola yang datang menghadang.
"Ye!!! Adi hebat!" kata suporter melihat Adi berhasil menahan bola.
"Gol gol gol!" teriak suporter senang.
"Alhamdulillah!"
Kembali para pemain berjabat tangan dan saling tos. Sama seperti suporter.
PRITT!
Bunyi pluit itu bertanda pertandingan berakhir. Skornya 2-1 untuk 6A. Alhamdulillah...
"Nilai kamu berapa?" tanya Karima.
"95." jawab Rizka.
"Wah! Bagus banget!" puji Karima.
Soal ulangan bertumpuk di meja kelas. Ada juga yang tercecer. Tiba-tiba Hasna dan Husna datang.
"Ini dari Pak Fauzi." Hasna memberikan sebuah amplop coklat besar.
"UAS ya?" tanya Hana.
"Nggak. Campur-campur." jawab Husna.
"Makasih ya." kata seseorang.
"Sama-sama." jawab Hasna dan Husna.
6A terlalu asyik melihat hasil ulangan mereka. Sampai-sampai mereka lupa akan lomba Ranking 1 Tahfidz. Untung saja Bu Tia datang.
"Ayo! 6A gak ada perwakilannya loh!" Bu Tia mengingatkan.
6A langsung berjalan menuju aula yayasan.
"Ranking 1." kata Bu Tia.
"Aku pasti bisa." jawab level 6 kompak.
"Yang baru datang segera ambil kertasnya dan silahkan duduk." ucap Bu Tia.
Nomor 1. Wah wah... Banyak yang gugur. Mereka lupa dengan tajwidnya. Bahkan ada yang terkecoh. Sampai akhirnya tersisa Salma dan Zaky dari 6D seta Kiki dari 6A. Kiki satu-satunya harapan untuk 6A.
"Zakyki! Zakyki!" seru ikhwan. Saat itu Salma sudah gugur.
"Baik. Surat apakah ini?" tanya Bu Tia.
"Emmm..." Zaky dan Kiki berfikir sejenak.
"Sudah? Coba lihat?" Bu Tia melihat hasil jawaban.
"Ranking 1-nya adalha... Zaky!" kata Bu Tia. Pendukung Zaky pun bertepuk tangan.
Alhamdulilla Kiki bisa menjadi harapan 6A. Untung saja ada Kiki.
Di kelas, semua sudah bersiap pulang. Bahkan ada yng pulang duluan tanpa sebab. Ada juga yang pulang duluan karena ada acara. Beakhirlah kegiatan 6A di semester ganjil ini. Semoga di semester selanjutnya bisa lebih baik lagi dan mendapat nilai rapor yang bagus. Amin...
Jumat, 17 Desember 2010
Kamis, 16 Desember 2010
AKRAB (Ajang Kreatifitas dan Berperstasi)
"Ayo baris dulu!" seru Bu Dwi.
"Nggak ke bawah Bu?" tanya Rizka.
"Sudah, baris saja." kata Bu Dwi.
Usai baris,
"Disiapkan." kata Bu Dwi.
"Bersikap! Sikap berdo'a!" komando Kakang.
"Tangannya diangkat. Kepala ditundukan. Berdo'a dimulai!"
"Semuanya ke bawah ya!" kata Bu Dwi lagi.
"Iya Bu..." jawab 6a dan bergegas ke bawah.
"Gerimis!" kata Salsa.
"Kaya salju ya?" Alya mengangkat tangannya.
"Iya."
"Yah... Nambah gede." Pipit melihat ke atas.
"Iya nih. Berteduh yuk!" ajak Nadira.
Beberapa anak langsung ke pinggir.
"Semuanya silahkan berteduh ya!" kata Pak Yudhi.
Segera saja yang ada di lapangan menuju ke pinggir. Lapangan pun menjadi kosong. Hanya ada genangan air.
Pembukaan dimulai. Bu Entin menendang bola. Kipernya adik kelas yang bernama Sultan.
Seluruh level 6 segera berjalan menuju aula yayasan. Disana sudah berkumpul banyak anak. Seluruh level 6 akan mengikuti lomba Ranking 1.
Ditengah lomba, beberapa anak sudah mulai gugur. Dan saat bereksperimen, banyak sekali yang gugur dan tersisa sang ranking 1. Dialah Fauzi dari kelas 6b. Namun, akhirnya Bu Riska memperbolehkan yang tadi gugur di eksperimen untuk kembali bermain.
Tersisa Icha dan Syifa (6b). Namun disebuah pertanyaan, Syifa bisa menjawab dan Hudiya akhirnya menjadi ranking 3. Yang pasti Syifa menjadi ranking 2.
"Ayo 6a. Ikhwan sedang bertanding futsal!" seru Bu Dwi.
Langsung saja beberapa akhwat turun ke lapangan dan menyemangati ikhwan yang bermain futsal.
"Gol!"
"Eh. Obsite!" kata Karima.
"Ooo..."
"Skornya berapa?" tanya Sahira.
"1-0." jawab Karima. "6c unggul."
"Ayo kita beri semangat. Giamana kalau 'Go 6a! Go go 6a!' yang kaya Brandon." usul seseorang.
"Ayo. 1, 2, 3,.. Go 6a! Go go 6a!" suporter memberi semangat.
"Ayo dikit lagi!"
"Gol!"
"Hore!!!" beberapa anak menloncat kegirangan. Ikhwannya saling berjabat tangan dan 'tos'.
"Siapa yang jebolin?" tanya Nadira.
"Kakang." jawab seseorang.
"Alhamdulillah. Bisa jebolin juga ya." 6a bersyukur.
"Au..." Adi meringis. Sikutnya terpentok lapangan.
"Aaauuuu...." akhwat iba.
"Ayo! Tetap semangat!"
Pertandingan berakhir. Alhamdulillah 6a bisa menang. 6a bersyukur karena telah bisa mesuk ke final. Alhamdulillah...
Beberapa anak memilih menonton bola. Baik 6b melawan 6d, 2a melawan 2b, dan 2c melawan 2d. Saat pukul 11 tepat, 6a kembali ke kelas untuk berdo'a dan pulang.
