Senin, 30 Mei 2011

Dari Kelaparan Sampai Pertandingan Futsal


Senin, 30 Mei 2011

Pagi yang cerah ini diawali dengan upacara yang terakhir kalinya. Sebetulnya, beberapa pekan yang lalu diadakan upacara yang katanya adalah upacara terakhir. Namun, nyatanya, hari ini masih ada upacara.

Baru setengah perjalanan, seluruh ikhwan 6A yang tidak berpakaian lengkap memisahkan barisannya ke tempat murid-murid yang tidak berpakaian lengkap. Dan, hanya empat orang yang bertahan.

Selesai upacara, murid 6A kembali ke posisi sebelumnya. Ada pengumuman. Pengumuman tentang juara perlombaan anak sholih di IPB.

Satu persatu nama disebutkan. Hingga kategori perlombaan duta pendidikan dibacakan. Dan kalian tau siapa pemenangnya? Ariq! Itu hal yang membanggakan untuk kelas 6A.

Usai upacara selesai, 6A menuju ke aula. Namun, masih ada beberapa murid 6A yang menunggu hasil K3 Award bulan ini. Sayangnya, 6A tidak menjadi juara. Yang menjadi juara adalah kelas 6C. Tapi, tak apalah. Setidaknya 6A pernah menjadi juara K3 Award sebanyak dua kali.

Seleuruh murid level 6 berkumpul di aula SDIT. Mereka semua akan latihan khotmil untuk Sabtu nanti. Kali ini, latihannya agak berbeda. Latihan kali ini disesuaikan dengan susunan acara khotmil Qur'an yang sebenarnya. Tetapi, beberapa acara dihilangkan saja agar tidak membuang waktu.

Setelah membaca surat Al Fatihah, Al Baqarah ayat 1-5, dan Adh Dhuha sampai An Naas, beberapa murid 6A mulai kelaparan dan mengeluh kepada Bu Eti.
"Bu, laper!" seru mereka.
"Sebentar ya," ujar Bu Eti.
Mereka pun menunggu sebentar. Kemudian Bu Eti memberi sedikit pengumuman.
"Mohon maaf ya anak-anak, tidak ada istirahat. Kalau ada istirahat, memperlama latihan," jelas Bu Eti.
"Yah..." Kata mereka kecewa.

"Bu, laper nih," ujar Nadira.
"Boleh makan kok. Tapi nggak boleh jajan," kata Bu Eti.
"Bener nih? Eh, Sarah, katanya Bu Eti boleh makan!" seru Nadira kepada Sarah.
"Ambil kuenya!" tambah Sahira.
"Oke!" jawab Sarah.
Sarah pun pergi ke kelas. Kemudian kembali lagi ke aula dengan membawa kotak bekal berisi kue.
"Minta ya Sarah," kata Saniyyah.
"Iya," jawab Sarah.
Sarah pun dengan senang hati berbagi kepada teman-temannya. Wah, mungkin saat itu Sarah sangat beruntung ya karena membawa makanan. Jadi tidak kelaparan. Hahaha...

Usai mengurai ayat dan tanya jawab, Bu Eti menyampaikan sebuah saran untuk murid level 6 agar tidak kelaparan lagi.
"Besok-besok, jangan lupa membawa makanan supaya tidak kelaparan. Sekarang, kita baca doa ya. Satu dua tiga!"

Selesai doa, 6A pulang. Sebelum pulang, mereka ke kantin dulu untuk membeli makanan.


Selasa, 31 Mei 2011

6A sudah membawa bekal agar tidak kelaparan. Sudah ada persiapan dari awal.

Pagi ini, formasi duduk kelas 6A diubah. Ini karena ruang kelas 6A akan digunakan adik-adik level 5 untuk PLK Olimpiade Level 5. Kelas 6A akan digunakan sebagai ruangan lomba mading.

6A berkumpul di aula sambil membawa tempat minum. Kemudian level 6 diminta meninggalkan aula untuk sementara. Setelah itu, acara latihan khotmil dimulai. Mula-mula, Pak Asep memanggil satu persatu murid 6A untuk memasuki aula.

Seperti kemarin, acara latihan berjalan seperti biasa. Hanya saja ada kemajuan yang sangat baik dari level 6. Alhamdulillah.

Setelah prosesi khotmil selesai, Pak Ghoni memandu level 6 untuk mengurai ayat. Kemudian tanya jawab. Disaat-saat inilah 6A mulai melahap makanannya. Sepertinya mereka sangat senang.