"Nggak ke bawah Bu?" tanya Rizka.
"Sudah, baris saja." kata Bu Dwi.
Usai baris,
"Disiapkan." kata Bu Dwi.
"Bersikap! Sikap berdo'a!" komando Kakang.
"Tangannya diangkat. Kepala ditundukan. Berdo'a dimulai!"
"Semuanya ke bawah ya!" kata Bu Dwi lagi.
"Iya Bu..." jawab 6a dan bergegas ke bawah.
"Gerimis!" kata Salsa.
"Kaya salju ya?" Alya mengangkat tangannya.
"Iya."
"Yah... Nambah gede." Pipit melihat ke atas.
"Iya nih. Berteduh yuk!" ajak Nadira.
Beberapa anak langsung ke pinggir.
"Semuanya silahkan berteduh ya!" kata Pak Yudhi.
Segera saja yang ada di lapangan menuju ke pinggir. Lapangan pun menjadi kosong. Hanya ada genangan air.
Pembukaan dimulai. Bu Entin menendang bola. Kipernya adik kelas yang bernama Sultan.
Seluruh level 6 segera berjalan menuju aula yayasan. Disana sudah berkumpul banyak anak. Seluruh level 6 akan mengikuti lomba Ranking 1.
Ditengah lomba, beberapa anak sudah mulai gugur. Dan saat bereksperimen, banyak sekali yang gugur dan tersisa sang ranking 1. Dialah Fauzi dari kelas 6b. Namun, akhirnya Bu Riska memperbolehkan yang tadi gugur di eksperimen untuk kembali bermain.
Tersisa Icha dan Syifa (6b). Namun disebuah pertanyaan, Syifa bisa menjawab dan Hudiya akhirnya menjadi ranking 3. Yang pasti Syifa menjadi ranking 2.
"Ayo 6a. Ikhwan sedang bertanding futsal!" seru Bu Dwi.
Langsung saja beberapa akhwat turun ke lapangan dan menyemangati ikhwan yang bermain futsal.
"Gol!"
"Eh. Obsite!" kata Karima.
"Ooo..."
"Skornya berapa?" tanya Sahira.
"1-0." jawab Karima. "6c unggul."
"Ayo kita beri semangat. Giamana kalau 'Go 6a! Go go 6a!' yang kaya Brandon." usul seseorang.
"Ayo. 1, 2, 3,.. Go 6a! Go go 6a!" suporter memberi semangat.
"Ayo dikit lagi!"
"Gol!"
"Hore!!!" beberapa anak menloncat kegirangan. Ikhwannya saling berjabat tangan dan 'tos'.
"Siapa yang jebolin?" tanya Nadira.
"Kakang." jawab seseorang.
"Alhamdulillah. Bisa jebolin juga ya." 6a bersyukur.
"Au..." Adi meringis. Sikutnya terpentok lapangan.
"Aaauuuu...." akhwat iba.
"Ayo! Tetap semangat!"
Pertandingan berakhir. Alhamdulillah 6a bisa menang. 6a bersyukur karena telah bisa mesuk ke final. Alhamdulillah...
Beberapa anak memilih menonton bola. Baik 6b melawan 6d, 2a melawan 2b, dan 2c melawan 2d. Saat pukul 11 tepat, 6a kembali ke kelas untuk berdo'a dan pulang.
Jumat, 10 Desember 2010
Kakang!
Tak sekacau hari sebelumnya. Kali ini 6A bisa lebih tertib. Namun dibelakang cukup berisik. Kakang!
"Diem...!" protes beberapa anak.
"Kakang! Diam!" kata Bu Heni tegas.
Kakang belum jera juga.
"Kakang! Diam!" keli ini hampir seisi kelas protes.
Pantas dari tadi Kakang diomeli. Dia membaca soal dengan suara yang cukup lantang. Akhirnya beberapa anak merasa terganggu. Tak lama Kakang berhenti bersuara.
Dua jam diisi dengan UAS penuh. IPA dan PAI. Lagi-lagi soal yang aneh muncul. Beberapa anak yang sudah selesai terpaksa harus menunggu.
Istirahat. Sepi sekali. Tampak beberapa ikhwan sedang asyik-asyiknya bermain bola. Kali ini seluruh kelas 6 istirahat setengah sepuluh. Tak seperti level 1, 2, 3, 4, dan 5 yang istirahatnya jam sembilan.
"Ayo ke aula!" ajak Pipit.
"Ayo!" Hana berjalan bersam Pipit.
"Ayo Al!" ajak Salsa.
"Ada 6A gak?" tanya Alya.
"Ada." jawab Nadira.
Di aula sudah banyak yang datang. 6a yang lebih dahulu datang.
*Setelah pembukaan oleh Bu Entin, Pak Fauzi melanjutkannya.
"6A ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi.
"30!" jawab 6a serempak.
"6B ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi lagi.
"28!" jawab 6b serempak pula.
"6C ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi lagi.
"30!" jawab 6c serempak pula.
"6D ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi yang terakhir kalinya.
"31!" jawab 6d serempak pula.
"Kalau Pak Fauzi bilang '30', Maka 6A dan 6C bilang 'Oke'. Kalau Pak Fauzi bilang '28', maka 6B bilang 'Oke'. Kalau Pak Fauzi bilang '31', maka 6D bilang 'Oke'." kata Pak Fauzi.
"30!" kata Pak Fauzi.
"Oke!" jawab 6A dan 6C.
"28!" kata Pak Fauzi.
"Oke!" jawab 6B.
"31!" kata Pak Fauzi.
"Oke!" jawab 6D.
Kemudian beberapa anak yang nilai TOnya diatas rata-rata (24), dipanggil namanya dan diberikan hadiah.
Dari kelas 6A yang nilai TO 3 tertinggi adalah Kiki, Zaenab, dan Ariq. Dari kelas 6B yang nilai TO 3 tertinggi adalah Syifa, Shofriz, dan Alifa. Dari kelas 6C yang nilai TO 3 tertinggi adalah Husna, Hanifah, dan Salsa. Dari kelas 6D yang nilai TO 3 tertinggi adalah Dzikri, Salma, dan Zaky.