Jam 10. Level 6 berhasil selesai latihan lebih cepat satu jam dari sebelumnya. Kemajuan yang sangat baik. Namun, level 6 belum boleh pulang. Ada pemoteretan lagi. Kali ini untuk souvenir. Sembari menunggu pemotretan, 6A menonton pertandingan futsal level 5. 5C vs 5D.

"Ayo! Jangan mau kalah!" seru Karima, Rizka, Salma, dan Naura.
"Kalian pilih siapa?" tanya Sahira.
"6A," jawab Rizka.
"Bukan itu. Futsalnya," ralat Sahira.
"Nggak tau," jawab Rizka.

"5D! 5D! 5D!" sorak pendukung 5D.
"5C! 5C! 5C!" sorak pendukung 5C.
"6A! 6A! 6A!" sorak pendukung 6A.
"Emang 6A mana?" tanya Salsa.
"Nggak ikutan kok. Habis bingung mau dukung yang mana. Mending dukung 6A aja!" jawab seseorang.
"Hahaha."

Usai pertandingan futsal yang dimenangkan oleh 5D, 6A menuju saung untuk pemotretan. Adi memulainya. Kemudian Alya. Setelah itu dihentikan.

"Semuanya berkumpul!" panggil Bu Nia.
Level 6 mendatangi Bu Nia.
"Hari ini tidak jadi difoto karena cahayanya terlalu terang. Jadi, besok jam setengah delapan harus sudah kumpul supaya cepat," terang Bu Nia.
"Iya!"
Kemudian bubar.

Oh ya, ada satu yang tertinggal. Besok, jangan lupa mengenakan pakaian bebas muslim. Oke? Jangan sampai lupa ya!

Kamis, 26 Mei 2011

Seru Seruan


Jumat, 27 Mei 2011

Hari ini hari ulang tahun Ulil.
"Hari ini Ayahku ulang tahun," kata Alya.
"Oh iya, hari ini Ulil ulang tahun loh!" seru seseorang.
"Waah, kok sama sih kaya Ayah aku. Selamat ulang tahun ya Ulil!" Alya memberi selamat.
"Selamat ulang tahun Ulil!" tambah yang lainnya.
"Iya. Makasih ya," ujar Ulil.
"Sama sama," jawab akhwat 6A.
"Ulil, kenapa ulang tahunnya hari ini? Kenapa nggak kemaren. Jadi berurutan. 24 Ama, 25 Morgan," tanya Karima.
"Nggak ah," kata Ulil.

Bel berbunyi. 6A memasuki kelas. Setelah berdoa, ikhwan mengganti baju mereka dengan kostum ala Kabayan. Sementara akhwat sudah siap sedia untuk tampil saat SBK dan Bahasa Sunda nanti.
"Ayo ikhwan! Dipercepat!" perintah Bu Nia. "Kita langsung saja ya. Nggak apa-apa yang terlambat."
"Iya," jawab 6A serempak.
"Kita nyanyi Manuk Dadali dulu ya. Satu kali reff saja. Satu dua mulai!" komando Bu Nia.
6A pun bernanyi. Tapi, entah mengapa, reffnya menjadi dua kali. Padahal perintah dari Bu Nia hanya satu kali saja. Tak apalah.

Setelah semua berkumpul, pengocokan dimulai. Kelompok yang pertama maju adalah kelompok Rizal, kemudian kelompok Haidar, kemudian kelompok Rizka, kemudian kelompok Saniyyah, kemudian kelompok Salsa, kemudian kelompok Hudiya, dan terakhir kelompok Fauzan. PAda saat yang bersamaan juga, datanglah ibu Saniyyah dan ibu Kakang.

Usai SBK dan Bahasa Sunda, 6A bekeliaran keluar kelas melihat kelas-kelas yang lain sedang tampil SBK dan Bahasa Sunda atau pun Bahasa Inggris (dialog).

Istirahat, Bahasa Inggris (di 6D).
Alya dan Nisa mengawali dialog. Kemudian Kakang dan Ariq. Nah, disinilah mulai terlihat kekocakan dan keseriusan berpadu menjadi satu.

Bahasa Inggris selesai, 6A istirahat. Ikhwan bermain bola, akhwat mengobrol. Setelah itu, ikhwan shalat. Akhwat belum shalat, tapi mereka saling... Ya, mungkin kalian tidak perlu tahu tentang hal ini.

Ikhwan kembali dengan permainan bolanya. Sementara akhwat bermain. Kemudian Bu Nia memanggil akhwat untuk mengedit data buku tahunan. Kemudian pulang.


Kamis, 26 Mei 2011

Hari ini, level 6 akan ujian prkatek IPA. Ada tiga hal yang akan diujikan. Yang pertama rangkaian listrik seri dan pararel, elektromagnetik, dan mencangkok. Ikhwan akan mencakok terlebih dahulu. Sementara akhwat akan membuat rangkaian listrik seri dan pararel serta elektromagnetik. Tapi, sebelum ujian prkatek IPA, tentu saja 6A T2Q terlebih dahulu.

Pak Asep datang memasuki ruang kelas 6A. 6A membaca doa. Kemudian tilawah surat Al Fath.
"Halaman berapa?" tanya Rizal.
"Lima ratus lima puluh satu," jawab Sarah.

"Baik, kita mulai ya. Satu dua tiga!" komando Pak Asep.
6A pun mulai membacakan surat Al Fath. Namun, tisak kompak. Baru sampai ayat lima saja, sudah kacau.

"Stop!" pinta Pak Asep.
"Ulangi dari ayat enam aja Pak," kata Hantika.
"Tidak. Ulangi dari ayat satu," jawab Pak Asep.
"Yah..."
"Kan pahalanya lebih banyak. Dimulai ya. Satu dua tiga," komando Pak Asep.

Tak sampai ayat sepuluh, datanglah Bu Heni dan Bu Eti. Itu membuat tilawah 6A berhenti.
"Cukup sampai disini dulu ya. Pak Asep ada urusan. Pak Asep mohon pamit. Assalamu'alaikum," pamit Pak Asep.
"Wa'alaikumsalam," jawab 6A.
"Nah, sekarang kita akan latihan khotmil lagi. Harus lebih baik ya. Karena tinggal dikit lagi waktu latihannya," pesan Bu Eti.
"Bu, nilai ujian kemaren gimana?" tanya seseorang.
"Oh iya. Yang namanya dipanggil berarti diremedial," jelas Bu Eti.
Bu Eti pun mulai memanggil satu persatu anak yang diremedial.

Pak, pak pak!
Terdengar bunyi pukulan palu. Karena mereka membawa palu, jadi ingin memukul meja dengan palu. Itu membuat T2Q kali ini sedikit tidak tenang.
"Simpan dulu palunya!" perintah Bu Eti dengan tegasnya. Kalau tidak tegas, pasti 6A terus melakukannya.

Setelah sedikit tenang, 6A mulai latihan khotmil.
"Kok berantakan gini sih? Kemarin Bu Eti mengawas di 6D sudah lancar sekali loh! Ayo serius!" kata Bu Eti tegas.

Ya, 6A memang agak kacau untuk latihan kali ini. Tapi, 6A semakin bisa latihan dengan baik. Alhamdulillah :) Masa 6A tidak ada kemajuan? Nanti khotmilnya jadi berantakan dong? Maka dari itu, 6A terus memperbaiki kekurangan 6A.

Usai latihan khotmil yang belum tuntas itu, akhwat dan ikhwan berpencar menuju tempat ujian praktek sambil membawa alat-alat yang dibutuhkan. Kemudian ujian prkatek dimulai.

Istirahat, ujian prkatek, shalat, istirahat, latihan SBK dan Bahasa Sunda.
Akhwat gladiresik seperti biasanya. Ikhwan ada yang latihan, bermain, dan melihat 6C berfoto.

"Eh, pulang pulang!" seru Nadira.
"Ayo, duduk semuanya!" perintah Bu Nia. Setelah 6A duduk, 6A membaca doa pulang.

"Sampai ketemu di SBK dan Bahasa Sunda nanti! Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!" salam Bu Nia.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!" jawab 6A. Kemudian pulang.

Rabu, 25 Mei 2011

Latihan Lagi


Ujian T2Q.
Kacau. Banyak yang lempar-lempar potongan kayu kecil. Bu Heni dan Bu Eti berusaha menghentikan. Tapi, Rizal, Kakang, Syauqi, serta ikhwan yang lainnya tak bisa berhanti. Bahkan banyak yang menjadi korban 'tawuran' itu. Ada juga yang rebutan sebatang kayu yang sebenarnya tidak begitu berharga.

"Ini sudah selesai mengerjakannya?" tanya Bu Eti.
"Sudah!"
"Periksa lagi. Jangan berisik," pesan Bu Eti.