Dilanjutkan oleh Pak Fauzi kembali dan penutup.*
*Sumber: Angkatan 13 SDITUQB
"Diem...!" protes beberapa anak.
"Kakang! Diam!" kata Bu Heni tegas.
Kakang belum jera juga.
"Kakang! Diam!" keli ini hampir seisi kelas protes.
Pantas dari tadi Kakang diomeli. Dia membaca soal dengan suara yang cukup lantang. Akhirnya beberapa anak merasa terganggu. Tak lama Kakang berhenti bersuara.
Dua jam diisi dengan UAS penuh. IPA dan PAI. Lagi-lagi soal yang aneh muncul. Beberapa anak yang sudah selesai terpaksa harus menunggu.
Istirahat. Sepi sekali. Tampak beberapa ikhwan sedang asyik-asyiknya bermain bola. Kali ini seluruh kelas 6 istirahat setengah sepuluh. Tak seperti level 1, 2, 3, 4, dan 5 yang istirahatnya jam sembilan.
"Ayo ke aula!" ajak Pipit.
"Ayo!" Hana berjalan bersam Pipit.
"Ayo Al!" ajak Salsa.
"Ada 6A gak?" tanya Alya.
"Ada." jawab Nadira.
Di aula sudah banyak yang datang. 6a yang lebih dahulu datang.
*Setelah pembukaan oleh Bu Entin, Pak Fauzi melanjutkannya.
"6A ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi.
"30!" jawab 6a serempak.
"6B ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi lagi.
"28!" jawab 6b serempak pula.
"6C ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi lagi.
"30!" jawab 6c serempak pula.
"6D ada berapa muridnya?" tanya Pak Fauzi yang terakhir kalinya.
"31!" jawab 6d serempak pula.
"Kalau Pak Fauzi bilang '30', Maka 6A dan 6C bilang 'Oke'. Kalau Pak Fauzi bilang '28', maka 6B bilang 'Oke'. Kalau Pak Fauzi bilang '31', maka 6D bilang 'Oke'." kata Pak Fauzi.
"30!" kata Pak Fauzi.
"Oke!" jawab 6A dan 6C.
"28!" kata Pak Fauzi.
"Oke!" jawab 6B.
"31!" kata Pak Fauzi.
"Oke!" jawab 6D.
Kemudian beberapa anak yang nilai TOnya diatas rata-rata (24), dipanggil namanya dan diberikan hadiah.
Dari kelas 6A yang nilai TO 3 tertinggi adalah Kiki, Zaenab, dan Ariq. Dari kelas 6B yang nilai TO 3 tertinggi adalah Syifa, Shofriz, dan Alifa. Dari kelas 6C yang nilai TO 3 tertinggi adalah Husna, Hanifah, dan Salsa. Dari kelas 6D yang nilai TO 3 tertinggi adalah Dzikri, Salma, dan Zaky.
Dilanjutkan oleh Pak Fauzi kembali dan penutup.*
*Sumber: Angkatan 13 SDITUQB
Kamis, 09 Desember 2010
UAS Ketiga
"Woy! Baris!" teriak Fauzan dari jendela.
"Iyaa..."
Murid 6A berjalan menuju kelas. Kali ini pengawasnya adalah Bu Heni.
"Ayo. Tidak ada yang mengobrol lagi ya. Isi lembar jawabannya. Nama, nomor, tanggal lahir, mata pelajaran, kelas, tanggal, tanda tangan." kata Bu Heni.
"Iya Bu.". jawab murid 6A.
"Ko nomor 15 dan 20 sama soalnya?" tanya Sahira.
"Sudah kerjakan saja." jawab Bu Heni.
"Nomor 9 aneh Bu." kata Rizka.
"Yang mendekati." jawab Bu Heni.
"Ini yang kemarin suratnya?" tanya Ariq.
"Iya. Hari Rabu kemarin." jawab Bu Heni lagi.
Istirahat dan UAS PKn.
"Nomor 22 gak ada gambarnya Bu!"
"Nanti tunggu Pak Fauzi datang." Bu Heni menjawab pertanyaan yang sedari tadi diucapkan terus.
Bu Anis datang.
"Bu nomor 22!" kata Haidar.
"Bu Anis hanya menyampaikan jadual besok." Bu Anis menulis di papan tulis jaudal besok. Nanti level 6 akan dikumpulkan di aula untuk dibagikan NEM TO yang pertama.
"Ooo."
Pak Fauzi datang.
"Pak nomor 22!"
"Nomor 21!"
"Nomor 3!"
"Iya iya. Sebentar. Untuk nomor 3, itu Moh. Yamin. Nomor 22 itu gambarnya..." kata Pak Fauzi.
"Yang bagus Pak!" seru Haidar.
"Nah, makanya itu. Perhatikan. Nah ini lapangan. Ada kotak, meja, pulpen. Ini meja. Ada kotaknya. Orang ada yang jaga." Pak Fauzi menyimpan spidol yang sudah digunakan.
"Itu bilik Pak!" kata Oci.
"Bilik kanan bilik kiri!" tambah Sahira.
"Serambi kanan serambi kiri!" Rizki ikutan.
"Hahaha."
"Iyaa..."
Murid 6A berjalan menuju kelas. Kali ini pengawasnya adalah Bu Heni.
"Ayo. Tidak ada yang mengobrol lagi ya. Isi lembar jawabannya. Nama, nomor, tanggal lahir, mata pelajaran, kelas, tanggal, tanda tangan." kata Bu Heni.
"Iya Bu.". jawab murid 6A.
"Ko nomor 15 dan 20 sama soalnya?" tanya Sahira.
"Sudah kerjakan saja." jawab Bu Heni.
"Nomor 9 aneh Bu." kata Rizka.
"Yang mendekati." jawab Bu Heni.
"Ini yang kemarin suratnya?" tanya Ariq.
"Iya. Hari Rabu kemarin." jawab Bu Heni lagi.
Istirahat dan UAS PKn.
"Nomor 22 gak ada gambarnya Bu!"
"Nanti tunggu Pak Fauzi datang." Bu Heni menjawab pertanyaan yang sedari tadi diucapkan terus.
Bu Anis datang.
"Bu nomor 22!" kata Haidar.
"Bu Anis hanya menyampaikan jadual besok." Bu Anis menulis di papan tulis jaudal besok. Nanti level 6 akan dikumpulkan di aula untuk dibagikan NEM TO yang pertama.
"Ooo."
Pak Fauzi datang.
"Pak nomor 22!"
"Nomor 21!"
"Nomor 3!"
"Iya iya. Sebentar. Untuk nomor 3, itu Moh. Yamin. Nomor 22 itu gambarnya..." kata Pak Fauzi.
"Yang bagus Pak!" seru Haidar.
"Nah, makanya itu. Perhatikan. Nah ini lapangan. Ada kotak, meja, pulpen. Ini meja. Ada kotaknya. Orang ada yang jaga." Pak Fauzi menyimpan spidol yang sudah digunakan.
"Itu bilik Pak!" kata Oci.
"Bilik kanan bilik kiri!" tambah Sahira.
"Serambi kanan serambi kiri!" Rizki ikutan.
"Hahaha."
Rabu, 08 Desember 2010
Pagi Yang Kacau dan Ricuh
Pagi itu diwarnai dengan kekecauan dan kericuhan. Dari mulai baris sampai berdo'a.
"Impas!" kata Pipit usai mencolek Rizka.
"Ihh... Apaan? Impas, impas, impas!" Rizka tak mau kalah.
"Aku cuma satu kali!" Pipit mencolek lagi.
"Ihh... Impas!" Rizka juga sebliknya.
"Impas!"
"Impas!"
"Impas!"
"Impas!"
"Sudah diam!" kata Bu Dwi tegas.
"Pipit duduk. Rizka juga. Ko' jadi jalan-jalan?" kata Bu Dwi lagi.
"Mau bantuin Hana Bu." jawab Pipit sambil bergegas menuju tempat duduk.
"Ayo disiapkan." perintah Bu Dwi.
Kacau! Banyak yang telat baca do'anya. Ada yang kecepetan. Kelas pun menjadi berisik. Bu Dwi hanya bisa menggelengkan kepala.
Usai dibagikan, semua murid 6A langsung menekuni kertas yang telah dibagikan. Murid 6A tidak mau mengeluh lagi (baca: Keluhan 6A)
"Gak keliatan Bu nomor 5!"
"Bentar ya. Ini gambarnya." kata Bu Dwi.
"Loh? Kenapa gak ada garis batasnya?" tanya Hantika.
"Nanti kalian malah tau." jawab Bu Dwi.
"Biasanya juga ada Bu." kata seseorang.
"Assalamu'alaikum." sapa Bu Emil.
"Wa'alaikumsalam." jawab seisi kelas.
"Nomor 5 Bu!"
"Nomor 9 Bu!"
"Nomor 13 Bu!"
"Iya. Ini gambarnya. Silahkan dilihat." kata Bu Emil sambil menempel gambar peta dan memberi tanda nomor.
"Assalamu'alaikum." Bu Emil melangkah kearah pintu kelas 6A.
"Wa'alaikumsalam." jawab murid 6A dan bergegas kearah papan tulis.
Usai istirahat, saatnya UAS B. Inggris dengan Bu Nia.
"Kalau ngobrol terus tidak usah menerjakan!" kata Bu Nia tegas.
Seketika saja seisi kelas terdiam.
"Yang sudah jangan ngobrol! Periksa kembali!" kata Bu Nia lagi dengan nada yang tegas juga. Bu Nia tidak marah. Hanya saja ingin membuat 6A mendapat nilai yang baik.
"Nomor 21 gambar apa itu Bu?" tanya Salsa.
"Bu Nia tanya dulu." Bu Nia segera mencari Bu Sari.
"Gambar perangko." kata Bu Nia.
"Ooo."
UAS B. Inggris tuntas dikerjakan. Setelah berdo'a, murid 6A berhamburan keluar kelas.
"Impas!" kata Pipit usai mencolek Rizka.
"Ihh... Apaan? Impas, impas, impas!" Rizka tak mau kalah.
"Aku cuma satu kali!" Pipit mencolek lagi.
"Ihh... Impas!" Rizka juga sebliknya.
"Impas!"
"Impas!"
"Impas!"
"Impas!"
"Sudah diam!" kata Bu Dwi tegas.
"Pipit duduk. Rizka juga. Ko' jadi jalan-jalan?" kata Bu Dwi lagi.
"Mau bantuin Hana Bu." jawab Pipit sambil bergegas menuju tempat duduk.
"Ayo disiapkan." perintah Bu Dwi.
Kacau! Banyak yang telat baca do'anya. Ada yang kecepetan. Kelas pun menjadi berisik. Bu Dwi hanya bisa menggelengkan kepala.
Usai dibagikan, semua murid 6A langsung menekuni kertas yang telah dibagikan. Murid 6A tidak mau mengeluh lagi (baca: Keluhan 6A)
"Gak keliatan Bu nomor 5!"
"Bentar ya. Ini gambarnya." kata Bu Dwi.
"Loh? Kenapa gak ada garis batasnya?" tanya Hantika.
"Nanti kalian malah tau." jawab Bu Dwi.
"Biasanya juga ada Bu." kata seseorang.
"Assalamu'alaikum." sapa Bu Emil.
"Wa'alaikumsalam." jawab seisi kelas.
"Nomor 5 Bu!"
"Nomor 9 Bu!"
"Nomor 13 Bu!"
"Iya. Ini gambarnya. Silahkan dilihat." kata Bu Emil sambil menempel gambar peta dan memberi tanda nomor.
"Assalamu'alaikum." Bu Emil melangkah kearah pintu kelas 6A.
"Wa'alaikumsalam." jawab murid 6A dan bergegas kearah papan tulis.
Usai istirahat, saatnya UAS B. Inggris dengan Bu Nia.
"Kalau ngobrol terus tidak usah menerjakan!" kata Bu Nia tegas.
Seketika saja seisi kelas terdiam.