Setelah ujian T2Q, 6A langsung menuju ke kamar mandi untuk tes wudhu. Setelah tes wudhu, 6A tes shalat. Kemudian dzikir.

Istirahat, latihan SBK dan Bahasa Sunda.
"Eh, aku ngambil kayunya loh!" seru Sahira.
"Ih, kembaliin. Itu punya aku!" kata Syauqi.
"Eeh, kembaliin," pinta Rizal.
"Hihi... Suaranya kaya cewek," celetuk seseorang.
"Kembaliin!" pinta Syauqi.
"Nggak," jawab Sahira sambil berlalu membawa kayu 'istimewa' itu.

Akhwat melakukan tradisi seperti biasanya. Gladiresik. Namun tidak menggunakan kostum. Hanya perkusinya saja.

Gladiresik kali ini lebih istimewa ketimbang kemarin. Karena, kelompok Hantika dkk ikutan. Sebelumnya kelompok Hantika dkk tidak ikutan. Semua kelompok akhwat bertengkar dengan kelompok Hantika. Tapi, sekarang mereka telah bersatu lagi. Itulah kompaknya 6A :)

Selang beberapa menit kemudian, datang beberapa ikhwan dengan membawa drum. Kemudian Fauzan memainkannya.
"Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang..." Ikhwan bernyanyi diikuti permainan drum oleh Fauzan.

Tiba-tiba, datanglah orang yang pernah memotret 6A Jumat lalu. Beliau memberikan contoh buku kenangan kepada guru-guru level 6. Selain itu, yang hari Jumat belum difoto, akan difoto. Jadi, semua lengkap.

"Ayo, masuk! Saatnya pulang!" perintah Bu Nia.
6A segera memasuki kelas. Kemudian membaca doa. Setelah itu pulang.

Selasa, 24 Mei 2011

Ujian Praktek yang Melelahkan


Berbaris, T2Q.
Bu Eti dan Bu Heni memasuki ruang kelas 6A. Hari ini ada ujian Al Quran secara lisan. Maksudnya, tilawah. Nanti, Bu Eti dan Bu Heni akan membagi tiga kelompok. Kelompok 1 bersama Pak Abdurahman, kelompok 2 bersama Bu Eti, dan kelompok 3 bersama Bu Heni.

Setelah itu, 6A turun ke bawah untuk pemanasan sebelum ujian praktek PJK dimulai. Namun, banyak sekali yang terlambat. Jadi, 6A harus bersabar untuk menunggu.

6A menuju lab. IPA untuk senam bersama 6B. Pertama-tama, Pak Yuhdi memberi instruksi dulu. Kemudian 6A dan 6B diminta untuk menunggu di luar. Sementara nama yang dipanggil akan senam terlebih dahulu.

"Keren ya 6C? Pada bisa loncatnya," gumam Salsa.
"Iya. Bisaan," tambah Nadira.
"Padahal kan tinggi," kata Alya.

"Eh Rizki, emangnya ini pantai? Tidur-tiduran kaya gitu," kata seseorang.
Rizki langsung mengubah posisi duduknya yang tadi tidur-tiduran, menjadi duduk. Tapi membungkuk.
"Ih, jangan kaya gitu juga. Aneh tau," kata Nadira.
"Iya deh." Rizki menurut.

Setelah senam, 6A segera turun ke lapangan untuk lari. Tetapi, 6A harus menunggu 6C dulu.

Usai menunggu, 6A pun mendapat giliran untuk lari. Sebelumnya, 6A diberi instruksi dulu.

"Kamu awas!" kata Pak Fauzi kepada Sahira. Pak Fauzi mengusir Sahira yang sudah duduk di kursi Pak Fauzi.
"Kamu aja deh yang nilai. Nih. Panggil nama-namanya," lanjut Pak Fauzi sambil memberikan daftar nilai.
"Yaudah. Adi, Amirul, Ariq, Kakang," panggil Sahira.
"Ah, kamu belum lulus jadi guru," kata Pak Fauzi. "Harus lulus dulu."
"Saya udah lulus. Lulus TK," jawab Sahira.
"Yah... Maksudnya lulus jadi guru," ujar Pak Fauzi.
"Oh,"

"Silahkan, Adi, Amirul, Ariq, Asyraf!" panggil Pak Fauzi.
Adi, Amirul, Ariq, dan Kakang mengisi tempat masing-masing.
"Pak, nggak enak pake ini," kata Amirul. Maksud Amirul itu adalah alat untuk mengambil ancang-ancang saat lari.
"Kamu nggak usah pake," jawab Pak Fauzi.
"Saya nggak enak Pak pake ini," kata Adi juga.
"Aku tetep pake. Semua di posisi masing-masing. Siap, sedia, PRIT!" seru Pak Fauzi.
Adi, Amirul, Ariq, dan Kakang berlari sekencang-kencangnya.