"Yang sudah jangan ngobrol! Periksa kembali!" kata Bu Nia lagi dengan nada yang tegas juga. Bu Nia tidak marah. Hanya saja ingin membuat 6A mendapat nilai yang baik.
"Nomor 21 gambar apa itu Bu?" tanya Salsa.
"Bu Nia tanya dulu." Bu Nia segera mencari Bu Sari.
"Gambar perangko." kata Bu Nia.
"Ooo."
UAS B. Inggris tuntas dikerjakan. Setelah berdo'a, murid 6A berhamburan keluar kelas.
Senin, 06 Desember 2010
Keluhan 6A
Pagi itu usai berbaris, murid 6A langsung berdo'a dan mulai mengerjakan soal matematika.
"Kenapa harus pake lembar jawaban?" tanya Rizka.
"Supaya terbiasa nanti di UASBN." jawab Bu Nia.
"Yahh..." keluh murid 6A.
"Kasian Kakang. Belum pernah nyobain kan?" kata Bu Nia.
Semua langsung melihat muka Kakang.
"Bu! Aku lupa nomor induknya!" kata Adi.
"Bentar ya. Gantian." kata Bu Nia sambil memberikan rekap shalat yang memang ada nomor induknya kepada Sahira.
"Udahh..." kata Sahira yakin.
"Nih Adi." Bu Nia memberikan rekap shalat.
"Semuanya perhatikan. Kalau enggak, nanti bakalan ada yang bilang, 'Bu Nia ko gak kasih tau dari tadi?'. Makanya perhatikan ya. Nomor 21." kata Bu Nia.
Usai Bu Nia menjelaskan beberapa nomor, murid 6A langsung mengerjakan soal.
Ditengah UAS matematika..,
"Haahhhh... Hahahhaaahhh..." Kakang jahil.
"Ihhh! Diem!" bebrapa anak mengeluh.
"Piiiwwwww!" kata Kakang lagi.
"KAKANG!!!" murid 6A mulai emosi.
"Hehhh (kaya kaget)..."
"Hehhh (nambah kaget)!!!"
"Sahira!" tegur Rizka kepada Sahira yang sedari tadi 'heh heh' terus.
"Heh (kebingungan)?!"
"Hahaha"
Istirahat dan tarjamah.
"Yahhhh..." keluh murid 6A lagi.
"Kenapa mengeluh! Ini kan buat kalian juga. Kita nanti harus terbiasa mengisi seperti ini!" tegur Bu Nia.
Murid 6A hanya terdiam. Mereka pun mulai mengisi lembar jawaban.
"Udah jam setengah sebelas Bu!" seru Ama.
"Hah???"
"Bu Dwi kasih waktu 15 menit lagi. Ayo cepat kerjakan. Jangan ngobrol." kata Bu Dwi.
Beberapa murid yang belum selesai panik.
"Susah banget!" kata Salsa.
Beberapa anak mengiyakan.
"Gampang gini!" timpal Fauzan.
"Iya tuhhh..." tambah Adi.
Usai UAS tarjamah, pulang deh.
"Kenapa harus pake lembar jawaban?" tanya Rizka.
"Supaya terbiasa nanti di UASBN." jawab Bu Nia.
"Yahh..." keluh murid 6A.
"Kasian Kakang. Belum pernah nyobain kan?" kata Bu Nia.
Semua langsung melihat muka Kakang.
"Bu! Aku lupa nomor induknya!" kata Adi.
"Bentar ya. Gantian." kata Bu Nia sambil memberikan rekap shalat yang memang ada nomor induknya kepada Sahira.
"Udahh..." kata Sahira yakin.
"Nih Adi." Bu Nia memberikan rekap shalat.
"Semuanya perhatikan. Kalau enggak, nanti bakalan ada yang bilang, 'Bu Nia ko gak kasih tau dari tadi?'. Makanya perhatikan ya. Nomor 21." kata Bu Nia.
Usai Bu Nia menjelaskan beberapa nomor, murid 6A langsung mengerjakan soal.
Ditengah UAS matematika..,
"Haahhhh... Hahahhaaahhh..." Kakang jahil.
"Ihhh! Diem!" bebrapa anak mengeluh.
"Piiiwwwww!" kata Kakang lagi.
"KAKANG!!!" murid 6A mulai emosi.
"Hehhh (kaya kaget)..."
"Hehhh (nambah kaget)!!!"
"Sahira!" tegur Rizka kepada Sahira yang sedari tadi 'heh heh' terus.
"Heh (kebingungan)?!"
"Hahaha"
Istirahat dan tarjamah.
"Yahhhh..." keluh murid 6A lagi.
"Kenapa mengeluh! Ini kan buat kalian juga. Kita nanti harus terbiasa mengisi seperti ini!" tegur Bu Nia.
Murid 6A hanya terdiam. Mereka pun mulai mengisi lembar jawaban.
"Udah jam setengah sebelas Bu!" seru Ama.
"Hah???"
"Bu Dwi kasih waktu 15 menit lagi. Ayo cepat kerjakan. Jangan ngobrol." kata Bu Dwi.
Beberapa murid yang belum selesai panik.
"Susah banget!" kata Salsa.
Beberapa anak mengiyakan.
"Gampang gini!" timpal Fauzan.
"Iya tuhhh..." tambah Adi.
Usai UAS tarjamah, pulang deh.
Jumat, 03 Desember 2010
Hari Berfoto
Sebelum bel berbunyi, 6A memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Belajar IPS. Sampai akhirnya bel berbunyi.
MM kali ini dimanfaatkan untuk berfoto dengan piala. Wah... Senangnya... Alhamdulillah Barakah...
IPS pun dimulai. Membahas soal sebetulnya adalah riview. Kemudian mereka mengerjakan soal ulangan IPS.
"Apa sihh???" beberapa anak bingung mengerjakan sebuah soal.
"Ada berapa kata?" tanya Alya.
"Dua. Yang satu depannya T." jawab Nadira.
"Huruf kedua?" sambung Sahira.
"Gak mau ah.." tolak Nadira.
"Aku kan gak nanya kata pertama." kata Sahira.
PJK. Pak Yuhdi sedang tidak fit. Jadi tak ada pemanasan. Langsung berlari keliling UQ sendiri-sendiri. Usai itu...,
"Pak boleh beli minum?" tanya Rizka.
"Tidak." jawab Pak Yuhdi.
"Hmmm..." semua anak tampak haus.
"Boleh ambil minum." kata Pak Yuhdi.
"Capek Pak keatasnya. Habis lari-lari pula." kata seseorang.
Kemudian olahraga bebas. Ada yang nonton bola, main basket, main bola, dan istirahat melepas leleh.
Istirahat dan IPA.
"Kita bagi-bagi agenda IPA kali ini ya. Riview berapa menit?" tanya Pak Fauzi.
"Berapa aja..."
Saat ulangan.
"Yang udah ambil ulangan selanjutnya sampai 3 kali." kata Pak Fauzi.
"Kenapa gak langsung?" tanya seseorang.
"Nggak apa-apa." jawab Pak Fauzi.
Keputrian membuat boneka dari kok atau botol kecil. Karena membutuhkan waktu yang banyak, maka shalat dibagi menjadi dua gelombang.
"Airnya habis." kata Ama.
"Di kamar mandi ikhwan yuk!" ajak Naura.
"Ihhh... Adi sama Amirul tengok-tengok!"
"Iya tuh!"
"Bilangin ke Bu Nia."
Jangan ditiru ya... Shalat gak boleh nengok-nengok. Oke?
Matematika, Tarjamah, shalat ashar, dan pulang.
Ini dia foto bersama piala K3...

MM kali ini dimanfaatkan untuk berfoto dengan piala. Wah... Senangnya... Alhamdulillah Barakah...
IPS pun dimulai. Membahas soal sebetulnya adalah riview. Kemudian mereka mengerjakan soal ulangan IPS.
"Apa sihh???" beberapa anak bingung mengerjakan sebuah soal.
"Ada berapa kata?" tanya Alya.
"Dua. Yang satu depannya T." jawab Nadira.
"Huruf kedua?" sambung Sahira.
"Gak mau ah.." tolak Nadira.
"Aku kan gak nanya kata pertama." kata Sahira.
PJK. Pak Yuhdi sedang tidak fit. Jadi tak ada pemanasan. Langsung berlari keliling UQ sendiri-sendiri. Usai itu...,
"Pak boleh beli minum?" tanya Rizka.
"Tidak." jawab Pak Yuhdi.
"Hmmm..." semua anak tampak haus.
"Boleh ambil minum." kata Pak Yuhdi.
"Capek Pak keatasnya. Habis lari-lari pula." kata seseorang.
Kemudian olahraga bebas. Ada yang nonton bola, main basket, main bola, dan istirahat melepas leleh.
Istirahat dan IPA.
"Kita bagi-bagi agenda IPA kali ini ya. Riview berapa menit?" tanya Pak Fauzi.
"Berapa aja..."
Saat ulangan.
"Yang udah ambil ulangan selanjutnya sampai 3 kali." kata Pak Fauzi.
"Kenapa gak langsung?" tanya seseorang.
"Nggak apa-apa." jawab Pak Fauzi.
Keputrian membuat boneka dari kok atau botol kecil. Karena membutuhkan waktu yang banyak, maka shalat dibagi menjadi dua gelombang.
"Airnya habis." kata Ama.
"Di kamar mandi ikhwan yuk!" ajak Naura.
"Ihhh... Adi sama Amirul tengok-tengok!"
"Iya tuh!"
"Bilangin ke Bu Nia."
Jangan ditiru ya... Shalat gak boleh nengok-nengok. Oke?
Matematika, Tarjamah, shalat ashar, dan pulang.
Ini dia foto bersama piala K3...


Kamis, 02 Desember 2010
JAM TIGA!!!!!
Hari ini sahabat 6A ada yang baru sembuh. Sudah berpekan-pekan Kakang tidak masuk.
Perdebatan terjadi. Tentang apa ya?
"Kan tadi pagi ada tulisannya."
"Iya. Jadi semuanya di kelas."
"Tapi kata Bu Nina yang ditulis aja namanya." kata Bu Nia.
6A sedang bingung. Kata murid 6A SBKnya nanyi. Semua murid 6A kan belum tes nyanyi Hymne Guru. Namun kata Bu Nia, hanya yang ditulis namanya saja.
"Nah, itu Bu Nina."
"Semuanya tetap di kelas tes nyanyi." kat Bu Nina.
"Oh yasudah. Tolong panggilkan yang di perpus silahkan ke kelas lagi." ujar Bu Nia akhirnya.
"Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak Guru...."
"Tuk pengabdianmu...."
Ributnya 6A saat itu. Rizki sampai-sampai tak kuat menyanyikan nada tinggi. Ada juga yang temponya kecepetan.
Matematika.
"Kita bahas soal kemarin ya. Nomor satu. Wah... Gampang sekali ya. Jawabannya 4!" kata Bu Nia.
Sampai dipertengahan, Bu Nia melihat jam tangan monol (hehe... promosi) milik Alya sudah menunjukan pukul 09.45.
"Waktunya sebentar lagi. Bu Nia kasih tau jawabannya saja. Nanti kita bahas besok. Sekarang kerjakan tugas didepan." ujar Bu Nia sambil menulis di papan tulis.
"Iyaaa..." jawab 6A.
Istirahat, Bahasa Indonesia.
"Kita bahas soal latihan UAS dulu ya." kata Bu Anis.
"Iya Bu." jawab 6A.
"Dapet yang ikhwan!" kata Salsa.
"Sama..." Sahira ikutan.
"Sudah... Ini kertasnya. Bukan orangnya. Jangan GR." papar Bu Anis.
Usai membahas soal,
"Kan udah Bu. Yang ini. Saya 97!" kata Karima.
"Iya Bu!" tambah Oci.
"Bu Anis tidak mau memasukan nilai atas mau kalian. Bu Anis ikutin daftar nilai Bu Eha." Bu Anis memberi penjelasan.