Setelah lari, 6A istirahat. Tapi, akhwat belum selesai lari. Karena, waktunya tak mencukupi. PAk Fauzi pun menegaskan bahwa lari akan dilanjutkan setelah istirahat.

Usai istirahat, akhwat 6A lari. Sementara itu, ikhwan lompat tinggi. Setelah akhwat lari, akhwat lompat tinggi. Sementara itu, ikhwan ganti baju. Ada juga yang bermain bola.

Istirahat, shalat, istirahat.
"Eh, nanti perpisahan kita gak jadi drama!" seru Pipit.
"Kenapa?" tanya Rizal.
"Soalnya, waktunya nggak cukup. Nanti kita nyanyi," jawab Pipit.

Jam bebas.
Akhwat lebih memilih untuk latihan SBK dan Bahasa Sunda ketimbang bermain seperti ikhwan.

Pulang.

Senin, 23 Mei 2011

Haidar Gagap


Pagi ini, ada yang berbeda dari level 6. Apa ya? Oh, ternyata pakaiannya. Ada yang menggunakan kemeja, jas, dan batik. Mereka menggunakan pakaiannya seperti itu karena akan berpidato.

Pak Yuhdi dan Pak Muslim masuk ke kelas 6A untuk membuat panggung. Tak lupa, Pak Yuhdi menaruh pengeras suara di podium.

Bel berbunyi. Bu Emil membacakan tata tertib pelaksanaan ujian prkatek Bahasa Indonesia. Setelah itu memulai pengocokan untuk menentukan siapa yang akan maju terlebih dahulu untuk menyampaikan pidatonya.

"Rizal!" panggil Bu Emil.
"Wes! Rijal!" seru 6A diiringi tepuk tangan riuh rendah.
Rizal maju menuju ke atas panggung. Kemudian berdiri di atas podium.
"Assalamu'alaikum warah matullahi wabarakatuh!"

Terus... Hingga giliran Haidar tiba.

Cklik
Itu bunyi tombol pengeras suara.
"Ih, kaya Resident Evil," kata Sahira. "Coba pencet tombolnya lagi."
Haidar pun memencetnya.
"Ih, mirip!" seru Sahira.
"Iya. Kaya Resident Evil," tambah Nadira.

Masih digiliran Haidar. Ada lagi kejadian yang... Yah, kamu bisa baca kelanjutannya.

"E... Ah!" kata Haidar tak jelas.
"Kenapa?" tanya Bu Emil.
"Gagap Bu. Gak bisa ngomong," jawab Haidar.
"Alasan!" celetuk beberapa akhwat.
"Beneran!" bantah Haidar.
Haidar kembali mencoba berbicara.
"U... A.... AH!" gerutu Haidara karena tidak bisa bicara apa-apa.
"EHH!" paksa Haidar lagi.
"Kaya ngeden," komentar seseorang.
Haidar tak merespon. Haidar terus mencoba untuk bisa berbicara layaknya orang yang berpidato.
"Aneh. Waktu pidato sama Bu Ulfa lancar. Sekarang kok nggak?" tanya Rizka.
"Itu kan pake teks!" jawab Haidar.

Ceritanya sedikit tidak jelas ya? Memang sulit sekali dijelaskan karena Haidar memang tidak bisa bicara apa pun kecuali mengeluh karena tidak bisa berpidato dengan baik. Coba kalai ada disitu, pasti protes karena Haidar kelamaan berdiri di panggung.

Tak bisa bicara sepatah kata pun, giliran Haidar ditunda.

Saatnya istirahat. Beberapa orang langsung naik ke panggung dan memainkan pengeras suara.
"Kaya Resident Evil!" seru mereka ketika memencet tombol pengeras suara.

Usai istirahat, ujian praktek Bahasa Indonesia kembali dilanjutkan.

Cklik
Tombol kembali dinyalakan. Kemudian terdengar cakap-cakap diantara murid 6A.
"Kaya Resident Evil."
"Iya. Tapi bagaian yang mana?"
"Yang buka pintu. Resident Evil aku yang di kapal. Jadi banyak pintunya."
"Kalau aku di hutan. Jadi dikit pintunya."