Murid 6A mengalah. Segera dibuka buku tulis mereka masing-masing dan mempelajari sinonim-antonim.
Istirahat dan komputer.
"Loh ko gak bisa internet. Mau buka Blog 6A nih..." kata seseorang.
"Speadynya nihh. Eror." Pak Asep menjelaskan.
"Yahhhh...."
PAI.
Ulangan dua bab. Untung ada kesempatan belajar. Usai belajar, Pak Muslim membagikan kertas ulangan. Ada 19 soal. Tanggung bangetkan?
"Baru jam setengah dua nih..." kata Pak Muslim sambil melihat jam 6A yang eror.
"Jam 3 Pak. Jamnya eror." kata Alya.
Beberapa anak memperlihatkan jamnya pada Pak Muslim.
"Enggak ah... Jam setengah dua." kata Pak Muslim.
"JAM TIGA BAPAK!!!" kata Syafiq..
"Udah. Diemin aja. Pak Muslim lagi kerjain kita." bisik Hantika.
"Jam setengah dua kan?" Pak Muslim menggoda lagi.
"..."
"Emangnya cuma kalian yang punya jam? Nih bapak juga..." Pak Muslim memperlihatkan handphonenya.
"Sombongg..." kata Haidar.
"Hahaha"
Tuing!
"Siapa?!" tanya Sahira merasa ada yang melemparkan sebuah benda dari belakang.
"Kakang!" kata Adi cepat.
"Oh."
Tuing!
Kali ini akhwat yang jahil. Ada yan lempar segel tutup botol, kertas, dan karet.
Perdebatan terjadi. Tentang apa ya?
"Kan tadi pagi ada tulisannya."
"Iya. Jadi semuanya di kelas."
"Tapi kata Bu Nina yang ditulis aja namanya." kata Bu Nia.
6A sedang bingung. Kata murid 6A SBKnya nanyi. Semua murid 6A kan belum tes nyanyi Hymne Guru. Namun kata Bu Nia, hanya yang ditulis namanya saja.
"Nah, itu Bu Nina."
"Semuanya tetap di kelas tes nyanyi." kat Bu Nina.
"Oh yasudah. Tolong panggilkan yang di perpus silahkan ke kelas lagi." ujar Bu Nia akhirnya.
"Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak Guru...."
"Tuk pengabdianmu...."
Ributnya 6A saat itu. Rizki sampai-sampai tak kuat menyanyikan nada tinggi. Ada juga yang temponya kecepetan.
Matematika.
"Kita bahas soal kemarin ya. Nomor satu. Wah... Gampang sekali ya. Jawabannya 4!" kata Bu Nia.
Sampai dipertengahan, Bu Nia melihat jam tangan monol (hehe... promosi) milik Alya sudah menunjukan pukul 09.45.
"Waktunya sebentar lagi. Bu Nia kasih tau jawabannya saja. Nanti kita bahas besok. Sekarang kerjakan tugas didepan." ujar Bu Nia sambil menulis di papan tulis.
"Iyaaa..." jawab 6A.
Istirahat, Bahasa Indonesia.
"Kita bahas soal latihan UAS dulu ya." kata Bu Anis.
"Iya Bu." jawab 6A.
"Dapet yang ikhwan!" kata Salsa.
"Sama..." Sahira ikutan.
"Sudah... Ini kertasnya. Bukan orangnya. Jangan GR." papar Bu Anis.
Usai membahas soal,
"Kan udah Bu. Yang ini. Saya 97!" kata Karima.
"Iya Bu!" tambah Oci.
"Bu Anis tidak mau memasukan nilai atas mau kalian. Bu Anis ikutin daftar nilai Bu Eha." Bu Anis memberi penjelasan.
Murid 6A mengalah. Segera dibuka buku tulis mereka masing-masing dan mempelajari sinonim-antonim.
Istirahat dan komputer.
"Loh ko gak bisa internet. Mau buka Blog 6A nih..." kata seseorang.
"Speadynya nihh. Eror." Pak Asep menjelaskan.
"Yahhhh...."
PAI.
Ulangan dua bab. Untung ada kesempatan belajar. Usai belajar, Pak Muslim membagikan kertas ulangan. Ada 19 soal. Tanggung bangetkan?
"Baru jam setengah dua nih..." kata Pak Muslim sambil melihat jam 6A yang eror.
"Jam 3 Pak. Jamnya eror." kata Alya.
Beberapa anak memperlihatkan jamnya pada Pak Muslim.
"Enggak ah... Jam setengah dua." kata Pak Muslim.
"JAM TIGA BAPAK!!!" kata Syafiq..
"Udah. Diemin aja. Pak Muslim lagi kerjain kita." bisik Hantika.
"Jam setengah dua kan?" Pak Muslim menggoda lagi.
"..."
"Emangnya cuma kalian yang punya jam? Nih bapak juga..." Pak Muslim memperlihatkan handphonenya.
"Sombongg..." kata Haidar.
"Hahaha"
Tuing!
"Siapa?!" tanya Sahira merasa ada yang melemparkan sebuah benda dari belakang.
"Kakang!" kata Adi cepat.
"Oh."
Tuing!
Kali ini akhwat yang jahil. Ada yan lempar segel tutup botol, kertas, dan karet.
Rabu, 01 Desember 2010
Bau Asem
MM kali ini 6A harus mandiri. Tidak ada guru yang mendampingi. Usai membaca do'a, 6A langsung murajaah Ad-Dhuha (surat yang dipilih, jadi bukan yang sesuai dengan jadualnya. Hehehe).
"AsGu siapa?" tanya Rizki.
"Alya sama Salsa." jawab Adi.
"Ayo Ca!" ajak Alya.
"Yok!" Salsa berdiri.
Bu Dwi datang.
"Assalamu'alaikum..." Bu Dwi memberi salam.
"Wa'alaikumsalam..." jawab 6A.
"Udah baca do'a?" tanya Bu Dwi.
"Udahh."
"Sudah tilawah?" tanya Bu Dwi lagi.
"Kan kemarin tilawahnya." jawab seseorang.
"Murajaah?" tanya Bu Dwi yang ketiga kalinya.
"Udah. Ad-Dhuha."
"Kata Bu Nia ulangi lagi dari An-Naba." kata Bu Dwi.
"Udah Bu. Lebih!" kata Salsa.
"Hargailah Bu..." kata Haidar.
"Yasudah. Sekarang Bu Dwi mau kenalan dulu. Ibu belum hafal nama-namanya." kata Bu Dwi.
T2Q dan IPA!
"Gak bawa alatnya Pak!" kata Saniyyah dan Sahira.
"Gimana dong?" Pak Fauzi ikut bingung.
"..."
"Sekarang kita bagi-bagi waktu dulu ya." kata Pak Fauzi.
"Iyaa."
Saat percobaan,
"Ukhh... Baunya!" keluh beberapa orang.
"Tanganku ikut bau deh." kata Nisa.
"Huhu... Gak kuat!"
"Awas tumpah!" kata seseorang.
"Hampir aja..."
Istirahat, Bahasa Indonesia, istirahat, dan IPS.
"Kita quiz ya. Mau ditanya sendiri-sendiri apa perkelompok?" tanya Bu Emil.
"Perkelompok!!!"
"Sendiri-sendiri!!!"
"Lebih banyak perkelompok. Jadi perkelompok saja." kata Bu Emil.
Ditengah quiz,
"Curang!!!"
"Apa?" kelompok A kebingungan.
"Masa kelompok mereka terus Bu?" protes beberapa anak.
"Indonesia sebagian besar terdiri dari..." omongan Bu Emil terputus.
"PERAIRAN!" kata Rizki cepat.
"Bu Emil belum selesai ngomong. Kurangi 100." kata Bu Emil.
"Hore!!!" kelompok lain bersorak senang.
"Indonesia sebagian besar terdiri dari perairan, sehingga disebut...?" tanya Bu Emil.
"C!" seru Nadira.
"Maritim." jawab Nadira.
"Ya. Benar. 100 poin." kata Bu Emil.
"Hore!!!" kelompok C senang.
PKn.
"Kita main 29 lawan 1." kata Pak Fauzi.
"Ranking 1 Pak!" ralat Rizka.
"Iya. Rangking 1." Pak Fauzi mengalah.
"Yang jawabannnya salah dibawah. Boleh naik kalau udah 5 jawaban benar." terang Pak Fauzi.
"Ya deh. Saya mah salah." kata Haidar dan segera duduk dibawah.
"Jangan pesimis gitu dong!" Pak Fauzi mengingatkan.
"Yah kena!" Haidar tiba-tiba nggak nyambung.
"Hahaha...." semua tertawa terbahak-bahak. Pak Fauzi ikut tertawa.
"Ahh. Cuka!"
"Hahaha..."
Mau tau kenapa? Ada aja...
"AsGu siapa?" tanya Rizki.
"Alya sama Salsa." jawab Adi.
"Ayo Ca!" ajak Alya.
"Yok!" Salsa berdiri.
Bu Dwi datang.
"Assalamu'alaikum..." Bu Dwi memberi salam.
"Wa'alaikumsalam..." jawab 6A.
"Udah baca do'a?" tanya Bu Dwi.
"Udahh."
"Sudah tilawah?" tanya Bu Dwi lagi.
"Kan kemarin tilawahnya." jawab seseorang.
"Murajaah?" tanya Bu Dwi yang ketiga kalinya.
"Udah. Ad-Dhuha."
"Kata Bu Nia ulangi lagi dari An-Naba." kata Bu Dwi.
"Udah Bu. Lebih!" kata Salsa.
"Hargailah Bu..." kata Haidar.
"Yasudah. Sekarang Bu Dwi mau kenalan dulu. Ibu belum hafal nama-namanya." kata Bu Dwi.
T2Q dan IPA!
"Gak bawa alatnya Pak!" kata Saniyyah dan Sahira.
"Gimana dong?" Pak Fauzi ikut bingung.
"..."
"Sekarang kita bagi-bagi waktu dulu ya." kata Pak Fauzi.
"Iyaa."
Saat percobaan,
"Ukhh... Baunya!" keluh beberapa orang.
"Tanganku ikut bau deh." kata Nisa.
"Huhu... Gak kuat!"
"Awas tumpah!" kata seseorang.
"Hampir aja..."
Istirahat, Bahasa Indonesia, istirahat, dan IPS.
"Kita quiz ya. Mau ditanya sendiri-sendiri apa perkelompok?" tanya Bu Emil.
"Perkelompok!!!"
"Sendiri-sendiri!!!"
"Lebih banyak perkelompok. Jadi perkelompok saja." kata Bu Emil.
Ditengah quiz,
"Curang!!!"
"Apa?" kelompok A kebingungan.
"Masa kelompok mereka terus Bu?" protes beberapa anak.
"Indonesia sebagian besar terdiri dari..." omongan Bu Emil terputus.
"PERAIRAN!" kata Rizki cepat.
"Bu Emil belum selesai ngomong. Kurangi 100." kata Bu Emil.
"Hore!!!" kelompok lain bersorak senang.
"Indonesia sebagian besar terdiri dari perairan, sehingga disebut...?" tanya Bu Emil.
"C!" seru Nadira.
"Maritim." jawab Nadira.
"Ya. Benar. 100 poin." kata Bu Emil.
"Hore!!!" kelompok C senang.
PKn.
"Kita main 29 lawan 1." kata Pak Fauzi.
"Ranking 1 Pak!" ralat Rizka.
"Iya. Rangking 1." Pak Fauzi mengalah.
"Yang jawabannnya salah dibawah. Boleh naik kalau udah 5 jawaban benar." terang Pak Fauzi.
"Ya deh. Saya mah salah." kata Haidar dan segera duduk dibawah.
"Jangan pesimis gitu dong!" Pak Fauzi mengingatkan.
"Yah kena!" Haidar tiba-tiba nggak nyambung.
"Hahaha...." semua tertawa terbahak-bahak. Pak Fauzi ikut tertawa.
"Ahh. Cuka!"
"Hahaha..."
Mau tau kenapa? Ada aja...
Langganan:
Postingan (Atom)