Loh? Kok malah ngomongin Resident Evil? Kembali ke 6A Semangat lagi yuk!

Semua telah menampilkan aksi pidato mereka. Yang paling kocak adalah bagian Kakang dan Oci. Kenapa tidak? Mereka mengatakan hal yang jarang sekali ada dikalimat-kalimat pidato.

Setelah semua sukses pidato (termasuk Haidar), 6A latihan untuk SBK dan Bahasa Sunda.

"Manuk dadali manuk panggagahna..." Ikhwan bernanyi keras.
"Ih, berisik banget!" gerutu Salsa.
"Resep ngahiji rukun sakabehna..." Ikhwan bernanyi lebih keras lagi.
Merasa tertantang, akhwat bernanyi lebih lantang lagi dengan alat musik. Itu menjadi perhatian beberapa orang. Akhwat 6A tak malu. Yang penting menang.

Shalat, istirahat, dan T2Q.
Kali ini latihan khotmil lagi. 6A datang paling pertama.
"Akhwat 6A sudah datang? Subhanallah... Sudah rapi. Ikhwannya? Ikhwannya juga. Yang lain kemana nih?" tanya Bu Eti.
6A mengangkat bahu tanda tak tahu.

Setelah latihan khotmil, pulang.

Jumat, 20 Mei 2011

Latihan yang Menyenangkan


"Eh, T2Q kapan sih?" tanya Alya kepada Hantika.
"Nggak tau. Bu Nia, T2Q kapan?" tanya Hantika.
"Nggak ada T2Q. Kan Jumat," jawab Sahira.
"Oh iya ya," kata Hantika setelah tersadar bahwa hari Jumat tidak ada T2Q.

Bel berbunyi. 6A pun berbaris. Usai berbaris, 6A kembali ke kelas. Kemudian membaca doa. Setelah itu MM.

"Mau murajaah atau tilawah?" tanya Bu Eha seperti kemarin.
"Murajaah!" jawab 6A serempak.

6A pun murajaah surat Al Alaq. Setelah itu Bu Eha membagikan pidato yang kemarin dikumpulkan.

"Kalau pidato tidak usah pakai kepada, karena kepada itu biasanya untuk surat," jelas Bu Eha.
"Terus puji syukurnya harus ada shalawatnya ya," lanjut Bu Eha.

Beberapa menit kemudian, Bu Nia datang. 6A mendapat penjelasan tentang ujian praktek Bahasa Sunda + SBK nanti.
"Kalau Bahasa Sunda, penilaiannya hafal dan suara khas Sundanya. Sudah, hanya dua saja. Tapi, kalau SBK ada krativitas..." dan seterusnya.

Setelah penjelasan, 6A mulai latihan. Akhwat-akhwat, ikhwan-ikhwan.
"Manuk dadali manuk panggagahna. Perlambang sakti Indonesia Jaya. Manuk dadali pang kakoncaran. Resep ngahiji rukun sakabehna..."

Awalnya, akhwat dan ikhwan bernyanyi sendiri-sendiri, namun ada sebuah kejadian yang membuat mereka bersatu.
"Dipikagimir dipikaserab ku sasama..." ikhwan bersenandung.
"Kita ikutin yuk!" usul Pipit.
"Ayo!"
"Manuk dadali manuk panggagahna..." Akhwat dan ikhwan bernanyi bersama.

Setelah lagu selesai dinyanyikan, Bu Nia memberi instruksi.
"Pas nanyi 'resep ngahiji rukun sakabehna', tidak ada jeda lagi. Jadi seperti ini, 'resep ngahiji rukun sakabehna hirup sauyuna tara pahirihiri. Mengerti?"
"Mengerti!"

Selang beberapa menit kemudian, Pak Eman datang membawa beberapa kertas. Kertas apa itu?
"Assalamu'alaikum," salam Pak Eman.
"Wa'alaikumsalam," jawab 6A.
"Kalian isi ya data ini. Nanti untuk buku tahun. Isinya ada nama, tempat tanggal lahir, alamat, nomor telepon atau HP, kesan dan pesan, email, Twitter, Facebook, atau belog juga boleh ditulis," terang Pak Eman.
"Yes, nggak punya Facebook atau Twitter!" sorak Ariq.
"Aku nggak punya Facebook sama Twitter!" tambah Kakang.
"Sekarang, yang namanya dipanggil silahkan keluar untuk difoto," ujar Bu Nia. "Adi!"
Adi pun segera maju. Alya panik.
"Yah, habis ini aku. Gayanya kaya gimana?" tanya Alya bingung.

Satu persatu murid mulai dipanggil. Ada yang berfoto di tangga, tiang, tanaman, kursi, dll.

Setelah semua difoto, 6A mulai latihan berkelompok. Mereka juga sudah mempunyai alat untuk mengiringi mereka bernyanyi. Ada galon, congklak, biji congklak, meja, tempat minum, dan lainnya. Tapi, ada satu kelompok yang tidak memainkan alat musik. Yaitu kelompok Haidar.

"Semuanya silahkan duduk. Bu Nia akan panggil satu persatu untuk tampil di depan!" seru Bu Nia.
Semua murid 6A langsung duduk di kursi masing-masing.
"Baiklah, sekarang kita sambut kelompok Adi! Silahkan!" sambut Bu Nia.
Kelompok Adi pun segera maju dan menyanyikan lagu "Manuk Dadali".

Istirahat, latihan ujian praktek Bahasa Inggris.
"Kan akhwat dan ikhwan 6A ada ganjil, jadi, Syauqi mencari sukarela yang mau membantu. Begitu juga dengan Zaenab," kata Bu Eha.

6A langsung memulai percakapan bahasa Inggris mereka. Ada yang menjadi teacher, ada yang menjadi student. Seandainya kalai ada di situ, kalian akan melihat betapa 6A itu seru dan rame.

Kamis, 19 Mei 2011

Semangat Setelah UN


Rabu, 18 Mei 2011

Sudah lama nggak jumpa ya? Nah, sekarang 6A Semangat sudah hadir kembali. Maaf ya, selama April 6A tidak membuat posting. Kalian tau kan kalau 6A UN? Dan Alhamdulillah 6A sudah selesai melaksanakan UN.

Usai berbaris dan berdoa, 6A memulai MM.
"Siapa yang mau membantu Bu Nia menulis agenda?" tanya Bu Nia.
"Aku!" seru Sahira. "Nggak jadi deh."
"Siapa nih yang mau?" tawar Bu Nia.
"Yang tinggi aja," cibir seseorang.
"Ish!" Hantika kesal.
"Ayo dong, siapa nih yang mau? Tapi tulisannya jangan kecil-kecil," ujar Bu Nia lagi.
"Aku deh!" kata Sahira.
"Jangan kecil-kecil loh," pesan Rizka.

Bu Nia menyebutkan agenda kali ini. T2Q, sosialisasi ujian praktek, istirahat, latihan ujian praktek PAI, dan pulang.

"Nanti, pulangnya setengah dua belas," kata Bu Nia.
"Yah, aku udah bawa bekal," gerutu beberapa orang.
"Aku udah bawa mukena Bu," ujar Rizka.
"Untung aku nggak bawa mukena," kata Sahira.
"Aku juga dong!" seru Salsa.

Setelah MM, T2Q dimulai. T2Q kali ini agak berbeda. Sebab, murid 6A T2Q di kelas. Ada Pak Asep dan Bu Tuti yang mengajari T2Q kali ini.

Setelah berdoa, 6A murajaah surat Adh Dhuha sampai An Naas. Kemudian tanya jawab seputar tajwid.

Sosialisasi ujian prkatek.
Bu Nia membacakan apa saja yang akan diujikan di ujian praktek nanti. Kalian sudah tau kan apa saja yang diujikan? Bisa dilihat disini.

Istirahat, latihan ujian prkatek PAI.
Bu Eha membawa Hania dan Halifah. Mereka berdua adalah anak Bu Eha.
"Hania! Halifah!" sambut 6A.

"Kita latihan dzikir dulu ya," kata Bu Eha.
6A pun mulai berdzikir. Kemudian langsung berdoa tanpa dikomado.

Usai tes, 6A berdoa untuk pulang.


Kamis, 19 Mei 2011

"Bersikap! Sikap berdoa!"
"Tangannya diangkat. Kepala ditundukkan. Berdoa dimulai."

6A tengah berdoa. Selang beberapa menit kemudian, 6A selesai membaca doa.

"Tilawah atau murajaah?" tanya Bu Eha.
"Murajaah!" jawab 6A serempak.

6A memulai murajaah surat Adh Dhuha. Kemudian Bu Eha menulis agenda hari ini.

Setelah kertas dibagikan, 6A mulai menulis pidato untuk ujian prkatek nanti. Temanya hampir sama seperti membuat pidato waktu KBM dulu. Tentang perpisahan.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!"
"Kepada kepala Dinas Pendidikan kecamatan Kemang Bogor yang saya hormati."
6A sedang berlatuh menghafalkan teks pidato. Sebab, saat membacakan pidato nanti tidak boleh mambawa catatan.

"Oh ya. Silahkan ke UKS ya yang namanay dipanggil untuk data kelulusan," ujar Bu Eha.
"Adi, Alya, Amirul, Ariq, Kakang!" panggil Bu Eha.
"Yah, aku sendiri yang akhwat," kata Alya.

T2Q sama seperti kemarin. Hanya saja agendanya ditukar. Tanya jawab tajwid, baru murajaah.

Pak Asep memberi pertanyaan kepada kelompok Salsa dan Rizki. Sementara Bu Tuti kelompok Hantika dan Zaenab.

Usai diberi pertanyaan,
"Wah, sepertinya kelompok ini kompak ya?" kata Pak Asep sambil menunjuk kelompok Hantika. "Kalau begitu, boleh pilih haidahnya yang mana."
"Woi, yang mana?" tanya Rizka.
"Terserah."
"Yang ini aja!" kata seseorang sambil menarik pensil 2B.
"Yah, kenapa nggak ngambil yang warna-warni?" tanya Hantika.
"Dibagi delapan aja," usul Sahira.
Mereka mulai memotong pensil tersebut menjadi delapan. Hasilnya? Kecil sekali.

Istirahat, latihan pidato.
"Tadi siapa aja yang belum dipanggil?" tanya Bu Nia.
"Sampai Hana Bu," jawab Karima.
"Hantika sudah?" tanya Bu Nia.
"Tinggi badannya belum Bu," jawab Hantika.
"Yasudah, Hantika, Hudiya. Syafiq sudah selesai pidatonya?" tanya Bu Nia.
"Udah." jawab Syafiq.
"Oci, Haidar, Rizal sudah pidatonya?" tanya Bu Nia lagi. Mereka menggeleng.
"Naura, Karima. Kiki sudah?" tanya Bu Nia lagi. Kiki menggeleng.
"Rizka, Rizki." panggil Bu Nia.
"Yah, aku sendiri dong?" tanya Rizki.
"Ada Syafiq!"
"Oh, yasudah."

Empat puluh lima menut kemudian,
"Kita tidak sempat latihan karena banyak yang belum selesai. Sekarang Bu Nia panggil ya satu orang," kata Bu Nia. "Kiki!"
"..."
"Assalamu'alaikum," salam Kiki yang baru datang.
"Weees!" sambut 6A diikuti tepuk tangan. Kiki heran.
"Kiki, silahkan bacakan pidato," ujar Bu Nia.
Sepertinya Kiki enggan membaca pidato. Ia pun mondar-mandir kesana-kesini.
"Jadi begini, yang namanya dipanggil harus membacakan pidato," kata Bu Nia. "Ganti deh."
Bu Nia mengambil selembar kertas pidato. Kemudian Bu Nia memanggil seseorang, "Kiki!"
"Weees!"
Kiki pun membacakan pidato.

Beberapa orang sudah membacakan pidatonya. Namun, masih banyak yang belum. Ini dikarenakan waktu yang tak mencukupi. 6A pun pulang.

Rabu, 11 Mei 2011

Agenda

Ujian Sekolah :
  • 18 April 2011 (PAI dan PKn)
  • 19 April 2011 (IPS dan Bahasa Sunda)
  • 20 April 2011 (Bahasa Indonesia dan Matematika)
  • 21 April 2011 (IPA dan Bahasa Inggris)

PLK Doa Bersama Jelang UN:
  • 5 Mei 2011

Ujian Nasional :
  • 10 Mei 2011 (Bahasa Indonesia)
  • 11 Mei 2011 (Matematika)
  • 12 Mei 2011 (IPA)

Latihan Ujian Praktek:
  • 18-20 Mei 2011

Ujian Praktek :
  • 23 Mei 2011 (Bahasa Indonesia: Pidato)
  • 24 Mei 2011 (PJK: Lari, loncat tinggi, senam)
  • 25 Mei 2011 (PAI: Wudhu, shalat, dzikir dan doa)
  • 26 Mei 2011 (IPA: Mencangkok, elektromagnetik, listrik)
  • 27 Mei 2011 (SBK dan Bahasa Sunda: Gerak dan lagu (Manuk Dadali) Bahasa Inggris: Percakapan)

Semoga bermanfaat :)